Bab 6 - Bagian 3 - Exciaviano Elio's Turn

6 1 0
                                    

Setelah sampai ke atas istana, Guilermo dan Cheng merencanakan serangan dadakan untuk sang Ratu Hitam.
Cheng pun mendobrak pintu duluan, sementara Guilermo menembaki Ratu Hitam dan membebaskan Ratu Alena, Caldros ingin membantu, akan tetapi ia sudah diperingatkan oleh sang Ratu Hitam untuk tidak membantu Cheng maupun siapa saja yang ingin menghentikan Sang Ratu Hitam.

"Hentikan itu, Ratu Hitam!" Kata Cheng melihat sekitar namun tidak ada orang.
Ternyata sang Ratu Hitam ada tepat di sebelahnya, dengan membawa sebuah kayu di tangannya dan langsung memukul Cheng begitu saja.
Cheng tergeletak di pinggir pintu, ia pun mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya kepada Ratu Hitam, namun, sang Ratu Hitam menendang tangan Cheng sehingga pistol nya terlempar. Sang Ratu Hitam membiarkannya tergeletak lemas.

"Biarkan kawan mu yang menyelesaikan ini, Cheng!" Kata Sang Ratu Hitam sambil menatap Cheng dari dekat.

"Tidakkah kalian paham dengan apa yang terjadi?" Kata sang Ratu Hitam itu. Ia selalu kesal apabila ia diganggu.

"Lalu, apa gunanya kau mengikat kami?" Tanya Alena.

Sang Ratu Hitam tertawa kecil, "Begini saja, aku suka langsung ke inti, jika kau mati, bukankah kerajaan ini akan tidak memiliki ratu? Bahkan keturunan sekali pun, keturunan kerajaan kalian berhenti di Cheng sekarang, jika aku membunuhnya, kerajaan ini, pufff, hilang! Dan aku akan mulai menguasai semuanya dari sini, termasuk bunga Lily nya" Lanjut sang Ratu Hitam.

"Apa pengaruhnya bunga itu terhadap mu?!" Cheng menyela.

"Bunga itu, bisa membuat ku kebal yahahaha, bahkan jikalau batu itu kau hancurkan, aku tidak akan apa-apa" jawab sang Ratu Hitam.
Lanjut sang Ratu Hitam, "Hanya berikan kepada ku bunga itu, dan kau takkan mendengar apa-apa lagi tentang aku, dan aku tak akan membunuh kelean semua, walaupun aku mau."

"Bagaimana, Cheng?" Tanya Ray.

"Baiklah, tapii bunga itu bahkan sudah tidak cukup untuk mengobati semua warga disini, Ratu!" Jawab Cheng.

"Apakah wajah ini menunjukkan bahwa aku peduli dengan omong kosong mu?" Kata sang Ratu Hitam.

"Akan kuambilkan.. tapi tolong turunkan Ray!" Dan sang Ratu Hitam pun menuruti kemauan Cheng.
Cheng yang sudah pasrah, tidak bisa berbuat apa-apa lagi, dia pun terpaksa memberikan bunga Lily nya kepada sang Ratu Hitam.

Akan tetapi, di tengah jalan, Cheng tiba-tiba terpikirkan untuk menipu sang Ratu Hitam. Cheng menyuruh Ray untuk mengambil bunga yang bentuknya hampir sama dengan bunga Lily nya yang ajaib.
Setelah di ambilnya bunga itu, Cheng juga menyuruh asisten Guilermo untuk membantunya pula.
"Jadi gini, kita akan membutuhkan seorang penembak jitu, dengan anak panah sudah cukup" kata Cheng.

"Aku bisa melakukannya, tapi aku tidak bawa perlengkapan memanah ku" kata Asisten Guilermo itu.

"Tak apa aku membawanya. Kau tunggu saja di sini, saat aku memberi perintah, buka jendelanya, dan bidik ke arah batu itu. Ada paham?" Kata Cheng menjelaskan rencana nya.

"Baiklah.. aku siap!"

"Omong-omong, siapa namamu, nak?"

"Exciaviano Elio, pandai dalam memanah hiyaa"

"Aku sudah dapat melihat nya, baiklah, siap lah di tempat!"

Cheng dan Ray pun berjalan menuju ke atas istana untuk memberikan  bunga itu kepada Sang Ratu Hitam.
Cheng juga tidak lupa memasang raut wajah memelas untuk memberi suasana kekalahan.
"Ini dia bunganya, aku berikan satu, cukup kan?" Kata Cheng sambil memberikan bunganya.

"Terserah" Sang Ratu Hitam menawab singkat.

"Baguslah. Sekarang sudah kau dapatkan bunganya, bisakah kau pergi?" Kata Cheng.

Sang Ratu Hitam melirik ke arah Cheng, "Baiklah, aku menuruti janji ku, aku akan pergi.."

Setelah Sang Ratu Hitam berjalan keluar istana, Cheng memberi isyarat kepada Exciaviano untuk membidik batu ajaib yang berada di kantung milik Sang Ratu Hitam. Exciaviano mulai membidik, dan hanya dalam sekali percobaan bidikan nya pas mengenai batu ajaib nya. Batu itu memang hancur, tapi sang Ratu Hitam tidak apa-apa. Sang Ratu Tertawa. Ternyata Cheng, Ray dan Exciaviano di tipu juga oleh Sang Ratu Hitam.

"Kalian tidak pernah paham siapa aku!" Sang Ratu Hitam berteriak dari bawah. Sementara Cheng, Ray dan Exciaviano masih bingung. Mereka pun saling menatap satu sama lain, namun setelah berbalik melihat kebawah lagi, sang Ratu Hitam sudah tidak ada.
Lalu tiba-tiba datanglah Alena, dan mengatakan, "Ratu itu telah membuang batunya, Cheng"

"Kau tau dimana?"

"Tidak, aku tidak tahu.. maaf aku mengacau lagi" kata Alena menyesal. Alena melihat Ratu Hitam membuang batunya, tapi tidak tahu pasti di buang kemana. Seharusnya dia tahu.

"Tidak apa-apa, Alena, kau tidak mengacau, yang penting kerajaan ini aman.." kata Cheng.

"Tidak, kurasa ini tidak akan aman, kerajaan mu tidak akan aman, Ratu!" Ray menyela.

"Bagaimana kau bisa tahu, Ray?" Tanya Alena.

"Dia bukan pribadi yang membiarkan siapa saja yang merenggut apa saja dari dia tetap hidup aman dan tentram"

"Lalu bagaimana ini?"

"Tetap jaga sekitar, kalau perlu tingkatkan keamanan di kerajaan ini, dia
Pasti kembali. Suatu hari nanti, dan kita tidak tahu kapan, aku lah yang tahu sesuatu tentang dia" Kata Ray.

"Aku suka kau disini, Ray. Bisakah kau tinggal untuk sementara?"

"Baiklah, aku mau.. terima kasih atas penawarannya" Jawab Ray. Dan Alena mengangguk kan kepala nya.

Di Rumah Sang Ratu Hitam🕷

Sang Ratu Hitam marah dan mengamuk. Dia melempar-lempar dan membanting barang-barang yang ada di rumahnya. Setelah selesai meluapkan amarahnya, sang Ratu Hitam duduk di kursinya dan merenungkan apa yang telah dia lakukan.
"Aku kalah, namun tidak hancur! Aku-aku harus mencari mangsa lain, untuk membantu aku mendapatkan bunga Lily itu!" Kata Ratu Hitam dalam hati.
"Tidak! Aku tak akan membutuhkan bantuan siapapun! Sering merenggut sesuatu dari milik orang lain membuat aku sedikit sadar diri juga ternyata, hummm" lanjutnya.

Sang Ratu Hitam pun menyusun rencana dan strategi untuk mendapatkan bunga Lily itu, namun ia berusaha untuk tidak merusak apa-apa saat mencuri bunga Lily nya, dan dia bersumpah akan kembali lagi ke kerajaan Carrol-Lewin.
Sifat asli baiknya tetap melekat pada diri Ratu Hitam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lily Of The Valley (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang