Napas Nara terhembuskan dengan lega saat Aksa sudah sampai dihadapannya.
Jujur saja, penampilan Aksa dengan hanya memakai hoodie hitam membuatnya tampan. Tapi entah Nara mengakuinya atau tidak.
“Loh, dimana bang Gara?” Tanya Aksa sembari menengokan kepalanya kekiri dan kekanan mencari keberadaan Gara
“Udah pulang, lo sih kelamaan,” Jawab Nara sinis
“Dih, nyalahin gue. Noh buku lo, gue balik--”
“Eh, sa,”
Aksa kembali membalikkan badannya saat namanya kembali disebut oleh Nara
“Kenapa?” Tanya nya kemudianNara menggigit bibir bawahnya, tapi setelahnya ia tersenyum kikuk kepada laki-laki bernama Aksa itu
“Eng-- gajadi deh, ya udah gue juga balik,”
Tanpa menunggu jawaban apa-apa dari Aksa, Nara segera melangkahkan kakinya meninggalkan Aksa. Mengapa ia begitu malu untuk meminta agar Aksa mengantarkannya kerumah?Belum jauh Nara melangkah, suara Aksa kembali terdengar
“Lo pulang sendiri?”Nara menolehkan kepalanya. Hanya menoleh, tidak membalikkan badannya.
“Iya,”Setelah menjawab pertanyaan Aksa, lagi-lagi ia melangkahkan kakinya pergi. Sampai tiba-tiba Aksa menghampirinya dengan kendaraan beroda empatnya.
“Lo bego apa gimana? Rumah lo jelas-jelas jauh dari sini,”
Nara hanya mengulum bibirnya mendengar ucapan Aksa, rasa terkejutnya hilang begitu saja saat mendengar suara Aksa.
“Udah, gue anterin aja.”
Nara mengangkat kepalanya, menatap kedua mata Aksa. Begitupun Aksa.
“Gak ngerepotin?”
Aksa hanya menggelengkan kepalanya kemudian mempersilahkan Nara untuk masuk kedalam mobil
Suasana didalam mobil sangat canggung malam ini. Apalagi Nara merasa risi dengan Aksa yang beberapa kali sempat menoleh kearahnya.
“Kenapa sih, Sa? Liatin mulu perasaan.” Gerutu Nara tak tertahankan
“Gak apa-apa,”
Setelahnya, Nara hanya mengedikkan bahunya tak peduli. Ia kemudian menyenderkan kepalanya ke kaca mobil, menatap jalanan diluar sana yang dipenuhi dengan kendaraan yang berlalu lalang memenuhi jalanan
“Eh, Ra, jajan dulu yuk, gue laper nih.”
Nara menoleh kearah Aksa yang kini juga tengah menoleh kearahnya
“Ck, emang lo belum makan dirumah? Tante Vanka juga pasti udah masakin lo makanan, kan?” Jawab Nara malas“Yaelah bentaran doang, bukan makan kok, cuman jajan aja, buat ngemil sambil kemudi.”
Nara menghela napasnya, ia kemudian mengangguk
“Yaudah, gue yang turun, lo tunggu disini.”“Gue ikut aja, ntar lo salah beli kan gue juga yang rugi,”
Nara mengernyitkan dahinya
“Kok lo yang rugi sih?”Aksa yang sedang berusaha mencari jalan untuk menepikan mobilnya pun tersenyum
“Duit gue sia-sia,”Mendengar jawaban itu, Nara hanya mendelik sinis
“Udah gak apa-apa, gue yang bayar.”Aksa menoleh dengan cepat
“Apa-apaan? Sorry, gak minat.” Jawab Aksa sekenanya“Dih,” Setelah mengucapkan kalimat itu, Nara turun dari mobil Aksa, kemudian Aksa membuka sealtbet yang dipakainya dan turun dari mobil, mengikuti langkah kaki Nara
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSANARA
Romance𝙛𝙩. 𝙟𝙖𝙚𝙝𝙮𝙪𝙣 & 𝙩𝙯𝙪𝙮𝙪 "Mustahil. Satu kata yang membuatku yakin bahwa kata itu tak mungkin ada diantara kita." ⤿ཱཻུ᷍ᬵ꙰#AKSANARA [-(n) bahasa non baku.] Don't try to copy this story!