part eight [rumah sakit]

6 2 0
                                    

Kenapa hati ini meringis melihatmu terluka, apakah ini yang dinamakan cinta atau hanya rasa iba .

Muhammad Akbar
~sukmawaty~

Happy reading
Vote comment and share


Sebuah motor sport berhenti di halaman parkiran rumah sakit Medika Putri

"Turun" kata Lutfi

"Ya elah selow napa, ini juga mau turun"
Jawab kian dan turun dari motor sport milik Lutfi

Mereka beriringan menuju tempat citra di rawat

Klikkk
Terdengar pintu terbuka

"Assalamualaikum bang" sapa kian

Lutfi hanya mengekori kian

"Wa'alaikumussalam" jawab Akbar yang duduk di salah satu kursi dari fasilitas rumah sakit ini

Terlihat dua pasang mata menatap kian dan Lutfi

Kian dan Lutfi baru menyadari ternyata akbar di temani seorang pria yang menggunakan setelan jas lengkap dan seorang perempuan yang berusia kurang lebih seperti bunda kian

Brunggg

Belum sempat memulihkan tenaganya yang sudah terkuras beberapa menit lalu sekarang Lutfi di hadiahkan sebuah Bogeman lagi

Lutfi tersungkur ke lantai
Lutfi terkejut akan serangan tiba-tiba itu alhasil Lutfi hanya bisa pasrah tanpa melakukan perlawanan

"Kamu apakan anak aku HA" pria paruh baya tersebut begitu amarah

"Maaf Om" hanya itu yang Lutfi katakan

Lain dari kian .

Kian begitu terkejut melihat situasi ini
Di dalam benak kian
Dia harus menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada ayah citra

Ya itu adalah ayah dan ibu citra

"Maaf Om sebelumnya biar kian yang menjelaskan kejadian yang sebenarnya"

Ayah citra melihat ke arah kian. Dia hampir melayangkan tamparan ke wajah kian tapi sebelum itu terjadi nyonya Jesica menahan tahan suami nya

"Papi tahan emosimu, biarkan anak itu menjelaskannya" ujar nyonya jesica ke tuan bethra

Tuan bethra hanya diam

Hanya seorang nyonya Jesica yang bisa meredam emosi tuan bethra

"Jelaskan lah" ucap nyonya jesica

Kian mulai menjelaskan kejadian sebenarnya mulai dari Citra yang menemaninya ke mall sampai kejadian yang membuat Citra pingsan dan tak sadarkan diri

"PERGI KALIAN " dua kata penuh penekanan yang dilontarkan oleh tuan bethra

Kian ingin menyela kata dari tuan bethra namun sebelum itu tuan bethra terlebih dahulu menyahut

"PERGI , SAYA KATAKAN" ucapan tuan bethra yang tak terbantahkan

nyonya jesica memberikan isyarat kepada Lutfi, Akbar dan kian agar pergi sebelum suami nya melakukan tindakan yang berlebihan

Lutfi, akbar dan Kian mengerti akan maksud dari nyonya Jesica

"Permisi" ujar kian dan Akbar

"Maaf Om Tan" ujar Lutfi

Mereka pun beranjak dari tempat tersebut

******

Setibanya di halaman parkiran rumah sakit Lutfi menaiki motor sport nya tanpa mengucapkan sepatah kata

KIANA PARICILUM MORAZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang