sixty five

395 62 11
                                    

Jam pulang sekolah sudah tiba,Minkyu berdiri di dekat ruang guru untuk menunggu sang kakak. Tadi Sowon bilang dia ada yang ingin dibicarakan dengan Minkyu.

"Minkyu" terdengar suara lembut sang kakak memanggilnya,Minkyu menoleh dan langsung menghampiri Sowon.

"iya kak?"

"ayo ngobrol bentar sebelum pulang"

Minkyu mengangguk lalu mengikuti sang kakak yang lebih dulu berjalan,lalu duduk di salah satu bangku yang tak jauh darisana.

"kenapa kak? Ada hal penting ya?" tanya Minkyu.

"engga juga sih,ini kakak cuma mau kasih uang jajan buat kamu. Selama kamu pindah lagi kesini kakak belum ngasih apa-apa, ini buat kamu jajan sama bisa dipake buat kebutuhan sekolah. Maaf ya kakak gak bisa ngasih banyak"

Sowon memberikan amplop berisi uang untuk adiknya itu.

Minkyu menolak halus,menyodorkan kembali amplopnya kepada sang kakak.

"gak usah kak, Minkyu masih ada kok. Lagian sekarang Minkyu juga ada sampingan,jadi Minkyu punya uang buat kebutuhan Minkyu. Mending uangnya kakak tabung aja,buat masa depan kakak juga"

"tapi Kyu ini tanggung jawab kakak,sesudah ayah meninggal kakak yang jadi tulang punggung keluarga,jadi wajar kalo kakak ngasih ke kamu. Lagian kamu kerja sampingan apa? Udah mending kamu fokus sekolah sama belajar,jangan kerja sampingan. Itu semua tanggung jawab kakak,kamu gak harus kerja"

"tapi kak,ini semua keinginan Minkyu. Lagian Minkyu kerjanya gak berat kok,Minkyu bisa bagi waktu kok buat sekolah dan belajar,kerjaan Minkyu gak akan mengganggu pendidikan Minkyu"

"kamu serius Kyu?tapi kakak mau kamu fokus aja sekolah,biar kakak yang kerja,biar kakak yang cari uang buat kebutuhan kita"

"kak,dengerin Minkyu ya. Minkyu cuma mau bantu kakak,selama ini kakak udah berjuang,cari uang buat kebutuhan kita. Sekarang Minkyu cuma mau bantu sebisa Minkyu. Tolong izinin Minkyu kak"

Sowon menatap adik satu-satunya,lalu mengangguk. Meng'iya'kan keingin sang adik.

"iya,tapi kamu harus tetep prioritasin pendidikam kamu,jaga kesehatan juga. Kamu harus bisa bagi waktu. Dan kalo boleh tau kamu kerja apa?"

"Minkyu jadi model kak,di beberapa majalah remaja,model buat segaram sekolah gitu"

"yaudah kakak izinin kamu,yang penting inget pesan kakak tadi"

"iya kak pasti. Makasih kakak"

Sowon mengangguk lalau mengusap lembut kepala sang adik. Minkyu memang anak yang cukup dewasa,lebih dewasa di banding teman-teman sebayanya.

"yaudah sana pulang,hati-hati di jalan. Salam buat mama,maaf kakak belum bisa pulang"

"iya kak gak papa kok,yaudah Minkyu pulang dulu ya. Kakak juga hati-hati di jalan"

Sowon mengangguk,menatap adiknya yang kini kian menjauh. Lalu tak lama Seungwoo datang menghampirinya.

"ayo pulang"

"iya ayo"

Dalam mobil suasana sangat hening, Seungwoo fokus menyetir dan Sowon hanya diam menatap keluar jendela,tidak seperti biasanya yang banyak bercerita dan kadang mengomel tak jelas.

"kenapa diem aja? Lagi ada masalah?" tanya Seungwoo.

Sowon mengalihkan pandangannya,kini menatap Seungwoo yang masih fokus menatap jalanan yang cukup ramai.

"cuma kepikiran Minkyu aja"

"emang Minkyu kenapa? Dia baik-baik aja kan?"

"iya dia emang baik-baik aja,cuma aku ngerasa gak enak,Minkyu harus bantu aku kerja sampingan buat kebutuhan dia,padahal aku kakaknya. Harusnya aku yang menuhin semua kebutuhan adikku,juga mamaku. Aku anak sulung,dan aku yang harus jadi tulang punggung setelah papa gak ada"

Satu Atap • Gfriend ft Pdx101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang