Ellno adalah pemuda yang tanpa ia ketahui memiliki keturunan penyihir dari sang ayah. Masa kecil yang kelam bersama ibunya membuat dia menjadi anak yang pendiam dan tempramen. Dia tidak bisa mengendalikan emosinya dan gampang tersulut dengan hal kec...
Saat lonceng sekolah telah berbunyi, kami bergegas menuju ke hall utama untuk mendapatkan pengarahan tentang kegiatan ospek yang akan kami lakukan. Disana sudah banyak murid – murid yang sudah duduk di bangku aula masing – masing. Aku memutuskan untuk duduk di tengah – tengah antara Fael dan Brie.
Tak lama Prof Daniel dan staff sekolah datang dan duduk di singgahsana mereka masing – masing. Seluruh siswa berdiri untuk memberi hormat kepada guru dan staff yang telah hadir dan kami kembali duduk setelah Prof. Daniel mempersilahkan. Prof. Daniel mengatakan bahwasannya teman satu kamar yang telah kami dapatkan adalah teman satu grup kami saat ospek berlangsung, diharapkan kepada seluruh siswa agar bisa bekerja sama dalam menjalankan misi yang diberikan dan menyelesaikannya dengan baik.
Selama menjalani ospek kami sering mengalami kesulitan karena pertanyaan dan teka – teki yang diberikan oleh pengurus osis sangatlah sulit untuk dipecahkan. Walau begitu, kami menghadapi kesulitan tersebut dengan gembira dan saling membantu satu sama lain. Sehingga tantangan apapun yang diberikan berhasil kami lewati dengan baik walau grup kami selalu mendapatkan peringkat terakhir dalam soal riddle.
Beberapa hari telah kami lewati untuk mengikuti ospek, dan sekarang adalah hari yang kami tunggu – tunggu. Kami dan seluruh peserta yang mengikuti ospek tersebut telah duduk di tempat kami masing – masing, begitu pula para staff MGS. Prof. Daniel berdiri dan memimpin pertemuan ini dengan beberapa sambutan dan pesan untuk kami semua.
Sambutan diakhiri dengan pidato yang disampaikan oleh Prof. Liezy selaku wakil kepala sekolah dari Mapple Griffin School. Prof. Vandi berdiri dan maju ke mimbar sambil membawa gulungan kertas yang berisi nama – nama peserta yang berhasil lulus dari ospek Mapple Griffin School. Dengan tatapan hangatnya beliau mulai membacakan nama – nama peserta yang lulus.
Dan setelah beberapa nama telah disebut, kini giliran namaku yang disebut oleh Prof. Vandi dengan lantang. Aku berdiri dan memberikan hormat kepada semua orang sambil sedikit tersenyum. Setelah semua nama peserta yang lulus telah disebut, kami dipersilahkan untuk beristirahat dan bersiap untuk acara penentuan asrama yang akan di laksanakan besok.
"Ell..." sapa sesorang yang berada di belakangku.
"Huh, Langgar? Tumben kau menghampiriku, apa ada yang ingin kau sampaikan?"
"Uh, tidak begitu penting sebenarnya. Aku hanya berpesan kepadamu nak bahwa dimanapun kau akan ditempatkan nanti, tetaplah jadi dirimu sendiri dan jangan pernah berubah." Wajah Langgar terlihat sangat serius dan menatap mataku sangat dalam. Aku bisa membaca kekhawatiran didalam matanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[FLASHBACK ON]
'Brukk..'
"Ouh, maafkan aku. Apa ada yang terluka?" aku menunduk sambil mengambil buku milik orang yang baru saja aku tabrak.
"Ah tidak, sudah–sudah tidak apa biar aku bereskan sendiri." Pria itu membantuku membereskan buku nya sambil menyuguhkan senyumannya yang sangat manis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sekali lagi aku minta maaf karena tidak memperhatikan jalanku"
"Iya tidak apa. Perkenalkan namaku Mr. Leonardo Van Toxic, kau bisa memanggilku Toxic."
Pemuda itu terlihat sangat ramah dan hangat daripada pemuda yang telah aku temui sebelumnya.
"Namaku Elliot Kiahno, aku sering dipanggil dengan Ellno. Salam kenal Toxic!" Aku mengulurkan tanganku dan mulai bersalaman dengannya. Dan benar saja, tangannya terasa sangat hangat dan lembut.
[FLASHBACK OFF]
Sejak hari itu kami berteman hingga pada akhirnya semua itu berubah 180 derajat pada hari itu.
- - - - - - - - - -
To Be Continued.....
•Dipersilahkan bagi kalian yang ingin memberikan krisar (kritik dan saran)•