"Appa appa banyak awan" Jimin tersenyum lebar melihat Minjae kegirangan di dalam pesawat karena hanya melihat awan. Untunglah cuaca hari ini sangat sangat baik untuk penerbangan, Ya Jimin dan Yunhee memutuskan untuk kembali ke Korea mengajak Buah hati mereka.
Sebelum keberangkatan Yunhee menemui Seokjin untuk berterimakasih sebanyak banyaknya begitu pula dengan Jimin yang ikut menemui. Seokjin memang sudah sangat berjasa untuk Yunhee ia yang menyiapkan segala kebutuhan awal Yunhee di Perancis pada saat ia sedang hamil.
Perjalanan cukup panjang walau dengan pesawat. Sesampainya di korea Yunhee langsung menemui Eommanya. Eomma Yunhee sangat terkejut karena melihat Jimin bersama Yunhee karena ia tahu masalah yang menimpa rumah tangga Yunhee dan Jimin. Jimin hanya meminta maaf sebanyak banyaknya pada ibu dan ayah mertuanya juga menjelaskan apa yang terjadi anatara ia dan temannya, Park Nari juga ya Yunghwa yang meninggal dunia. Bahkan kabar tersebut membuat Eomma Yunhee begitu sedih hanya karena anak sekecil itu meninggal.
Ah ya Eomma danAppa Yunhee sudah mengetahui bahwa saat Yunhee pergi ia sedang hamil dan tidak ingin dirinya diketahui dan ditemukan oleh Jimin maka dari itu Jungkook dan keluarga lainnya berusaha tidak menemui Jimin karena perusahaan Yunhee untungnya ditangani Jungkook cukup lama sampai saat ini sudah berlangsung sekitar 3 tahun.
"Ya Jungkook aku merindukanmu" Yunhee memeluk adiknya itu begitu pula juga Jungkook
"Kau lama sekali apa kau akan berpindah kewarga negaraan untunglah kau memiliki aku yang berbakat ini"
"Ah terimakasih banyak terimakasih sekali Jungkook. Kau akan ku traktir sepuasnya"
"Yayyy benar yaa. Yooo Minjae yaa. Kau tidak senang bertemu paman?" Tanya Jungkook pada Minjae yang sedang menggandeng jari telunjuk Jimin.
"Tidak paman aku gak lindu paman"
"Aish kau terlalu jujur"
Suasana siang itu sangat membahagiakan. Tawa dan senyuman di tampilkan pada semua anggota keluarga Yunhee.
-
"Jim boleh ya Minjae tidur bersama kita"
"Ya tidak apa apa, ia terlihat begitu lelah"
Yunhee menidurkan Minjae disamping Jimin yang sudah menempati sebagian ranjang sambil memegang laptopnya untuk bekerja.
"Kau masih terus bekerja?"
"ah ini sudah selesai hehe"
"Jim maafkan aku"
"Ini bukan salahmu Yunhee. Aku yang tidak bijak menjadi suami untukmu. Ayo kita mulai semua ini seperti awal"
"Kau tahu aku sangat kesulitan mengurus Minjae"
"Aku tahu, terimakasih banyak. Aku ingin terus mendengar ceritamu selama aku tidak bersamamu"
"Panjang Jim. perlu ku singkat"
"Baiklah"
"Awal aku hanya kebingungan aku harus pergi kemana. Tapi Kim seokjin itu menawarkan hal yang baik untukku, ia mau membantuku kebetulan ia memiliki sebuah apartemen di perancis cukup untukku tinggal sendiri, Aku dan Jin memutuskan untuk pergi kesana. Ingat aku dan Jin tidak memiliki hubungan apapun. Saat itu aku sudah hamil Minjae 3 bulan"
"Sebentar"
"Apa katanya ingin mendengar ce-mphh" Jimin mengecup bibir Yunhee manis.
"Aku sudah lama tidak merasakan bibir itu"
"Jimin!!"
"Lanjutkan"
"Ya aku tinggal disana, orang tuaku menyetujuinya, mereka untunglah tidak ikut campur dengan urusan kita. Sampai usia kandunganku sekitar 7 bulan Eomma datang ke Perancis dan menemaniku sampai aku melahirkan Minjae. Aku, kesulitan melahirkan Minjae sampai aku menyerah ingin operasi saja tapi dokter kata aku bisa melahirkan secara normal, dan akhirnya Minjae lahir dengan selamat. Hei wajah mu tidak perlu dibuat sedih"
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING CONTRACT - Jimin Fanfiction {END} ✔️
Fanfic"Ingat tapi ini kontrak, sehabis aku mendapatkan keuntungan yang cukup besar dan kau juga mendapatkannya kita bisa bercerai bukan?" Jimin terkejut dan merasa gugup "Bisakah kau juga memberikanku keturunan? Aku tertarik padamu"