Hari kedua ..
Viona duduk diatas kursi meja makan nya. Ia tengah sarapan bersama keluarga kecil nya ini. Kali ini tampilan nya berbeda , Viona menggerai rambut nya dengan bando merah menghiasi kepala nya. Osis sendiri yang meminta. Name tag masih tetap menggantung dileher nya. Kali ini ia diberi tugas membawa buku tulis dan alat-alat tulis lain nya serta diberitahu harus membawa alat musik yang mereka punya. Viona memilih membawa gitar milik Vano.
"Yuk Bang berangkat," Ucap Viona ketika sudah selesai mengikat tali sepatu nya. Vano keluar terlebih dahulu lalu memasuki mobil diikuti oleh Viona.
Seperti biasa, Viona berhenti di kejauhan sekitar 8 meter dari sekolah. Ia melangkah memasuki area sekolah, banyak juga yang membawa gitar. Viona menaiki satu persatu anak tangga untuk menuju kelas nya. Kelas nya sudah ramai , termasuk 4 orang pembina itu sedang memainkan gitar disana. Viona duduk disamping Raka, Raka juga membawa gitar. Bagus.
"Kita disuruh bawa alat musik emang nya mau ngapain ?" Tanya Viona sambil menatap gitar nya ini.
"Gatau gue juga, kayak nya di test deh," Ucap Raka. Viona mengedikan bahu nya.
'Teeeeeeeeeeeeeettttttttt'
Bagus. Bel sudah berbunyi pertanda tantangan hari ini kembali dimulai.
"Pada bawa alat musik masing-masing kan ?" Tanya Leon sambil menatap satu persatu.
"Bawa!" jawab serentak anak-anak ini.
"Tantangan kali ini tempat nya di kelas, tapi nanti tetep kelapang kok, tantangan nya yaitu kalian mainin alat musik sambil nyanyi," Ucap Gerin sambil tersenyum miring. Viona benci senyum miring.
"Kak saya bawa pianika , nyanyi nya gimana ?" Tanya seorang anak perempuan.
"Tetep harus nyanyi," Ucap Radit dengan menyebalkan nya. Alhasil anak-anak yang membawa pianika kebingungan serta panik.
"Yoo! Dimulai dari ujung kanan," Selalu! Viona benci duduk diposisi ini. Dengan gusar Viona berdiri dan mengeluarkan gitar nya.
"Maju ke depan!" Perintah Leon. Viona sedikit terkejut dan mau tidak mau menuju ke depan kelas.
"Nyanyiin salah satu lagu," Ucap Rey
"Lagu bebas ? Wajib ?" Tanya Viona.
"Bebas," jawab 4 pembina itu serentak.
Viona mengangguk lalu duduk dikursi yang sudah disediakan disitu. Pertama-tama ia memetik-metik senar gitar untuk mengatur nada nya.
Girl your heart , girl your face
Is so diferrent from them others
I say , you're the only one that i'll adore
Cos everytime you're by my side
My blood rushes through my veins
And my geeky face , blushed so silly oo yeah , ooyeah
And i want to make you mine
Oh baby i'll take you to the sky
Forever you and i , you and i
And we'll be together till we die
Our love will last forever
And forever you'll be mine , you'll be mine
Jreng. Viona menyeringai ketika ia selesai menyanyikan lagu dan memainkan gitar nya. Ia melihat seisi kelas nya tengah menatap nya dengan tatapan cengo begitupun juga dengan 4 pembina ini. Viona mengerutkan kening nya bingung. Ada apa ?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything
Teen FictionKamu adalah segalanya bagiku. Perkenalan yang sangat tidak biasa, hingga kita kenal satu sama lain. Aku mengetahui sifatmu, kamupun begitu. Hingga akhirnya kamu menjadi milikku dan kamu adalah segala nya bagiku. • • • Viona bertemu dengan Kakak kela...