Friend's

5 0 0
                                    

Sesampainya di Dorm. Seokjin langsung mengurus Seuljin dengan baik. Rasa cemas terlihat begitu jelas diwajah Taehyung terlebih lagi saat melihat Seuljin yang sedang sakit.

"Sepertinya Flu Seuljin cukup parah Hyung." Sahut Jimin yang juga ikut melihat kondisi Seuljin yang sangat pucat. Gadis itu pun berusaha menyakinkan oppanya dan yang lain kalau dirinya baik-baik saja namun Seokjin tetap khawatir.

"Kau tidur saja, Oppa akan menjagamu disini." ucap Seokjin bersikeras dan duduk dikursi samping ranjang Seuljin.

"Tapi aku tidak apa-apa Oppa, Oppa dan yang lainnya lebih baik istirahat saja." Seuljin tidak kalah keras kepala.

"Hyung kita turuti saja Seuljin kali ini, kalau ada apa-apa kan Seuljin bisa memanggil kita." bujuk RM dan mau tidak mau Seokjin pun menurut lalu mengecup kening adiknya yang sebenarnya merasa tidak tega untuk ditinggalkan.

"Panggil Oppa kalau kau butuh sesuatu. Jallja..." ucap Seokjin beranjak dari tempat tidur Seuljin dan mengecek suhu tubuh Seuljin sekali lagi. Taehyung pun merasa berat hati meninggalkan Seuljin namun Taehyung tidak bisa berbuat apa-apa.

Tengah malam pukul 01:00 Seuljin merasa kehausan dengan tubuh lemah Seuljin memaksa beranjak dari tempat tidurnya untuk mengambil air didapur namun baru beberapa langkah Seuljin terjatuh dan gelas yang dipegangnya pecah menimbulkan suara yang membangunkan Seokjin dengan pendengarannya yang peka.

"Seuljin!" ucap Seokjin yang spontan terbangun dan langsung berlari ke arah kamar Seuljin disusul member yang lain yang juga mendengar suara pecahan tadi.

"Seuljin...!" teriak Seokjin dengan mata terbelalak saat melihat sang adik tergeletak tak sadarkan diri dilantai kamarnya.

"Seuljin!" ucap Taehyung dan yang lainnya kompak.

"Air...air..." gumam Seuljin setengah sadar dan berada dalam pangkuan Seokjin. Seokjin memerintahkan Taehyung untuk mengambilkan air dan dengan cepat Taehyung melaksanakannya dan kembali dengan membawa segelas air.

"Seuljin minumlah." Seokjin menyuguhkan air pada Seuljin yang langsung ditenggaknya. Setelah merasa tenggorokannya tidak kering lagi perlahan-lahan Seuljin mulai merasa membaik.

"Oppakan sudah bilang panggil Oppa kalau kau butuh sesuatu. Dasar keras kepala!" Omel Seokjin pada Seuljin yang bahkan masih terlihat lemah.

"Aku hanya tidak ingin membangunkan kalian semua,  mianhae." Balas Seuljin dengan suara yang terdengar parau.

"Sekarang Oppa tidak akan pergi dari sisimu, Oppa akan menjagamu dan jangan membantahnya lagi!" Tegas Seokjin dengan kesal lalu mengangkat tubuh Seuljin kembali tempat tidurnya.

"Hyung izinkan aku menemani hyung disini. Menjaga Seuljin juga." tawar Taehyung membuat Seuljin menoleh dengan mata sayupnya.

"Oppa..." ucap Seuljin lemah dan disetujui oleh Seokjin.

"Hyung mengizinkan." ucap Seokjin yang cepat menatap Seuljin dengan tatapan tajam menakutkan karena ia tahu kalau adiknya itu akan menolak bantuan Taehyung. Seokjin kembali meminta kepada yang lainnya untuk kembali ke kamar masing-masing.

Taehyung duduk dengan manis sambil terus memperhatikan Seuljin yang mencoba memejamkan matanya namun batin Seuljin merasa sedikit terganggu dengan tatapan Taehyung sejak tadi.

"Apa ada yang salah denganku sampai-sampai oppa terus saja menatapku?" Tanya Seuljin yang akhirnya membuka mata dan menatap Taehyung yang merapatkan bibirnya serapat mungkin dengan tatapan bayi yang menggemaskan itu.

"Aniya...aku hanya ingin mengawasimu saja. Apakah kau terganggu?" Tanya Taehyung dengan perasaan ragu-ragunya dan Seuljin menjawab dengan gelengan kepala.

MoonStarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang