🐿8

153 34 10
                                    

Taehyun masih dalam mode bayi sejak tadi malam. Saat tadi menjemputku ia terus tersenyum. Aneh.

"Kau kenapa sih?"

"Aku? Aku tidak apa-apa"

"Kau terus tersenyum seperti orang bodoh"

"Entahlah. Mungkin karna mimpiku tadi malam"
Wajahnya bersemu merah saat mengatakannya. Apa yang ada dipikiran anak ini?

"Sebenarnya aku malas bertanya apa mimpimu. Tapi karna kau tersenyum terus seperti itu aku jadi ingin tahu"

"Aku bermimpi menikah"
Jawabnya dengan bahagia.

"Denganku?"

"Jangan terlalu percaya diri! Aku bermimpi menikah dengan IU!"

Erghhh!

"Aku menyesal bertanya"

"Kau juga ada dalam mimpiku tadi malam. Tapi sebagai penerima tamu"
Dia tertawa.

"Sial"

---
Hari ini semua sedang sibuk karna showcase semakin dekat. Saat istirahat Taehyun meninggalkanku begitu saja. Padahal aku sudah meluangkan waktuku dari latihan hanya untuk makan siang bersamanya. Yasudahlah aku akan makan siang diruang latihan saja.

Diruang latihan ada beberapa anak laki-laki. Tak masalah. Mereka teman klub dance-ku.

Aku makan bekal pemberian ibu taehyun diujung ruangan. Tak ada masalah sampai sunbaeku bernama seho mendatangiku dan ikut makan disampingku.

"Karna kau makan sendirian jadi aku kemari"

"Ne.."

Beberapa menit kemudian yang lain ikut bergabung bersama kami. Aku sedikit merasa tak nyaman tapi karna niat mereka baik ingin menemaniku makan jadi aku berusaha menerima. Aku tak pernah tenang berada bersama teman laki-lakiku sejak berpacaran dengan taehyun, karna jika taehyun tahu maka ia akan marah.

Mereka berbagi makanan layaknya anak SD. Terlihat lucu, tapi tidak saat seho sunbae menyodorkan sepotong daging padaku. Memintaku makan dari suapannya. Aku tak bisa menolak karna itu mungkin akan merusak suasana. Jadi dengan ragu aku menerima suapannya. Ia tersenyum dan mengusap kepalaku layaknya anak kecil.

Brakk

Semua orang menoleh kearah pintu termasuk aku. Setelah itu makanan dimulutku benar-benar sulit kutelan.

Taehyun berdiri diambang pintu.

Ah masalah

Masalah
Masalah
Masalah

Ini pasti akan jadi masalah

Dan benar saja. Ia menarikku tanpa peduli kotak bekal yang kubawa jatuh hingga makanannya berserakan dilantai. Semua orang diruangan melihat kami dengan terkejut.

Dia membawaku kekelas tak terpakai tempat biasanya ia belajar bersama teman-temannya. Mendorongku ketembok dengan keras hingga punggungku sakit.

"Apa yang telah kau lakukan?"
Suara terdingin yang pernah kudengar darinya. Meskipun kami sering bertengkar dan ia sering marah-marah aku tak pernah mendengarnya berbicara sedingin ini. Ia benar-benar marah kali ini

"A-aku makan bersama mereka. Maafkan aku"

Aku akan mengalah untuk sekarang karna aku memang salah dan juga sekarang kami berada di sekolah. Aku tak mau terjadi keributan dan mengundang perhatian.

"Kau memang pantas dibandingkan dengan hani yang sering kau sebut penggoda itu! Apa bedanya kau dan dia?! Bahkan mungkin kau lebih parah darinya! Kukira kau berbeda dengan kebanyakan gadis disekolah ini! Ternyata kau sama menjijikannya dengan gadis lain"

Plakk

Aku memang mengalah. Tapi ia sama sekali tidak berhak menyamakanku dengan pelac*r.

Aku tak tahan lagi! Dia tak bisa seenaknya mengatakan hal buruk padaku. Mungkin tamparanku belum cukup keras untuk menyalurkan amarahku padanya.

Aku kecewa pada taehyun.

Dia menilaiku buruk dengan mudah hanya karna masalah kecil.

"Baiklah jika kau menganggap aku menjijikan. Aku memang menjijikan dan tidak sepadan dengan Kang taehyun murid superior sekolah ini!- aku tak bisa lagi menahan ini! Aku mau kita berakhir!"

Air mataku sudah jatuh tak karuan. Ia tampak terkejut mendengar aku mengatakan kata terkutuk itu. Bahkan aku sendiri saja tak percaya aku dapat mengatakannya.

"Yoonhee.."

"Itukan yang kau mau?! Bukankah memang selama ini kita tak cocok dan hanya memaksa untuk bertahan? Kau pernah mengatakan kalau kau tersiksa dengan hubungan ini. Jadi lebih baik kita berhenti menyakiti satu sama lain"

"Seo Yoonhee aku-"

Aku tak bisa terlalu lama bersamanya. Aku muak padanya. Belum selesai ia berbicara aku sudah pergi meninggalkannya.

---

"Yoonhee. Tanganmu harus 30°. Aku sudah mengatakannya berulang kali"
Kim ssaem menghentikan musik dan berdiri didepanku.

"Maaf ssaem"
Aku hanya bisa membungkuk meminta maaf. Kurasa aku perlu berkonsentrasi lagi. Pikiranku sedang kacau hari ini. Kejadian tadi mempengaruhiku.

"Lakukan sekali lagi"

"Ne"

Aku dan timku melakukan lagi dari awal. Rasanya energiku sudah tinggal beberapa tetes saja. Lelah sekali. Daritadi kami berlatih sangat intense karna showcase tinggal beberapa hari lagi.

Mungkin karna berlatih terlalu keras, salah satu anggota timku ada yang pingsan. Semua terkejut dan panik. Ia segera digendong anggota baru dance club menuju UKS. Akhirnya kim ssaem memutuskan untuk break sejenak.

Aku segera menghampiri tasku dan minum. Menyeimbangkan nafas sejenak. Teman disampingku berdiri menuju komputer pemutar music.

IU- eight

Dan semua yang ada diruang latihan mulai terlihat rileks.

Ah IU..

jadi ingat taehyun.

Ngomong-ngomong, mimpi taehyun mungkin ada artinya. Ia menikah dan aku hanya sebagai penerima tamu. Mungkin itu cara tuhan memberitahunya kalau sebenarnya aku ini hanya mengisi sebagian hidupnya, bukan jadi pendamping hidupnya.


















Maapin ya gw lagi males up akhir akhir ini Ehehe

[TXT] YoungXLove| Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang