Saudara

7 0 0
                                    


"Adik kecil ini hadiah untukmu dari Oppa." Seokjung memberikan kado kepada Seuljin dihari pertamanya sebagai anggota keluarga Kim.

"Ini apa Oppa?" tanya Seuljin sambil menerima hadiahnya.

"Buka saja." Jawab Seokjung.

"Tiket?" Seuljin mendapatkan 5 tiket nonton beserta baju dari Seokjung.

"Iyaa..Oppa membelikan tiket nonton sekeluarga malam ini dan pakailah baju yang Oppa pesan khusus untukmu." Jelas Seokjung.

"Punyaku mana?" timpal Jhope yang sejak tadi hanya menyimak acara penyambutan Seuljin.

"Ahhh mianhae hobie, hyung gak tahu kalau kau mau ikut." ucap Seokjung merasa tidak enak hati pada Jhope.

"Kalian pergilah biar Eomma dan Appa menonton dirumah saja, bagaimana Yeobo?" goda Appa yang kini sedang merangkul Eomma dengan mesra di depan anak-anaknya.

"Geumanhae, malu ada anak-anak." bisik Eomma tersipu malu.

"Kalau Eomma tidak ikut berarti tiketnya lebih satu dong." Balas Seokjung setelah menghitung jumlah tiketnya lagi.

"Oppa, bagaimana kalau ajak teman Yeoja Oppa saja karena aku seorang tidak enak hati kalau jalan bersama laki-laki." saran Seuljin pada Seokjung.

"Ahh aku ajak yeoja ching-gu ku saja." ucap Seokjung Oppa lalu menelpon yeoja ching-gunya.

"Sekarang bersiaplah di kamarmu." titah Seokjin pada Seuljin.

"Ne Oppa." angguk Seuljin masuk kedalam kamarnya.
.
.

SKIP sebulan kemudian.

Seuljin mulai merasa resah karena tidak enak hati jika hanya berdiam diri dirumah tanpa mendapatkan hasil, jadi Seuljin meminta izin untuk mencari pekerjaan sampingan tanpa sepengetahuan Seokjin yang telah jelas melarangnya.

"Eomma...boleh tidak aku bekerja juga? Aku tidak bisa terus-terusan berada dirumah dan ditanggungi oleh kedua Oppaku, aku juga ingin mandiri dan memberikan hasil dari jerih payahku sendiri." bujuk Seuljin yang sedang duduk disamping Eommanya.

"Kerja? Tapi Seokjin melarangmu untuk melakukan itu bukan?" ucap Eomma terkejut mendengar permintaan Seuljin.

"Arayo Eomma tapi aku tidak mau menjadi beban yang hanya menikmati hasil jerih payah Oppa, sembunyikan ini dari Oppa dan aku hanya akan bekerja paruh waktu Eomma. Eoh..?" bujuk Seuljin lagi.

"Tapi kamu mau cari kerja dimana nak?" tanya Eomma sedikit ragu.

"Aku akan cari pekerjaan di toko dan rumah makan yang menjual makanan halal." ucap Seuljin dengan memelas agar Eomma bisa mengizinkannya.

"Baiklah, Eomma juga tidak ingin menghalangi atau mengekangmu. Tapi jangan pulang terlambat." Jawab Eomma yang akhirnya setuju dan memeluk Seuljin.

"Gumawoyeo Eomma, ummach.." Seuljin membalas pelukan Eommanya dan memberikan kecupan dipipi sebelum kembali ke kamarnya.

3 hari Seuljin telah bekerja di sebuah rumah makan halal di daerah Gwancheon tanpa sepengetahuan Seokjin. Seuljin dan Eommanya bersekongkol untuk membunyikan soal pekerjaannya karena jika Seokjin sampai tahu maka pasti dia akan marah besar.

"Eomma....aku pulang." ucap Seokjin yang datang diwaktu istirahatnya tanpa memberitahu kabar sebelumnya.

"Ohh Seokjin-a, kau sudah pulang nak?" ucap Eomma terkejut dan bingung karena Seuljin belum pulang dari tempat kerjanya. Eomma khawatir kalau persekongkolan mereka akan terbongkar.

"Ne Eomma. Ohh yah mana Seuljin?" tanya Seokjin mencari Seuljin setelah meletakkan tasnya di kursi.

"Seuljin? Ohh Seuljin sedang keluar sebentar." ucap Eomma sedikit gagap.

MoonStarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang