2. Kura kura [2]

141 23 3
                                    

Sebelumnya di 'Miss Javonica'..

"Pino adalah anak yang pintar, pergilah minta izin kepada gurumu mereka akan mengerti karena selain fisik, seorang pangeran yang hebat juga harus mampu mengutarakan isi pikirannya"

Dengan mata berbinar Hyunjin mengangguk, dan membungkuk kepada ayahnya.

"Kalau begitu Pino pergi dulu ayah!"

--

"Mari, Tuan Javonica" ucap Ryujin sambil merangkul lengan sang papa.

Tuan Javonica tertawa melihat tingkah putri kecilnya yang memanggilnya dengan nama belakang sambil mengangkat dagunya.

"Ladies first, nona Javonica"

-.ꦿེ୭̣༉༅-

"Maafkan saya nona Javonica tetapi saya harus pergi sekarang"

Ucap tuan Javonica melepas gandengan putrinya, mereka sekarang sedang berada di lorong kerajaan yang bisa dibilang lumayan sepi.

"Baiklah, saya bisa memaklumkan anda karena tugas merupakan tugas negara"

Tawa pelan terdengar dari mulut tuan Javonica, anaknya ini ternyata benar benar pandai bersikap.

"Terima kasih atas pengertiannya nona, sebagai ucapan terima kasih saya akan memberitahukan anda jalan menuju ballroom"

"Silahkan"

Tuan Javonica langsung berlutut, menyamakan tingginya dengan sang anak.

"Jika anda jalan lurus saja mengikuti lorong ini, anda akan menemukan perempatan, belok ke kanan dan anda akan sampai di ballroom"

Setelah papanya selesai menujuk nunjukan arah dengan tangan kanannya, Ryujin mengangguk dan tersenyum.

"Informasi yang amat sangat berguna, terimalah ini sebagai rasa terima kasihku tuan Javonica"

Walaupun papanya sudah berjongkok, Ryujin masih harus berjinjit agar bibirnya menyentuh pipi sang papa.

Keduanya saling melempar senyum sebelum yang jauh lebih kecil pergi berlari mengikuti instruksi yang dewasa.

-.ꦿེ୭̣༉༅-

Hyunjin berlari keluar dari ruang rias dengan setelan terbaiknya, maid maid itu memang memiliki selera fashion yang sangat bagus, mereka pantas mendapatkan tips untuk setelan indah yang tengah ia kenakan.

Hyunjin sangat beruntung pelatihnya membolehkannya untuk tidak ikut menghadiri latihan. Benar kata ayahnya, mereka dengan mudahnya membiarkan pangeran melewati pelatihan demi event debat ini, mereka justru menyemangatinya.

Hyunjin senang, benar benar senang. Semua dukungan dan kasih sayang ditujukan kepadanya, membuat harinya terasa sempurna.

"Apakah ini yang dirasakan ayahnya selama ini? Ah aku jadi ingin menjadi seperti ayah.."

Bibirnya tersenyum lebar, lebih lebar dari sebelumnya sampai sampai matanya hanya terlihat seperti garis lengkung. Kakinya meloncat dan berjalan secara bersamaan, mengekspresikan rasa senangnya.

Tapi sedikit diketahuinya, dengan cara jalan dan kondisi mata seperti itu ia bisa membahayakan dirinya.

"Bruk!"

Atau mungkin juga orang lain.

"A- aduh.. Maafkan saya!"

Putra mahkota muda itu langsung berdiri, membungkuk dan menyerahkan tangan kanannya kepada gadis kecil yang ditabraknya barusan, gadis kecil? Bukannya para peserta biasanya selalu lebih tua darinya?.

Mrs.Javonica || HwangshinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang