Setulusnya Cinta Tanpa Dihargai

31 6 0
                                    

"Ahh … Apa ini yang disebut dengan cinta bertepuk sebelah tangan?" tanya Anggra pada Nur saat di kantin kampus.

Iya Nur adalah sahabat dekat Anggra, setiap dia memiliki keluh kesah dia pasti mencurahkannya pada Nur.

"Emm ada apa lagi Ra?" tanya Nur.

"Kenapa sih aku begitu menyayanginya Nur, apa ini salah aku atau apa sih? Segitu beratnya untuk melupakan dia." jawab Anggra dengan mimik muka yang gelisah dan cemas.

"Sabar Ra, namanya juga cinta. Cinta merupakan fitrah yang dimiliki setiap manusia, dan kita tidak bisa menghindarinya Ra," jelas Nur kepada Anggra dengan lemah lembut dan menenangkannya dari kesedihan.

"Terus aku harus bagaimana Nur, rasa ini memang sulit untuk di hilangkan. Nyatanya dia selalu ada dalam pikirannku, apa yang harus aku lakukan Nur?" jelas Anggra yang kebingungan.

"Eumm ... iya sih, tapi harus bagaimana lagi coba jika dia tidak cinta sama kamu, apa kamu mau memaksakan kehendaknya?" tanya Nur sambil bingung juga.

"Iya juga sih. Tapi kenapa Nur rasa ini tidak bisa pergi dari benakku, apa ini yang dinamakan dengan cinta bertepuk sebelah tangan, padahal aku sudah mencintainya dengan tulus. Iya aku mencintainya dengan tulus, tapi sayangnya cinta yang tulus ini tidak dihargai,"  jelas Anggra yang mencurahkan semua keadaanya pada Nur.

"Emm gini aja deh, sekarang tuh waktunya pulang, lagipula udah sore. Hehe maaf ya kawan," ucap Nur yang mengajak Anggra pulang seakan tidak ingin mendengarkan curhatan Anggra.

"Ih dasar kamu, aku tuh butuh pencerahan, bukan malah jadi gini," Anggra kesal dengan ajakan Nur.

"Yah mau gimana lagi, entar aja lah saat di rumah kamu minta sama Yang Maha Kuasa atas segala keluh kesah kamu ini, In sya Allah bakalan ada jawabannya. Yakin lah," tegas Nur yang meyakinkan.

"Oke deh kalau kaya gitu maunya, ayo kita pulang!" ajak Anggra kepada Nur dengan nada sedikit kecewa.


***

Saat itu juga Anggra pulang meninggalkan Nur karena rumah mereka berjauhan.

Saat di rumah, Anggra masih memikirkan kejadian tadi saat berbincang dengan Nur.

Iya anggra memang mencintai seseorang, bahkan lebih dari namanya cinta. Orang itu namanya Jauzi, iya Jauzi.

Jauzi adalah orang yang pertama kali dia kenal dan pertama kali dia merasakan rasanya jatuh cinta kepada orang. Mau tidak  jatuh cinta gimana, Jauzi adalah sosok laki-laki yang sempurna di mata perempuan, banyak perempuan yang mengejar-ngejar cintanya namun  tidak pernah dia respon satu orang pun karena kecuekannya terhadap perempuan.

Saat sedang mau istirahat Anggra mengecek hp nya dan ternyata ada beberapa pesan yang masuk ke ponselnya, salah satunya pesan dari Salwa.

Salwa:
Assalamu’alaikum
Anggra boleh saya minta waktunya sebentar untuk berbicara?

Anggra:
Wa'alaikumsalam
Oh iya ada apa Salwa?
Silahkan saja, mau bicara tentang apa?

Salwa:
Apa boleh saya bertanya?

Anggra:
Oh iya,
Iya silahkan Salwa mau tanya tentang apa?

Kumpulan Cerpen GPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang