Hari ini adalah hari keberangkatan Jimin ke Perancis. Urusan Bisnis pastinya, ia jujur saja tidak ingin melihat menara eifel karena hal itu akan mengingatkannya dengan Yunhee yang bersemangat menghabiskan waktu berjalan jalan bersamanya waktu itu.
Jimin tiba di Perancis dengan cepat tidak ada kendala apapun dalam perjalanannya. Sedikit sepi ketika memasuki kamar yang ia pesan karena ia hanya sendirian untuk keberangkatan ini.
Karena bingung harus melakukan apa Jimin pun terpaksa keluar untuk sekedar berkeliling melepas penat di perjalanan.
-
"Min Jae sayang kau sudah kenyang?"
"Sudah Eomma. Apa kita akan berjalan jalan?"
"Boleh. Kau ingin apa setelah ini?"
"Aku ingin membeli es klim Eomma"
"Wahh anak Eomma penggemar Es krim ya. Baiklah Eomma akan membelikannya. Ayo" Yunhee memegang lengan Min Jae yang berstatus menjadi anaknya itu.
Mereka tiba sangat Cepat di kedai eskrim favorit Min Jae dan Yunhee. Namun melihat keadaan sekitar Yunhee memikirkan sesuatu. Suatu masa lalu yang ingin ia lupakan, yang selalu muncul saat menatap anaknya Minjae. Wajahnya sangat mirip dengan Jimin. Ah Minjae adalah anak dari Jimin. Benar benar sebuah kecelakaan.
"Minjae"
"Apa eomma? oh iya eomma aku punya teman"
"Wah benarkah?" Yunhee mengusap pucuk kepala anak berumur 2 tahun kurang satu bulan itu memang Minjae adalah anak yang cukup aktif dan pintar mungkin karena faktor kedua orang tuanya.
"Dia sulit mengucapkan namaku jadi dia memanggilku Mino. Namanya Jeni. Eomma Jeni punya Appa sangat tampan" Yunhee terdiam. tetap menatap Minjae dan bergumam dalam hati "Minjae maafkan Eomma tapi Appamu juga tampan" tapi ia tidak dapat mengatakan alasan Minjae tidak memiliki ayah karena ia masih kecil.
"Sayang kita sudah sampai" Ucap yunhee mengganti topik pembicaraan Minjae
"wah. aku akan duduk di kursi disana eomma"
"Baiklah hati hati sayang"
-
Jimin mampir untuk membeli beberapa bahan yang ia butuhkan di hotelnya. Tapi saat melewati kedai Es krim ia teringat pada Yunhee yang suka sekali dengan eskrim di kedai itu. Ia hanya menatap anak anak yang bermain kesana kemari di sebuah taman sebelum ia memutuskan untuk duduk duduk sejenak pada sebuah kursi di taman itu.
Saat ia duduk tiba tiba ada seorang anak laki laki ikut duduk di sampingnya. Wajahnya tampan. Tapi kenapa Jimin merasa ada yang aneh dengan dirinya disaat duduk disamping anak itu. Seperti seorang yang sangat dekat, tapi Jimin tidak tahu siapa anak itu dan entah kenapa hatinya berdebar.
"Ahjussi kok melihatku sepelti itu? ups aku lupa Kau mungkin bukan dali negala Eomma ku. Hello Uncle" Jimin tersenyum melihat nya
"Tidak, aku bisa berbicara bahasa korea. Aku orang korea sayang. Siapa namamu?"
"Minjae. Park Minjae namaku Eommaku sedang beli esklim"
"kau anak yang pintar yah"
"Itu Eomma. EOMMA ADA PAMAN KOLEA DISINI!!" Jimin menoleh kearah wanita yang mendekat dan seketika wanita itu terdiam. Tertegun dan terbelalak saking terkejutnya. Tidak lupa dengan Jimin seketika Jantungnya seperti berhenti berdetak.
"Yun Hee"
"Jimin"
Jimin segera berlari kearah Yunhee dan memeluknya dengan erat. bahkan Jimin meneteskan air matanya. Namun Yunhee dengan cepat melepaskan pelukan Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING CONTRACT - Jimin Fanfiction {END} ✔️
Fanfic"Ingat tapi ini kontrak, sehabis aku mendapatkan keuntungan yang cukup besar dan kau juga mendapatkannya kita bisa bercerai bukan?" Jimin terkejut dan merasa gugup "Bisakah kau juga memberikanku keturunan? Aku tertarik padamu"