Jam berwarna navy yang melingkar di tangan gue udah menunjukkan pukul 12 malem. Pak Kyungsoo udah nyuruh gue dan karyawan lainnya untuk pulang ke rumah masing-masing.
Gue bingung harus pulang naik apa. Soalnya tadi pagi Dejun —panggilan kecil gue ke Xiaojun yang nganterin gue ke kantor.
"Masa gue harus minta tolong Dejun lagi sih." gumam gue.
"Tapi gue juga malas kalau harus naik grab malam-malam begini. Apa gue minta tolong Lucas aja ya? Ah, gak deh gak. Lucas perhitungan. Apa Hendery? Jam segini pasti lagi main game. Yangyang? Kalau gak sama Lucas ya lagi ngebucin dia."
Akhirnya gue pasrah.
Gue membuka aplikasi grab dan mencoba mencari driver terdekat dari kantor gue.
Nihil.
Rasanya gue mau nangis. Bingung karena gak tau gimana gue harus pulang ke rumah.
Ponsel gue berbunyi. Membuyarkan lamunan gue.
Pesan dari Dejun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sampai depan lobby, gue melihat mobil sedan hitam milik Dejun udah terparkir rapi disana. Dan juga, Dejun udah diluar. Ya ampun, sweet banget sih —calon pacar hahahaha.
