#Chapter 52

11 1 0
                                    

Senyuman Eunbin terukir indah diwajahnya.
Bagaimana tidak? Seseorang yg telah berhasil memikat hatinya kini mengajak nya untuk bertemu.

Eunbin segera mengganti bajunya dan setelah itu keluar dari kamarnya.
"mau kemana sayang? "tanya Eomma nya yg sedang mengeluarkan adonan kue dari oven

"keluar bentar ma,, nggk lama kok:)"jawab Eunbin

"yaudah hati-hati ya"

"nee ma"

/skip/

Kini ia telah sampai di tujuan, pandangannya tertuju ke Xiumin yg sedang duduk disalah satu meja restoran yg terletak diluar.
Ia tersenyum saat Xiumin melambaikan tangannya pertanda bahwa ia ada berada disitu.

"perempuan itu adalah mangsa kita,, "
"saat ia menyebrang tabrak saja untuk melumpuhkan kakinya"
"dan setelah itu bawa masuk kedalam mobil ini"ucap perempuan berkacamata hitam sambil menunjukkan smirk nya

Senyum Xiumin semakin melebar saat Eunbin mulai menyebrang ke arah restoran, tetapi seketika juga senyuman itu luntur.
Eunbin ditabrak kemudian dimasukkan kedalam mobil hitam tidak tahu ingin dibawa kemana.

Xiumin yg melihat kejadian itu tidak bisa menahan emosinya, ia langsung berlari menuruni tangga restoran dan menuju kearah parkiran untuk mengambil mobil nya kemudian membuntuti mobil hitam yg telah membawa Eunbin  maksudnya Calon Istrinya.

Eunbin kini membuka matanya, kepalanya terasa nyeri luka lecet yg berada di tangan dan juga kakinya terasa perih saat terkena angin, mulutnya di tutup menggunakan kain dan juga tangannya yg diikat di kursi.

Ia melihat seluruh ruangan, sepertinya ini bukan ruangan melainkan ia dibawa di mercusuar yg dibawahnya terdapat laut dan ombak yg besar.

Pendengarannya tertuju ke suara high heels yg semakin mendekat kearahnya.
Ia mencoba untuk melihat kearah suara itu dengan pandangan kaburnya.
Dilihatnya perempuan yg sepertinya seumuran dengannya tidak lupa kaca mata hitam yg ia gunakan mendekat ke arahnya.

"hei...apa kabar? "
"seperti nya bahagia bukan? "
Perempuan itu tersenyum licik ke arah Eunbin

"n-nancy? "ucap Eunbin lirih

"iya kenapa? "
"kan waktu itu gw udh ingetin jangan pernah lagi deketin XIUMIN"ucap Nancy dan menekan kata 'Xiumin '

"shh"ringis Eunbin saat angin yg lewat mengenai luka lecetnya itu

"auchh,, sakit yah? "
"mianhae"
"tapi ini belum seberapa"

Nancy menempelkan sebuah kapas yg sudah di beri alkohol di kening Eunbin yg terdapat luka lecet.
"ahhhh,,!!"teriak Eunbin

Ini sangatlah pedih, Eunbin tidak bisa melawan karena tangan dan kakinya diikat, ia hanya bisa teriak dan menangis.
Ini sangatlah perih

"masih sakit yah? "
"yaudah gw buang "Nancy membuang kapas yg ia tempelkan di kening Eunbin tadi

"gw udah bilang jangan pernah deketin dia lagi,, tapi lu nya keras kepala ya gini jadinya "

"lu itu bukan siapa-siapa nya Xiumin jadi lu nggk ada hak buat ngelarang "

Plakkk

Satu tamparan berhasil mengenai pipi Eunbin, darah pun mulai mengalir disudut bibirnya
"udah berani ngelawan yah?"
"masih kurang rasa sakitnya? "

"akkhh"
Nancy menjambak rambut Eunbin sangat kuat sehingga si Eunbin terpaksa mendongak

"huh? Gw ini pacarnya jadi gw berhak ngelarang lu!! "

My Beautiful WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang