shoot

3.2K 441 32
                                    

"TAKE LIMA SCENE 5, ROLLING, ACTION!"

Hweseung mendengarkan Guanheng yang berbicara di sampingnya sembari fokus pada basketnya, "Minsung sedang mengencani perempuan."

Dug

Dug

Bola itu menggelinding di lapangan, "Mwo?"

"Satu fakultas membicarakannya." Guanheng menggedikan bahunya, "Tadi pagi ia terlihat berjalan dengan Chaesoo dari jurusan psikologi –dan boom menjadi perbincangan di page fakultas."

"CUT!" Mr. Suh menepuk tangan, "Sudah bagus! Istirahat 5 menit!"

"Minum?" Kun menawarkan minuman yang langsung di ambil oleh Yukhei. "Setelah ini take dengan Jungwoo, sudah hafal skripnya?"

Yukhei mengangguk, "Sudah hafal, tapi aku gugup."

Kun mengelap keringat Yukhei dengan tisu –Yukhei berkeringat sangat banyak kalau sedang gugup dan tangannya pasti menjadi dingin, Kun tau itu. "Santai saja. Aku yakin kau bisa. 3 menit lagi take. Kau butuh sesuatu?"

Yukhei menggeleng dan bertanya, "Dimana Jungwoo?"

"Kau ingin aku memanggilnya?"

"SIAP-SIAP SEMUANYA" suara Mr. Suh membuat Yukhei beranjak –ia melihat Jungwoo di taman lokasi untuk mereka syuting kali ini.

Setelah melihat semuanya siap Mr. Suh memberi arahan untuk pengambilan angle dan skrip yang sudah tercantum –ketika sudah sempurna Mr. Suh mengarahlan mereka, "TAKE 1 SCENE 8, ROLLING, ACTION!"

Hweseung menarik lengan Minsung yang sedang berjalan di taman fakultas mereka yang kebetulan sedang sepi, "YA!" Minsung menepis lengan Yukhei.

"Ku pikir kita mencoba memperbaiki hubungan ini setelah kita memilih untuk break?" Hweseung langsung to the point.

Minsung menghela napas jengah, "Dan ku pikir kita sudah berakhir setelah aku mengatakan ingin berpisah."

Hweseung menatap Minsung, "Tapi.. Kenapa?"

Minsung menunjuk-nunjuk dada Hweseung sampai Hweseung sedikit terdorong, "Dengar ya, ku rasa pisah adalah jalan terbaik yang bisa kita pilih untuk hubungan ini. Lagipula, kau memiliki segudang wanita cantik yang dapat kau kencani. Jadi, lupakan aku. Lupakan kenangan kita. Kau dan aku sudah memiliki jalan sendiri."

Hweseung menatap Minsung, "Kau pikir segampang itu untuk melupakannya? Perjuangan ku beberapa bulan ini.. Apa kau mengabaikannya?"

Minsung menghela napas, "Ku pikir kau dan aku, memang tidak bisa bersama. Maafkan aku." Minsung berlalu dari hadapan Hweseung, meninggalkan Hweseung dengan segala pertanyaan di benaknya.

"CUT!" Bagus sekali! Silakan istirahat 15 menit setelah itu kita pindah lokasi!" Mr. Suh berbicara menggunakan pengeras suara.

Jungwoo langsung menghampiri Yukhei, "Kau tidak apa-apa?"

Yukhei masih tersenyum –senyuman sedih, "Oh– entahlah. Aku rasa aku terlalu into karakterku. Ini sedikit sakit."

"Do you need hug?" Jungwoo merentangkan tangannya dengan ekspresi wajah cemberut –ia tidak suka melihat seseorang sedih, tipikal happy virus.

Yukhei tersenyum dan langsung memeluk Jungwoo. "Thankyou."

─────────────────────────

ᶠᵃˡˡTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang