Kau bisa mati tanpa kusentuh.
"Lord, bergerak sekarang?"tanya Mean pada Saint yang saat ini sedang meminum cairan kental berwarna merah pekat dari mangsanya yang beberapa waktu lalu berteriak meminta tolong.
Ya, saint meminum darah semua manusia tanpa terkecuali.
Bibir sang Lord naik, membentuk kurva menawan dengan sisa 'darah' yang membekas di sisi mulut.
"Lakukan saja."jawabnya. "Ingat Mean, jangan sampai terbunuh."tegasnya.
Mean terkekeh mendengar kalimat saint-dan terhenti ketika maniknya bertubruk dengan wajah kalap ber-onyx biru itu.
"Tertawa lagi mati kau!"
"Maaf, Lord. Aku tidak tahu jika Lord sekhawatir ini padaku."cicit Mean.
Jika ada yang bertanya mengapa sekarang mean tampak lebih berani berbicara bahkan terkesan banyak tingkah?jawabannya hanya satu; karena saat ini masa itu sedang datang. Saint akan berubah menjadi pribadi yang sedikit lebih jinak dari pada biasanya.
Alasannya adalah karena 'darah' itu. Ya, darah perburuannya tadi bersama Mean, tentu saja dengan sekali remukan tak kasat mata seperti sebelum-sebelumnya.
Mean ingat ketika dirinya sedang memberitahukan kepada saint jika ia menemukan mayat vampire lain di taman belakang mansion dengan badan habis tercabik-cabik-namun bukannya memberikan respon berlebih-sang Lord hanya bersikap acuh dengan sesekali tangan lainnya menggulung lengan kemeja putihnya. Terdiam beberapa lama hingga membuat mean ingin sekali mengeluarkan kekuatannya sebelum tubuh sempurna itu berbalik dan menatap mean dengan manik biru berkilauannya.
"Temani aku ke hutan."
Hanya dengan satu kalimat itu Mean paham jika topik yang ia bawa tadi salah. Karena sekali membunuh saint tak akan berhenti jika belum menemukan 'rasa' yang pas. Itu konsekuensi jika bermain dengan api.
Semakin manis sang dewa akan datang.
Pahami saja.
COLDONE;
"Ugh.."
Ceklek
"Perth?"panggil joss dari arah pintu.Perth berdengung sebagai jawaban, mengucek mata bulatnya dan menatap kosong langit-langit kamarnya.
"Ayo bangun."ucap joss yang sekarang tengah berdiri membuka tirai jendela dengan sekali gerakan.
Tak mendapat jawaban joss membalikan badannya dan mendapati perth tengah menatapnya dengan posisi tidur miring.
"Ayah.."
Joss menatap perth lamat. Seakan paham-ia menarik kursi belajar milik perth dan mendekatkannya tepat di samping pinggiran kasur. "Ayah duduk di sini ya"ucap joss dan perth mengangguk sebagai jawaban.