10. ~Fenomena susuk

115 21 14
                                    

Baca dulu sampai tuntas ya gyus... Biar gak salah paham

Bagi orang Jawa cukup pasang kupu2 di perut

Antrian nasi masuk dalam kategori terpanjang bisa di bayangkan antrian ini dalam kategori kereta api.

Hanya ludah yang ku telan dan riuh para santri yang ku dengar
Peluh pun ikut berpartisipasi

ku menghitung langkah sembari memutar ulang kejadian kemarin, semua itu di luar dugaan padahal, takzir terberat kerap kali menghantui pikiran. Entah, apa yang telah dikuak pihak pengurus hingga menyelamatkanku dari ancaman gengs harimau.

karena sedikit demi sedikit langkah maju, posisiku semakin dekat dengan bangunan bernuansa warung yang menjadi tujuanku.
dari helaan nafas berat akhirnya nafas bebas dapat lepas landas.

"Mbk minta susuk tadi kurang!"
suara salah satu santriwati berhasil membuyarkan gabutku apakah benar yang ku dengar, susuk bahkan benda yang menyimpan misteri dan sempat viral di dunia maya ada di tempat suci ini.

"Mbk , mbk"
Suara santri penjaga kedai memecah lamunanku

"Eh iya, nasi bulek Pipit satu ukhti"pintaku

Ngerti nggak? Kenapa aku milih nasi bulek Pipit soalnya hari ini jadwalnya kentuky di jamin bikin meleleh deh.

sebungkus nasi sudah berada di genggamanku tapi, otakku tak bisa membuang adanya susuk di kedai, pantas saja santriwati di sini cantiknya di atas awan mungkin karena selalu minta susuk. lagi2 aku harus di bingungkan perihal susuk di kedai.

Ahh nasi yang kubawa bercereran tersenggol tanpa sengaja oleh santri lain padahal kiriman masih lama sedangkan dompetku lunglai karena lumayan terkuras, aku hanya menggigit bibir

Sedari tadi yang ku lihat hanya nasi yang berceceran tanpa peduli siapa penabraknya

"Afwan ukhti ana la andhur"

"Na'am"lontarku pada santri tak lama menabrakku

Ia menjulurkan nasi miliknya
"ukhti saya ganti dengan nasi saya, meski berbeda"

Mau tidak mau aku menerima pemberiannya
"Syukron ukhti"

tiba2 tanganku di tarik sembarang arah
"Salsa... Kamu disini rupanya"

Ku sapu pandanganku ke arahnya, bukankah Leli sakit sehingga tak masuk tadi pagi,
Jangan2 dia tamarodoh
(pura2 sakit) eit...salsa..Jangan su'udzon dulu
Kaki ku di bawanya ke kantor pondok.

Leli memandangku lekat mulutnya berbisik di telingaku
"Monmaap nich tak bawa kabur, kita di panggil ke sini"

"Ngapain?"tanyaku ikut berbisik

sebelumnya Ku edarkan pandanganku ke kantor pondok lalu mengekor sampai ke dalam-dalamnya, yang ku intip hanyalah tiga pria dan satu wanita yang tak lain adalah Nisa membuat peluh sebiji jagung keluar tanpa menunggu perintah pemiliknya.

"pasti bahas kejadian tadi malam kan?"tanyaku lagi

Leli mengambil nafas berat lalu mengangguk malas.

Tiba-tiba tangan Leli dan aku pun di tarik ke dalam oleh Nisa kali ini hatiku di buat kalut jantungku berdegup cukup kencang.

Kami duduk berderet dengan satir yang memisahkan gender.
Leli panik, mukanya terlihat kalut. Nisa memegang tanganku erat.

"Heh... Gitu aja kalut yang strong dong kayak aku, jangan negatif thingking aja. Apalagi pas kemarin, kesurupan aja nggak. sudah divonis kesurupan."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Di Balik SkenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang