Bab versi rombak. Semoga sukaa..
Jangan lupa Vote Coment nya ya!!
Tandai bila ada kata atau kalimat yang salah biar bisa diperbaiki..
Happy Reading❤️
"Fadran"
Ucap Salsya dan Fanita secara bersamaan.
Fadran tidak menanggapi hal itu. Namun padangannya masih menatap tajam mereka.
"Fadran kamu ngapain disini?" Tanya Fanita yang berlagak sok manis membuat Fadran berdecih.
"Mending lo pergi deh gausah ikut campur sama kita! Ganggu aja lo." Sungut Serana bicara menatap tak suka dengan keberadaan Fadran.
"Iya Fadran lebih baik kamu pergi aja dari sini ya." Suruh Fanita dengan suara yang dilembut kan membuat Fadran muak mendengarnya.
"Pergi! Sebelum masalah ini jadi urusan gue juga!" Ketus Fadran dengan rahang yang mengeras masih dengan menahan tubuh Lea di dekapannya.
"Lo pasti tau kan, kalo udh berurusan sama gue gk akan mudah gue lepasin." Desis Fadran membuat Serana berdecak tidak suka namun ia juga tidak mau berurusan dengan Fadran.
"Fad lo apa-apaan sih. Ngapain juga lo tolongin cewek belagu ini. Mending lo pergi dari sini!" Ketus Serana masih dengan tingkah beraninya.
"Dasar ga punya malu!" Tukas Fadran lebih pedas membuat Serana dan teman-temannya kesal. "Gue peringatin lo semua! Kalo lo gk mau pergi sekarang juga, detik ini juga lo berurusan sama gue! Gue gak segan-segan main tangan meskipun ke cewek sekalipun!" Jelasnya dengan tajam tanpa ekspresi.
"Kurang aj--." Umpatan Salsya terpotong oleh Fadran.
"Pergi!" Titah Fadran masih dengan sabar yang sudah setipis tisu.
"Tapi Fad--" Sebelum Fanita bersuara Fadran menyela duluan dan itu membuat gadis berkuncir kuda itu membola karna terkejut termasuk Serana dan juga Salsya.
"PERGI!" Teriak Fadran seraya menendang meja. Fanita yang tak kuat pun pergi begitu saja setelah Fadran membentaknya tadi dan membuat matanya berair.
"Sialan Lo! Lo udah bikin temen gue nangis! Liat aja lo bakal nyesel karna udah ngebentak temen gue demi gadis belagu dan jelek itu!" Sarkas Serana tak ada sedikitpun rasa takut.
"Urusan lo sama gue belum selesai!" Ucap Serana seraya menatap sinis Lea yang sedari tadi diam lantaran menahan sakit di kepalanya.
Serana dan Salsya pun pergi menyusul Fanita meninggalkan kantin yang memang sudah sepi lantaran jam pelajaran sudah dimulai lima belas menit yang lalu.
Melihat kepergian Serana dan kawanannya itu. Fadran menghela nafasnya kasar. Dia sudah banyak bicara hari ini, pikirnya.
Fadranian Bagaskara
KAMU SEDANG MEMBACA
Me, You And Our Baby [ROMBAK]
Teen Fiction[DON'T COPY MY STORY!!] Tolong jangan plagiat sekecil apapun bentuknya ya.. kalaupun ada kesamaan baik dari nama dan yang lainnya. Please itu hanya kebetulan aja oke. Karna karangan ini bener-bener ide aku sendiri... (Sedang merombak cerita ini, den...