03. Rencana Liburan

297 55 0
                                    

‍‍‍“Ra, semalem lo jalan sama Aksa, ya?”

Nara tak menjawab sampai Aruna ---teman dekatnya sekaligus teman satu bangkunya--- duduk dihadapannya setelah memesan makanan dikantin sekolah siang ini

“Jalan? Sama Aksa?” Tanya Nara mengulangi apa yang diucapkan oleh Aruna

Aruna tampak menganggukan kepalanya dengan mulut yang dipenuhi dengan makanan yang sedang dikunyahnya
“Gue tau dari Satya,”

Mendengar nama Satya, Nara diam sejenak, sampai akhirnya menggebrak meja
“Lo serius Satya yang ngeliat?” Tanya Nara panik

Aruna yang sempat terkejut akhirnya menjawab
“Iya, emang kenapa?”

Nara menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya. Masalahnya, Satya itu adalah ketua kelas dikelasnya. Juga, Satya itu dulu adalah laki-laki yang hampir menjadi kekasihnya, hanya saja ada hambatan yang membuat keduanya memutuskan untuk kembali berteman biasa. Dan kini Satya malah melihat kejadian tadi malam.

“Ah, gue tau,” Tiba-tiba Aruna tersenyum sambil menjentrikan jarinya
“Pasti bakal jadi viral nih,” lanjutnya membuat Nara mengernyitkan dahinya

“Viral? Viral darimananya?”

“Ya gini loh, Ra. Secara kan, lo sama Aksa itu terkenal tom and jerry versi manusia disekolah ini, tapi tiba-tiba tadi malem malah kepergok lagi jalan berdua, pasti nih, pasti langsung viral, apalagi Satya yang liat.” Aruna menjelaskan membuat Nara berdecak malas

“Apaan sih lo, ya gak mungkin lah. Semalem Aksa cuman nganterin gue pulang, karena gue harus ambil buku ensiklopedia gue sama kotak makan punya bunda,” Bantah Nara sekenanya

“Serius?” Aruna bertanya dengan nada menggoda seraya mendekatkan wajahnya ke wajah Nara

Buru-buru Nara mendorong wajah Aruna dengan kedua tangannya
“Ya masa gue bohong sih, ada-ada aja lo,”

“Beneran gak sih semalem si Aksa sama Nara jalan berdua?”
“Iya, katanya sih gitu. Mana mereka berdua jajan-jajan lagi, kayak orang yang lagi pacaran aja.”
“Kayaknya emang pacaran deh, iya gak si?”
“Iya deh kayaknya,”

Nara menjatuhkan rahangnya tak percaya. Ia terkejut dengan apa yang barusaja didengarnya. Tapi saat ia menatap kearah Aruna, perempuan itu malah tersenyum puas.


🌿🌿🌿


“Nara, dipanggil bunda!” Teriak Gara dari luar kamar Nara, Nara yang saat itu barusaja mengganti pakaian sekolahnya dengan pakaian santai segera keluar dari kamar

Diluar kamar, terlihat Gara yang sedang berdiri menatapnya

“Apaan?”

Gara mengangkat bahunya
“Mana gue tau, gue mau keluar, mau ketemu sama Lea,” setelah menjawab seperti itu Gara segera pergi dari hadapan Nara. Nara berdecak sampai akhirnya ia menyusul sang bunda yang sedang berada di dapur

“Ada apa, bun?”

Yura membalikkan badannya
“Kamu tunggu aja diruang tengah, nanti bunda nyusul,”

Tanpa menjawab lagi, Nara mengikuti apa kata Yura. Hingga kini keduanya saling duduk bersebelahan di sofa ruang tengah.

“Ayah lagi dapet tiket liburan ke luar kota, kamu mau ikut?”

Mendengar itu mata Nara berbinar, senyumnya mengembang
“Mau banget, bun. Kapan?”

“Sekitar satu minggu lagi sih, liburannya juga satu minggu, karena kita nginep di villa diluar kota sana, jadi kamu harus izin sama pihak sekolah buat gak sekolah selama 1 minggu, gak apa-apa, kan?” Yura menjelaskan

AKSANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang