3. Hyacinth kecil

115 18 0
                                    

Sebelumnya di 'Miss Javonica'..

Lagi lagi Hyunjin kecil tersenyum lebar dan melambaikan tangannya.

"Kalau begitu hati hati dijalan!"

Kereta kuda mulai bergerak, melewati jalanan batu istana. Ryujin masih terdiam dengan kotak kayu dipangkuannya, sebelum akhirnya rasa penasaran telah menguasai dirinya dan membuatnya membuka kotak tersebut.

"Ucapan minta maaf huh?"

-.ꦿེ୭̣༉༅-

Siapa sangka bros berbentuk Hyacinth putih pemberian putra mahkota bisa menumbuhkan kembali tekad Ryujin sebagai ratu terbaik didunia.

Dua tahun sudah berlalu, dan selama dua tahun itu juga Ryujin selalu terpilih dan mengikuti event istana yang ada.

Lalu apakah setelah semua itu Putra Mahkota mengenalnya? Tentu saja.

Dan tebaklah sekarang siapa yang mendapat jadwal rutin untuk ikut ayahnya bekerja di Istana? Tentu Glaucia Ryujin Javonica lah orangnya. Senin, Rabu, dan Minggu adalah jadwal Rutin bagi Ryujin untuk pergi ke Istana.

Dan dari siapakah izin itu didapatkan? Tentu saja sang Putra Mahkota sendiri.

Sang Putra Mahkota Adalvino dan Nona Intelejen Javonica ini memulai sebuah pertemanan, 'Pertemanan Mutualisme' Kalau menurut Ryujin. Ia membantu Hyunjin dalam hal politik dan diskusi, sedangkan Hyunjin mengajarkan Ryujin tentang Berkuda dan sebagainya.

Ternyata Putra mahkota tidak seburuk yang Ryujin bayangkan. Yah walaupun dia tidak sehebat hiu, mungkin dia bisa naik pangkat sebagai penyu.

"Aku bosan.." Ucap Ryujin membaringkan badannya diatas rumput.

Disusul dengan sang Putra Mahkota yang dengan asal menghempaskan tubuhnya kerumput, untung saja kepala Hyunjin mendarat di rumput dan bukannya akar pohon oak yang keras.

Pohon oak besar diatas bukit taman istana ini memanglah tempat terbaik untuk bersantai. Pohon yang teduh, Rumput yang lumayan tebal, dan angin sepoi-sepoi benar benar tempat yang luar biasa.

Sayangnya tidak banyak yang mengetahui keberadaan tempat luar biasa ini, atau bisa dibilang hanya Hyunjin dan Ryujinlah yang mengetahui tempat luar biasa ini.

Dan karena fakta itulah kedua bocah ini mengklaim pohon ini sebagai 'markas' mereka.

"Aku juga, apa yang harus kita lakukan?"

Mendengar pertanyaan sang putra mahkota Ryujin pun menggeleng, ia juga kehabisan akal.

Hening pun datang, tak ada yang memulai pembicaraan. Ryujin yang sedang memejamkan matanya, dan Hyunjin yang sibuk menatap daun daun rindang pohon oak tua itu.

Sampai akhirnya Ryujin membuka matanya dan menoleh kearah sang Putra Mahkota.

"Seingatku ada Pameran musim panen di desa"

Menganggap usulan Ryujin merupakan hal yang menyenangkan, Hyunjin menoleh balik kearahnya.

"Apa kita akan dibiarkan pergi kesana?"

Ryujin hanya memanyunkan bibirnya dan mengangkat bahu sebagai jawaban, sebelum kemudian mendekat dan membisikkan sesuatu kepada Hyunjin.

"Mereka punya Maize maze!"

Hyunjin langsung bangkit dan berjalan menuruni bukit, meninggalkan Ryujin yang masih nyaman di posisi berbisiknya tadi.

"Yang Mulia mau kemana??"

Mrs.Javonica || HwangshinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang