Bismillah..
________________Prak.
"Astagfirullah ada maling.."
"Eh dimana Fah? Dimana malingnya?" tanya Raisa bingung.
"Hey tadi itu apa?" tanya ku ikut bingung.
"Hohh yang bunyi keras tadi? Itu tuh di Hadi katanya kebelet terus pintu dia sentak aja, kujar emang tuh anak." jelas Raisa.
"Hoo kirain." ujarku lega.
"Lagian kamu ngapain bengong? Sejak tadi kami liat kamu cuman nyapu daerah itu-itu doang." tanya nanda.
"..." aku tak menjawab.
"Uhuuyyy hiiii takuutt." Tiba-tiba Hadi datang setelah memenuhi panggilan alamnya.
"Ihh kamu ngapain lari-lari gitu?" tanya Raisa pada Hadi.
"Biasa, palingan dia takut liat lorong lantai 2 lagi tuh." ujar Nanda sambil melirik Hadi.
"Bukannya takut emang lo.."
Tring... Tring...
Belum selesai Hadi membantah Nanda, bel masuk sudah berbunyi.
"Uyeyy yuhuu.." teriak Hadi. Dia langsung melempar sapu yang ditangannya ke sembarang tempat.
Ya ampun, dia sudah seperti anak kecil saja.
"Heyhey lu mau kemana?" cegat Nanda.
"Pulang! Ya belajar lah." jawab Hadi.
"Nah trus kenapa itu sapu lu langsung lempar, gak sabaran amat lu mau ke kelas."
"Heheh, gua mau beli gorengan dulu ke nia, laper nih, belum sarapan." Hadi senyum kuda.
Kami hanya geleng-geleng kepala melihat tingkahnya.
🐌🐌🐌
Pelajaran sudah berlangsung. Bu Laila menjelaskan pelajaran tentang penyetaraan reaksi.
"Eh Fah, kamu udah liat belum nama-nama siswa yang terpilih untuk kegiatan pertukaran pelajaran? Udah ada penempatannya juga sekalian." tanya Rani."
Belum, liatnya dimana Ran?" ujarku setengah berbisik."Di papan informasi deket labor komputer." jawab Rani.
"Kamu liat nama aku gak?" tanyaku lagi.
"Hmm keknya ada deh, tapi aku gak sempat liat tempatnya tadi, keburu ditegur guru piket." jawabnya.
"Yahh.." balasku lesu.
Tring... Tring...
"Alhamdulillah." ujar semua siswa spontan. Bu Laila mendelik. Kami langsung pura-pura menyalin catatan yang ada di papan tulis.
"Ibu keluar dulu, Assalamualaikum." ujar Bu Laila.
"Waalaikumsalam Bu." jawab kami.
Sejujurnya kami sudah tak sabaran agar jam pelajaran hari ini segera usai. Materi penyetaraan reaksi itu benar-benar membuat kami pusing dan perut keroncongan.
"Yuk Fah, kita liat papan informasi itu, nanti keburu rame yang liat."
Aku mengangguk.Benar saja ternyata, tak lama saat kami sampai semua orang juga ikut berkerumun ingin melihat. Satu dua siswa ada yang terlihat kecewa karna tak ada namanya disana.
Aku mengambil foto pengumuman tersebut agar kami bisa segera pergi dari kerumunan manusia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
Teen Fiction..dimanapun aku berada aku selalu menemukan sebuah keluarga. Walau pastinya banyak juga yang tidak menyukai keberadaanku termasuk itu keluargaku. ~Cloudia Fahlail Mardhiyah ..ternyata begini ya rasanya di jodohkan dengan seseorang yang tak dikenal...