Jika aku mendapat kesempatan untuk bertemu denganmu lagi,
Aku akan mengatakannya, dengan menatap matamu mengatakan bahwa aku merindukanmu..
Alunan musik dengan irama lembut serta suara merdu dari sang pelantun memenuhi sebuah ruangan yang hampir didominasi warna abu-abu itu.
Terkesan mewah namun juga sepi secara bersamaan.
Mungkin menggambarkan isi hati dari sang pemilik ruangan yang kini tengah terduduk dalam diam sambil memejamkan mata. Menikmati tiap alunan musik dari lagu yang tengah diputarnya melalui pemutar musik di ponselnya.
Serasa tidak akan bosan jika harus mendengar alunan lagu itu setiap harinya. Bahkan mungkin setiap saat.
Entah kenapa suara merdu nan lembut sang penyanyi membuat sesuatu di hatinya yang sepi selama ini terasa sedikit hidup.
Cklek
Pintu ruangan itu terbuka dengan menampilkan sosok namja tampan bertubuh tidak terlalu tinggi disana.
"Hai Tae! Tidak bosan mendengar lagu yang sama tiap hari?" tanya Jimin, namja itu memasuki ruangan lantas mendudukan dirinya di sofa tepat di seberang sang pemilik ruangan yang kini telah membuka mata begitu namanya dipanggil.
Taehyung tidak langsung menjawab, hanya mendengus pelan.
Meraih ponsel dihadapannya lalu menekan icon off pada aplikasi pemutar lagu.
"Ada apa kau kemari? Jangan bilang kalau aku harus menemanimu lagi berkeliling mencari hadiah untuk tunangan kulkasmu itu." tanyanya sarkas. Masih kesal akibat kejadian kemarin ketika menemani Jimin membeli hadiah cincin untuk sang tunangan di sebuah toko perhiasan terkenal di Seoul. Berakhir dengan sang pegawai yang justru mengira kalau keduanya adalah pasangan kekasih.
Rasanya Taehyung ingin menelan orang secara utuh saking kesalnya.
Untung sahabat, coba kalau tidak. Sudah dia lempar namja bantet dihadapannya ini dari jendela ruangannya.
Sedang empunya kini malah terkekeh puas melihat raut kesal Taehyung.
Dirinya suka melihat sahabat dari kecilnya ini mengeluarkan ekspresi wajahnya karena tahu betul kalau biasanya Taehyung selalu berwajah datar tanpa ekspresi apapun ketika berhadapan dengan orang lain selain dirinya ataupun orang terdekatnya."Kau masih saja kesal dengan kejadian kemarin? Haha!"
Taehyung langsung melempar Jimin dengan pulpen tepat mengenai dahinya.
"Sialan kau!" umpatnya sambil mengelus dahi seksinya yang berdenyut sakit.
Taehyung tidak menjawab. Kembali berkutat dengan tumpukan dokumen di mejanya yang sedari tadi menunggu untuk ditandatangani olehnya.
"Hana menelponku. Katanya kau tidak membalas pesannya yang ingin mengajakmu makan siang bersama hari ini." ujar Jimin santai.
Taehyung berdecak, memilih tetap fokus pada pekerjaannya.
"Kau kemari hanya untuk itu?"
"Tidak juga."
"Aku memang sengaja tidak membalas pesannya. Merepotkan." jawab Taehyung datar tanpa melihat Jimin.
"Tae, kau benar-benar tidak ingin menjalin hubungan dengan seseorang? Hana sepertinya gadis yang baik, yahh..walaupun sedikit cerewet. Aku sedikit kasihan melihatnya yang mengejarmu sejak dulu tapi tidak kau tanggapi sama sekali."
Taehyung menghentikan kegiatannya menandatangani berkas. Meletakkan pulpennya kasar lantas menatap Jimin datar.
"Aku sedang tidak tertarik membahas ini Jim. Lagipula sejak awal aku sudah mengatakan padanya kalau percuma mengejarku. Jadi jangan salahkan aku kalau aku tidak menanggapinya bahkan aku tidak peduli padanya sama sekali." jawabnya dengan nada agak tinggi. Dirinya benar-benar tidak pernah suka jika orang lain sudah membahas hal seperti ini padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET STORY (TAEKOOK ONESHOOT)
FanfictionKisah manis Taekook, pasangan termanis sepanjang masa. Top - Tae Bottom - JK B x B area Rated T - M, tergantung suasana. Yang tidak berkenan silakan menjauh.