Part 7 (Mantan VS Iqbaal)

1.3K 160 14
                                    

(Nama kamu) tengah menjalani hukumannya. Ia tengah mengepel lantai kamar mandi sesuai hukuman yang Kiki berikan. Sungguh ia sangat dendam!

Aldy, lelaki itu melihat gadisnya itu tengah mengelap keringatnya yang bercucuran ke bagian pelipisnya. Tak tega rasanya jika ia membiarkan (Nama kamu) kelihatan kelelahan seperti itu.

"Ck, Tan! Oy! Gue aja deh. Lo duduk!" Titah Aldy sambil merebut alat pel yang gadis itu pegang.

(Nama kamu) menaikan sebelah alisnya.

Aldy pun menghela napas panjang.

"Kamu cape kan? Duduk gih." Titah Aldy 'lagi' dengan nada lebih lembut.

(Nama kamu) mengerjapkan matanya berkali kali. Apakah ia sedang bersama seorang malaikat? Ataukah ini seorang pangeran yang mirip dengan Aldy? Oh, apakah ini mimpi?

Aldy tersenyum simpul.

"Ini aku Aldy Lazuard. Aku bukan malaikat ataupun seorang pangeran. Aku Aldy yang kamu kenal. Ini nyata kok." Ucapnya seakan akan ia bisa membaca pikirannya.

"Kamu istirahat ok?"

(Nama kamu) menuruti perintah Aldy. Ia pun mengibas ngibaskan tangannya sambil memperhatikan Aldy yang tengah mengepel lantai ini. Oh iya, apa sekarang Aldy sedang kerasukan jin kamar mandi perempuan? Oh tidak ia harus melarikan diri! Beberapa detik kemudian ia langsung menepis kasar pikiran itu.

"Aku gak kerasukan baby." Kata Aldy menggoda gadis itu.

(Nama kamu) salah tingkah.

"Dy, balikan yuk!" Ajak (Nama kamu) tanpa ragu.

"Ayo! Nanti suami pertama kamu Si Iqbaal dan Suami kedua kamu, Aku. Mau gak?" Goda Aldy sambil mengedip ngedipkan sebelah matanya.

"Nanti aku request buat jodohin kamu ke aku jangan Iqbaal." Kata (Nama kamu) penuh harap.

"Yang punya perusahaannya kan Iqbaal bukan aku sayang. Dia cuma sepupuku." Ucap Aldy sambil tersenyum manis.

(Nama kamu) terdiam mematung.
'Apakah dia om pedofil yang cuma pengen tubuh gue ?' Batinnya takut.

Aldy tau bahwa gadis itu tengah berpikir yang aneh aneh tentang sepupunya. Ia pun menghampiri (Nama kamu). Ia mendekatkan wajahnya ketelinga gadis itu. Hembusan napasnya sudah mengenai kulit lehernya yang putih bersih. Aldy pun berbisik "Jika ada yang menyakitimu, datanglah kepadaku. Akan ku hajar dia sampai ia bertekuk lutut kepadamu. Ngerti?"

(Nama kamu) bergidik ngeri.

Apakah Aldy masih mencintainya?

'Ngelantur lama lama.' Batin (Nama kamu) sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

Aldy yang melihatnya terkekeh geli. Ia tak pernah menyesal telah menjadikan gadis itu sebagai mantan kekasihnya. Walau awalnya ia tak rela jika gadis itu mengakhiri hubungannya, lama kelamaan ia terbiasa dengan perlakuan gadis itu yang selalu mengklaimnya dihadapan orang lain sebagai adiknya sendiri.

Satu fakta yang akan kita ulas saat ini adalah tentang hubungan Aldy dan (Nama kamu). Mereka adalah sepasang sahabat yang rumahnya tak memiliki jarak yang lumayan jauh. Mereka bersahabat dari TK dan memilih untuk satu SD bersama. Dari TK pun mereka sudah terbiasa bermain berdua, satu bangku bersama bahkan jika tidak satu bangku (Nama kamu) akan menolak dan tak ingin bersekolah jika tidak sebangku dengan Aldy.

Masa SMP pun telah tiba. Aldy yang tak betah dengan perasaannya yang terjebak Friendzone itu akhirnya mengungkapkan cintanya pada (Nama kamu). Awalnya gadis itu sangat terkejut namun ia memilih untuk menerimanya karena tak ingin kehilangan lelaki itu. Hubungan itu terjalin hingga 3 tahun masa SMPnya habis. Aldy tak menyesalinya sama sekali atas keputusan (Nama kamu). Gadis itu sangat benar. Menjadi seorang adik dan kakak itu sangatlah nyaman dan rasanya pun berbeda. Ia bisa bebas membawa gadis itu bermain kemana pun ia mau asal gadis itu senang tanpa rasa khawatir yang akan menjalar kehati keluarga gadis itu.

MR. IQBAALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang