School l

56 7 0
                                    

Pelajaran Matematika berjalan selama kurang lebih Tiga jam, tentunya itu membuat para siswa dan siswi stres. Mereka mengeluh akan lamanya Mata pelajaran ini. Banyak dari mereka yang memilih untuk izin ke toilet dengan alasan 'Beser' . Ke empat sahabat perempuan ini dengan santai nya tidur di dalam kelas, padahal guru mata pelajaran ini sungguh lah killer, tapi mereka tidak ada takut-takut nya.

Galang, diam-diam menaruh camera di atas meja nya yang terhalang oleh tubuh gemuk teman nya. Dengan suara yang begitu pelan, ia membuat vidio yang berisikan curhatannya saat pelajaran Matematika berlangsung, ini adalah caranya agar tidak mengantuk.

Berbeda dengan Daniel dan Bagas, mereka berdua benar-benar memperhatikan sang guru saat menjelaskan materi. Rico? Ia sedang berusaha agar mata nya kuat untuk tetap memperhatikan setiap ucapan yang keluar dari mulut sang guru. Sayangnya ia kalah dengan rasa kantuk yang datang kepadanya, hingga ia pun memutuskan untuk menaruh kepalanya di atas meja.

" Pak udah dong ngejelasinnya, kita gak ngerti kalo terlalu banyak materi. " Ucap salah satu siswi dengan mengangkat tangan kanannya .

" Bilang dong, bapak juga capek jelasinnya kalo kalian gak ngerti juga . "Jawab sang guru laki-laki .

" Kalau begitu kalian bapak bebasin dulu di kelas, tapi jangan berisik. Kalau sampai terdengar suara sampai ke ruang guru, bapak akan menghukum kalian, ngerti? ." Ucap Pak Wiranto sang guru Matematika. Ia memang killer, tetapi sangat mengerti juga soal otak dan IQ murid-murid nya.

Semua murid yang berada di kelas pun sangat setuju akan ucapan yang di sampaikan oleh sang guru. Tentunya mereka sangat bahagia, karena akhirnya bisa terbebas dari mata pelajaran yang membuat otak mereka berasap.

" Pak ... say Hay dulu dong. "Ucap Galang, yang langsung bangun dari duduk nya, saat Pak Wiranto berjalan untuk keluar dari kelas.

Pak Wiranto hanya mengikuti apa kata Galang, dan ia melambaikan tangannya ke camera milik Galang, Sambil menebarkan senyum manis nya. Ya guru ini baru berusia Dua Puluh Sembilan tahun, bisa di bilang tampan karena Pak Wiranto ini memiliki lesung di kedua pipi nya. Namun sayang nya ia belum juga menikah.

" Oke Pak makasih . " Galang, lalu mencium punggung tangan kanan nya pak Wiranto .

Sang guru melanjutkan langkah kakinya yang sempat terhenti karena ulah Galang, Galang tidak kembali ke kursi. Semua murid kelas Sebelas  IPS 2 ini sudah berhamburan dari kursi mereka. Jadi Galang memutuskan untuk duduk di kursi dekat dengan teman-teman perempuannya, Nay, Widi, Gita, dan Tasya .

Ia mengambil rekaman Vidio pada wajah ke empat perempuan ini, sebelum akhirnya Daniel dan Bagas mengacaukan niat usil nya ini. Bagas mengambil camera nya, sedangkan Daniel menggebrak meja yang di tempatkan oleh Nay dan Widi, lalu ia pun menggebrak meja yang di tempatkan oleh Gita dan Tasya .

Ke empat perempuan ini langsung terbangun. Tasya langsung melempar Daniel yang berada di dekat meja nya menggunakan buku. Sementara Bagas, ia malah menggantikan Galang untuk merekam aksi ke empat perempuan ini. Widi dan Nay kompak memukul dan mencubit Galang yang ada di dekat mereka.

" Mata mereka merah guys. " Bagas, merekam mata dari ke empat perempuan ini secara bergantian .

" Bagaaas. " Gita, ia mencoba merebut camera yang di pegang oleh Bagas, namun Bagas menjauhkan camera itu dari jangkauan Gita, dengan mengangkat tangannya ke atas itu sudah membuat Gita tak sampai untuk meraih nya.

" Gw ngantuk ih! Jangan ganggu dulu geh. "Tasya

" Gw pusing ni abis merhatiin pak Wiranto ngejelasin materi, duduk di bawah yuk. Gw mau pinjem paha lu buat di jadiin bantal, gw mau tidur ..." Daniel, ia meraih lengan Tasya .

BECAUSE, LOVE FOR YOU ❤️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang