Senggol?

20 5 0
                                    

Vote, komen pendapat juga.
Dan,
Happy reading ❤️

***

Beberapa hari kemudian setelah hari dimana ke tujuh insan ini menginap di kediaman orang tua nya Tasya. Tepat di rumah Tasya, Nay dan Widi menjemput Tasya menggunakan motor kesayangan Nay. Tasya meminta kepada Nay untuk menjemput nya di rumah, karena sebelum nya Nay mengirim pesan di group ThebitzhSquad, mengajak penghuni group untuk memakan seblak bersama. Namun tidak ada yang merespon, hanya ada Tasya dan Widi lah yang merespon.

Tak butuh waktu lama, Nay dan juga Widi sudah sampai di kediaman Tasya dan orang tua. Mereka tidak turun dari motor, hanya menghubungi Tasya lewat pesan pribadi nya.

"Gw udah di depan ni! Turun Cepet!," Itulah pesan yang Nay Kirim secara pribadi ke kontak Tasya.

Tasya yang mendengar notifikasi dari Handphone nya pun, segera membuka handphone nya dan membaca pesan masuk dari sahabatnya, Nay.

Ia segera berlari keluar dari kamar nya, dan melangkahkan kaki nya satu persatu melewati anak tangga. Kamar nya memang berada di lantai dua, yang ada di lantai satu hanyalah ruang tamu, ruang pribadi nya, dan juga ruang tidur ART nya.

" Mah, Tasya main dulu sama Naywidi.", Pamit Tasya kepada ibundanya yang berada di ruang keluarga, dan mencium punggung tangan kanan ibunda nya.

" Bawa motor? "

" Nggak, tumpuk tiga dong."Tasya.

Ibunda nya hanya memberikan Hemm dari jawaban anak nya itu. Tasya memang lebih memilih untuk naik motor bonceng tiga dari pada harus mengendarai motornya sendiri tanpa ada orang di belakang nya.

" Jangan ketemu papah, sebelum Tasya pulang ke rumah. Mamah hindari papah dulu, kalo papah Dateng ke rumah, mamah masuk ke kamar aja, ya? "Tasya, memperingatkan ibunda nya agar tidak bertemu dengan papah nya. Untuk sementara.

" Iya, Sya. Ya udah sana.. udah di tungguin tuh. " Tante Syifa - Ibunda Tasya.

Tasya mencium pipi ibunda nya sekilas, dan berlari untuk menghampiri ke dua sahabatnya yang sudah berada di halaman rumahnya.

Saat sudah berada di halaman rumah nya, Tasya dapat melihat kedua sahabatnya yang sedang sibuk bermain handphone di atas motor. Tasya melangkah menghampiri ke dua nya dengan mengendap-endap.

" Dwaaar! "Seru Tasya, sambil menggerak kan motor yang mereka berdua naiki. Lantas mereka pun langsung turun dari motor ketika motornya bergerak oleh ulah Tasya.

" Anjeng lu."Widi.

" Kaget gw bangsat! "Nay.

Tasya hanya tertawa melihat ke dua sahabatnya terkejut karena ulahnya. Ia tertawa terbahak-bahak hingga tak dapat di hentikan sebelum Widi memukul lengannya dengan kencang.

Tawa Tasya terhenti sejenak setelah mendapatkan pukulan dari Widi, dan ia kembali tertawa. Tawa nya membuat Nay dan Widi kesal,

" Tasyaaa."Kompak mereka berdua dengan suara yang lantang.

" Oke okee"Tasya. Dengan sesekali mengeluarkan tawa nya, sambil Mendudukan dirinya di atas jok motor. Tasya duduk di bagian depan jok, karena Widi meminta nya untuk mengendarai motor.

Mereka bertiga menikmati setiap angin yang menyentuh pada kulit mereka. Mengendarai motor dengan kecepatan tiga puluh km/jam, membuat mereka bisa melihat pemandangan di sekeliling. Pepohonan rindang, dan suara alam yang begitu enak di dengar. Namun tiba-tiba saja Nay berulah, ia bernyanyi dengan suara yang di sumbangkan. Membuat Tasya yang sedang mengendarai motor pun, berteriak agar suara sumbang dari Nay yak terdengar ke telinga nya. Mereka tak peduli jika menjadi perhatian dari orang-orang sekitar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BECAUSE, LOVE FOR YOU ❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang