____________
Sekarang, Ara sedang dalam perjalanan pulang. Pukul sudah menunjukkan waktu 9 malam, dan sebenarnya sebelum Arga benar-benar mengantarkan Ara pulang ke rumah, dia sempat mengajak Ara untuk makan malam bersama terlebih dahulu. Ara pikir Arga akan mengajaknya ke tempat makan terdekat atau yang berada di pinggir jalan, ternyata itu semua salah. Bagian paling mengejutkannya adalah Arga mengajak Ara makan malam bersama di rumah Arga.
Cukup mengejutkan, bukan?
Entah apa yang dipikirkan pemuda itu sampai dengan berani membawa Ara ke rumahnya lalu mengajaknya makan malam. Tetapi, ketika Ara tiba di sana, dia tidak menemukan anggota keluarga siapapun selain para pelayan di sana. Ara berpikir mungkin orangtuanya Arga sedang tidak ada dirumah, namun sudahlah. Hal itu tidak perlu Ara pikirkan lebih lanjut. Lagi pula selama makan malam itu berlangsung, Ara hanya makan beberapa suap saja, begitupun juga Arga.
Dan malam itu adalah pertama kalinya bagi Ara memasuki rumah keluarga Rajendra.
Ketika Ara sedang asyik melamun selama diperjalanan, tiba-tiba saja terdengar suara deruman motor yang begitu keras. Ara tersentak kaget, dia melihat ke arah kaca mobil dan mendapati banyak anak Geng motor yang menyeramkan.
Semua motor itu menghadang mobil Arga. Secara spontan Arga menginjak rem mobil nya.
"Arga! Lo—" ucapan Ara terhenti karena ia melihat perubahan raut wajah Arga yang sangat menakutkan.
Arga mulai membuka sealbeat nya. "Lo tunggu sini, jangan coba-coba buat keluar!" pinta Arga dengan nada dingin dan aura yang begitu mencengkam, ia mengambil pistol yang berada disampingnya kemudian keluar dari mobilnya.
Kedua tangan Arga mengepal begitu kuat, nafasnya memburu, amarah nya pun juga menggebu-gebu.
"Ngapain lo hadang jalan gue? Minggir," ucap Arga dengan suara dinginnya, tatapan yang tajam dan datar.
Pemuda dengan rambut kecokelatan itu tersenyum menyeringai. Revalio adalah satu-satunya manusia yang selalu mengganggu kehidupan Arga. Menganggap Arga musuhnya, padahal Arga sendiri tidak pernah ada niatan untuk memiliki tali permusuhan dengannya.
"Calm down. Disini gue cuma mau bicara baik-baik sama lo, lagipula kita berdua juga udah lama nggak ngobrol santai, kan?"
"Pengkhianat seperti lo, nggak pantas buat dilembutin. To the point aja, nggak usah banyak basa-basi."
Reval mulai memajukan langkah nya sedikit demi sedikit, sampai posisi mereka sudah hampir berdekatan. Reval menatap Arga dengan tatapan meremehkan, sedangkan Arga menatap Reval penuh kebencian. Masa lalu kelam yang terjadi diantara mereka berdua, membuat keduanya saling membenci satu sama lain.
"I heard you are courting a girl, right?" jeda Reval sambil mengetuk dagunya. "Dan dari yang gue lihat, ceweknya cantik juga. Body nya juga lumayan. Isn't this a surprising fact?"
Arga terdiam sebentar, tidak mengerti apa yang Reval katakan. "You think I'm easily fooled by that bullshit?"
Reval tertawa pelan, seolah menertawakan kebodohan Arga. Ia mengambil ponsel yang berada di saku jaketnya, kemudian menunjukkan sebuah gambar di layar ponselnya.
Kedua bola mata Arga membulat, bagaimana bisa gambar itu terunggah. Sebuah gambar yang menunjukkan Arga yang tengah menggendong Ara saat di club malam itu. Kedua tangannya mengepal. Arga bersumpah akan menghabisi orang yang menyebar gambar itu.
"Dan gue rasa, cewek ini bukan hanya sekedar cewek biasa bagi lo. Firasat gue adalah cewek ini pasti bagian yang terpenting buat lo, benar?" pancing Reval lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA [END]
Teen FictionArga Rajendra adalah sosok laki-laki berhati dingin, angkuh dan tak perduli pada siapapun, selain keluarga dan teman dekatnya sendiri. Ada rumor yang mengatakan, bahwa siapapun orang yang berani mengusik kehidupan Arga, akan menanggung resiko besar...