53. Hujan

738 48 2
                                    

"Sebab setelah hujan selalu ada seseorang yang datang sebagai pelangi, dan memelukmu. Aku ingin menjadi orang itu selamanya."

~~~

"Pulang sama gue!" paksa Devaro

"Gue bawa mobil!" tunjuk Ryehanna kearah mobilnya yang terparkir diujung sana.

"Mobil lo biar gue yang urus! Pokoknya hari ini lo pulangnya sama gue! Ngerti?!" tetap saja Devaro tidak akan meruntuhkan pendiriannya.

Ryehanna menghembuskan nafasnya kasar, cowok ini benar-benar menyebalkan. Satu lagi, cowok ini sangat pemaksa hingga kemauannya harus diturutkan semua.

Siang terik yang juga sangat panas seperti sekarang, darah tinggi Ryehanna menaik hanya gara-gara berdebat tidak jelas dengan cowok pemaksa itu.

"Ga mau!" Ryehanna bersikeras dengan pendiriannya.

Ia membuka pintu mobil miliknya tapi sesaat ketika ingin masuk kedalam mobil, tangannya dicekal erat oleh Devaro.

"Lepasin ga?!" bentak Ryehanna dengan berusaha mencoba melepaskan cekalan keras itu.

Bukannya melepaskan, Devaro malah menarik Ryehanna sampai ke tempat motornya diparkirkan.

Menyodorkan helm ke gadis itu, dengan sangat terpaksa Ryehanna memakaikan helm tersebut dikepalanya.

Moodnya sangat tidak baik sekarang ini. Kenapa cowok itu sangat memaksa untuk pulang bersama dirinya? Ini benar-benar menyebalkan!

"Naik!" titah Devaro

Ryehanna menggeram sebal, ia menaiki motor sport Devaro tanpa harus berpegangan ke pundak cowok itu.

Dibalik kaca helm fullfacenya, Devaro tersenyum senang. Ia harap hari ini ia berhasil membuat cewek itu tidak marah lagi dengannya.

Hatinya tidak tenang jika hubungannya dengan Ryehanna buruk, walaupun hanya sekedar berjauhan tapi tetap saja Devaro tidak menginginkan hal itu.

Devaro membelah jalanan dengan kecepatan rata-rata, tidak ada obrolan satupun yang keluar dari kedua remaja itu.

Hingga tak lama kemudian, satu persatu cairan hujan turun dari langit. Padahal saat diparkiran tadi, jelas-jelas masih sangat panas.

Ryehanna menutupi kepalanya dengan kedua telapak tangannya sedangkan Devaro sedikit melaju kencangkan motornya sampai ke pinggir jalanan.

Segera Devaro memarkirkan motornya didepan halte bus, kemudian kedua insan tersebut langsung berteduh dengan pakaian yang sudah setengah basah.

Ryehanna melihat kursi panjang yang terletak di halte bus itu, ia mendudukan dirinya diatas kursi dengan memeluk badan mungilnya menggunakan kedua tangannya.

Keadaan saat ini yang sangat membuatnya peka, Devaro ikut duduk disebelah Ryehanna. Membuka jacket kebangaannya lalu ia pakaikan ke tubuh gadis itu untuk menutupi tubuhnya dari angin hujan yang sangat dingin.

 Membuka jacket kebangaannya lalu ia pakaikan ke tubuh gadis itu untuk menutupi tubuhnya dari angin hujan yang sangat dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Princess Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang