Baca dulu sampai tuntas ya gyus... Biar gak salah paham
Bagi orang Jawa cukup pasang kupu2 di perut
Antrian nasi masuk dalam kategori terpanjang bisa di bayangkan antrian ini dalam kategori kereta api.
Hanya ludah yang ku telan dan riuh para santri yang ku dengar
Peluh pun ikut berpartisipasiku menghitung langkah sembari memutar ulang kejadian kemarin, semua itu di luar dugaan padahal, takzir terberat kerap kali menghantui pikiran. Entah, apa yang telah dikuak pihak pengurus hingga menyelamatkanku dari ancaman gengs harimau.
karena sedikit demi sedikit langkah maju, posisiku semakin dekat dengan bangunan bernuansa warung yang menjadi tujuanku.
dari helaan nafas berat akhirnya nafas bebas dapat lepas landas."Mbk minta susuk tadi kurang!"
suara salah satu santriwati berhasil membuyarkan gabutku apakah benar yang ku dengar, susuk bahkan benda yang menyimpan misteri dan sempat viral di dunia maya ada di tempat suci ini."Mbk , mbk"
Suara santri penjaga kedai memecah lamunanku"Eh iya, nasi bulek Pipit satu ukhti"pintaku
Ngerti nggak? Kenapa aku milih nasi bulek Pipit soalnya hari ini jadwalnya kentuky di jamin bikin meleleh deh.
sebungkus nasi sudah berada di genggamanku tapi, otakku tak bisa membuang adanya susuk di kedai, pantas saja santriwati di sini cantiknya di atas awan mungkin karena selalu minta susuk. lagi2 aku harus di bingungkan perihal susuk di kedai.
Ahh nasi yang kubawa bercereran tersenggol tanpa sengaja oleh santri lain padahal kiriman masih lama sedangkan dompetku lunglai karena lumayan terkuras, aku hanya menggigit bibir
Sedari tadi yang ku lihat hanya nasi yang berceceran tanpa peduli siapa penabraknya
"Afwan ukhti ana la andhur"
"Na'am"lontarku pada santri tak lama menabrakku
Ia menjulurkan nasi miliknya
"ukhti saya ganti dengan nasi saya, meski berbeda"Mau tidak mau aku menerima pemberiannya
"Syukron ukhti"tiba2 tanganku di tarik sembarang arah
"Salsa... Kamu disini rupanya"Ku sapu pandanganku ke arahnya, bukankah Leli sakit sehingga tak masuk tadi pagi,
Jangan2 dia tamarodoh
(pura2 sakit) eit...salsa..Jangan su'udzon dulu
Kaki ku di bawanya ke kantor pondok.Leli memandangku lekat mulutnya berbisik di telingaku
"Monmaap nich tak bawa kabur, kita di panggil ke sini""Ngapain?"tanyaku ikut berbisik
sebelumnya Ku edarkan pandanganku ke kantor pondok lalu mengekor sampai ke dalam-dalamnya, yang ku intip hanyalah tiga pria dan satu wanita yang tak lain adalah Nisa membuat peluh sebiji jagung keluar tanpa menunggu perintah pemiliknya.
"pasti bahas kejadian tadi malam kan?"tanyaku lagi
Leli mengambil nafas berat lalu mengangguk malas.
Tiba-tiba tangan Leli dan aku pun di tarik ke dalam oleh Nisa kali ini hatiku di buat kalut jantungku berdegup cukup kencang.
Kami duduk berderet dengan satir yang memisahkan gender.
Leli panik, mukanya terlihat kalut. Nisa memegang tanganku erat."Heh... Gitu aja kalut yang strong dong kayak aku, jangan negatif thingking aja. Apalagi pas kemarin, kesurupan aja nggak. sudah divonis kesurupan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Balik Skenario
Teen Fiction┌(┌^o^)┐FOLLOW SEBELUM MEMBACA Kisah tentang seorang Santri Wati bernama Salsabila Velica yang di suguhkan dengan teka-teki di kehidupannya akankah ia dapat menguak misteri tersebut atau hanya sebuah hayalan yang terbuai...? Ima selaku ketua gengs h...