Tak terasa sudah 6 hari kami berada di Paris, ini liburan yang cukup menyenangkan sampai rasanya aku tidak ingin kembali ke Korea. Aku sudah mempersiapkan pasport dan surat surat untuk kembali ke Korea begitupun dengan Jimin.
"Kenapa wajahmu sedih seperti itu?" Jimin mengusap kepalaku perlahan
"Tidak, aku terlalu senang di negara ini"
"Jadi kau tidak ingin kembali ? seperti itu haha menggemaskan" Ah Jimin selalu memiliki cara untuk membuatku tersipu.
Perjalanan yang cukup panjang ku rasakan kembali, dan Akhirnya aku dapat merasakan ranjang nyaman kembali di rumah Jimin. Eomma sempat menelfonku dan sedikit khawatir apa aku baik baik saja dan jangan lupakan eomma mertuaku yang terlalu perhatian dia juga menghubungiku menanyakan apa aku dan Jimin bersenang senang.
-
YunHee dan Jimin tiba di Korea saat larut malam, mereka benar benar sangat lelah. Sampai Jimin jatuh sakit tepat sampai dirumah. Mendadak suhu tubuhnya meninggi sampai sampai Yunhee khawatir melihat keadaan Jimin yang selalu memaksakan dirinya untuk bekerja.
"Jim Suhu tubuhmu belum turun dari kemarin, apa kau yakin tidak ingin periksa saja ke dokter?"
"Tidak apa Yunhee, a-aku baik baik saja"
"Apa nya yang baik?! Sepulang kita dari Perancis tubuhmu masih saja demam"
"Obatku ada disini, tenang lah"
"Dimana obatmu?"
"Didepanku" Jimin mengusap tangan Yunhee yang berada di depannya. Jujur saja Yunhee kebingungan, ia tidak mau membuat Eomma Jimin khawatir ketika tahu anaknya sakit seperti ini sehabis melaksanakan rencananya.
"Kau masih saja bercanda, aku akan memanggil dokter pribadimu" Yunhee bangkit dari ranjang dan segera menelfon dokter pribadi Jimin yang biasa Jimin panggil jika ada keadaan darurat dan semacamnya seputar kesehatan. Im Kyung namanya dokter yang cukup tampan merupakan teman Jimin juga.
Tak lama setelah itu Im Kyung datang kerumah Jimin. Untunglah diagnosis sakit yang di derita jimin tidak parah hanya terlalu lelah sehingga imunitas tubuhnya menurun dan terserang demam.
Yunhee semalaman terjaga karena memang terlalu khawatir dengan Jimin. jujur saja demamnya tidak biasa. Suhunya benar benar seperti ramyeon panas yang ada di keningnya.
"YunHee kau baik baik saja?" Jimin mengguncang tubuh Yunhee yang tertidur di karpet kamar Jimin karena terlalu lelah juga menjaga Jimin.
"Ah kau sudah bangun. bagaimana apa kau merasa lebih baik?"
"YunHee aku sudah lebih baik sekarang. Kau? apa yang kau lakukan? apa kau terjaga semalaman mata mu seperti panda" Demi apapun Yunhee langsung bangkit dan melihat keadaannya di cermin. Wahh benar benar seperti panda, kantung matanya menghitam.
"Maaf, pasti aku sangat merepotkan" Jimin tertunduk lirih
"Tidak Jim,aku yang tidak benar menjagamu"
"kau istirahatlah, kalau seperti ini kau juga bisa ikut sakit Yun"
Dengan cepat Yunhee mengangguk, ia benar benar butuh istirahat setelah menghabiskan malam panjang diatas karpet lantai kamar Jimin yang lumayan dingin. Jimin sudah terlihat lebih baik dari sebelumnya. Yunhee pun juga sudah sedikit lebih lega, usahanya tidak sia sia.
-
"Park Nari ku peringatkan sekali lagi jangan mengganggu Yunhee dan Jimin"
"ha kau siapa berani mengaturku?" Perempuan dengan rambut panjang berstelan abu abu itu menjentikkan ibu jari dan telunjuk nya tepat di depan wajah Jungkook yang sudah terendam emosi
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING CONTRACT - Jimin Fanfiction {END} ✔️
Fanfic"Ingat tapi ini kontrak, sehabis aku mendapatkan keuntungan yang cukup besar dan kau juga mendapatkannya kita bisa bercerai bukan?" Jimin terkejut dan merasa gugup "Bisakah kau juga memberikanku keturunan? Aku tertarik padamu"