EKSTRA PART (PO)

3.6K 103 3
                                    

TERNODA SEBELUM MALAM PERTAMA

Di novel berubah judul jadi 'HIJRAH CINTA REYNA'❤

Ekstra Part terakhir yang ada di novel.

❤❤❤

“Hai, cantik…”

“Ka-kamu… A-apa yang kamu lakukan di sini?” rasa cemas menggelayuti hatiku langsung.  Kehadiran lelaki itu yang tidak pernah aku duga, seakan memberikan sinyal dan pertanda buruk. Entah dari mana dia tahu tempat tinggal kami. Cepat-cepat ingin kembali menutup pintu, namun satu tangannya menahan upayaku yang akhirnya berakhir sia-sia, hingga pintu yang tadi berusaha aku tutup kini terbuka lebar oleh Evan yang tenaganya jauh lebih kuat dariku.

“Reyna, kenapa respons kamu seperti ini, sayang? Tidakkah kamu menyambutku yang sudah jauh-jauh datang untuk bertemu dengan kamu.” ucap Evan dengan senyum yang terkembang lebar.

Aku melangkah mundur sambil menatapnya benci. “Pergi kamu, Evan! untuk apa kamu datang, hah?! Aku tegaskan ke kamu, sebaiknya kamu pergi dari rumahku sekarang! Pergi!” teriakku sambil menunjuk ke arah luar pintu.

“Kenapa aku harus pergi? Bukankah sekarang kamu sendirian di rumah dan membutuhkan seseorang untuk menemani kamu, sayang.” ujarnya dengan senyum yang begitu menyebalkan.

“Kamu udah gila, Evan! Sekarang aku meminta baik-baik sama kamu untuk pergi! Atau kalau tidak aku akan berteriak!”

“Silahkan saja. Kalau perlu, kamu panggil suami tercinta kamu itu sekarang, sayang. Aku tidak takut sedikitpun,”

Kedua mataku membulat lebar, begitu Evan menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Bahkan, laki-laki gila itu juga mengantongi kuncinya.

“Apa yang kamu lakukan?!” teriakku menatapnya was-was sambil mencoba mundur, sebagai antipasi jika lelaki itu akan berbuat yang tidak-tidak. “Kenapa kamu mengunci pintunya, Hah?!”

Evan berbalik menatapku dengan senyum penuh artinya. Melangkah mendekat dengan tatapan yang membuatku jijik. Gelagat Evan saat ini terlihat menakutkan. Entah apa yang ada di dalam pikiran laki-laki itu, hingga tanganku langsung disambarnya. Dengan jarak yang begitu dekat seperti ini, aku bisa mencium aroma alkohol yang menguar dari mulut Evan.

“Lepas!”

Aku langsung memberontak lalu menendang tulang kering lelaki itu dengan kencang. Evan langsung melepaskan cengkramannya sambil meringis karena tendanganku yang mungkin cukup kuat. Kesempatan itu langsung aku pergunakan untuk berlari menuju kamar di lantai dua. Karena begitu ketakutan dan cemas, aku tersungkur di tengah anak tangga. Sementara itu, Evan tampak berlari mengejar dengan agresif di belakang. Hingga dia berhasil menahan tanganku, saat aku mencoba berlari membebaskan diri. Evan terus berusaha menangkapku yang terus memberontak dari cengkramannya.

Setelah berhasil melepaskan diri dari Evan, aku langsung masuk kamar dan berusaha menutup pintu. Namun, lagi-lagi dengan tenaganya yang jauh lebih kuat dariku, pintu yang tadi berusaha aku tutup di dorong Evan dengan kuat hingga sekarang pintu itu terbuka lebar.

“Sayang, tenanglah! Aku tidak akan menyakiti kamu, Baby. Aku hanya ingin membahagiakan kamu, seperti yang pernah aku lakukan dulu.”

Aku yang sudah bersimbah air mata karena rasa takut, melangkah mundur hingga punggungku menabrak dinding.

“Kamu udah gila, Evan! Kamu udah nggak waras!”

“Ya, kamu benar, sayang. Aku memang sudah gila karena kamu, Reyna. Sejak saat itu, sejak kita menghabiskan malam-malam panas bersama, aku begitu tergila-gila dengan kamu, Reyna. Hanya kamu yang aku bayangkan. Hanya kamu, sayang. Meski aku terlambat satu langkah dari si brengsek itu, kali ini aku akan merebut kembali apa yang seharusnya menjadi milikku.”

TERNODA SEBELUM MALAM PERTAMA [Open PO Hingga 14 Juni 2020]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang