"Tidak tertarik!" tegas Ana dingin.
Dion lesu, dia tidak menyangka Ana akan menolaknya dengan ucapan yang begitu singkat, "Coba pikirkan lagi, apa kamu benar-benar tidak suka padaku?"
"...."
"Sedikit pun tidak suka?"
"Ya!"
"Ana.."
"Maaf aku ada kelas" potong Ana dan langsung berlari meninggalkan Dion dengan perasaan kecewa. Dion menuduk lesu, mengapa Ana tidak menyukainya, dia tampan dan mapan, dia juga pintar meski kadang pura-pura bodoh di depan Ana.
"Aiss" Dion mengacak-acak rambutnya.
"Ditolak lagi?" tanya seseorang padanya, Dion menoleh kearah pria itu yang ternyata adalah seorang Deon, "Bukan ditolak, tapi dia masih ragu-ragu"
"Hahahaha bego!"
"Ngapain lu kesini, bikin mood gue rusak aja, Hus Hus" usir Dion pada Deon.
"Emang lu gak butuh pundak untuk bersandar?"
Dion menatap tajam.
"Haha kalo butuh, gue kasih pinjam loh!" usul Deon jahil.
Tanpa memberi jawaban, Dion pergi menjauh dari pria yang di anggapnya sudah gila itu.
"Yah, ditinggal lagi" guman Deon kecewa. Padahal dia berniat ingin membagi cerita tentang kejadian yang dia alami tadi pagi. Kejadian dimana dia meminta Ana untuk jadi pacarnya namun Ana langsung menolaknya dengan ucapan "Tak minat!"
Ana benar-benar mampu membuat seorang pria dilanda penyakit gila.
******
Dion sedang berada dikantin kampus bersama mantan pacarnya semasa SMA dulu, namanya Cindi.
"Semua cowok juga ditolak sama dia kok, bukan cuman lu doang" hibur Cindi pada Dion yang sedang kecewa.
Dion hanya mendesah berat.
"Lagian lu kok sukanya sama dia sih? padahal banyak cewek cantik disini."
"Tapi Ana cuman satu, gak banyak"
"Hah?"
"Gue sukanya sama Ana doang, gak mau yang lain!"
Cindi terseyum kecil, Dion sudah sangat berubah, dulu saat bersamanya Dion tidak pernah cemas kehilangan dirinya. Bahkan saat cindi minta putus, Dion langsung setuju tanpa bertanya alasannya.
Deon tiba-tiba datang lalu duduk dikursi yang ada di depan Cindi, dia langsung meminum jus jeruk milik gadis itu tanpa sisa.
"Bedebah sialan!" umpat Cindi kesal, Deon hanya tertawa tanpa rasa bersalah.
"Berharap itu bikin haus Men, sumpah!" Ujar Deon cengar-cengir
"Haus sih haus tapi jangan minuman gue yang lu curi!"
"Galak ih, cuman jus jeruk doang"
"Doang kata lu? Ganti cepet!"
"Hehe... gue lupa bawa dompet!"
"Bangsat lu kebangetan tau gak?" Cindi cemberut, Deon malah tertawa.
"Btw gua dapat informasi penting nih tentang Ana" ujar Deon pelan.
Mendadak Dion mendekatkan posisi duduknya pada sepupunya itu.
"Ternyata dulu Ana dan Mutia tinggal di kota yang sama, bahkan mereka satu sekolah di masa SD dan SMP!"
Dion tampak kecewa, "kalo soal itu semua penghuni kampus juga tau."
"Eh udah tau yah?"
"Bego!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Cinderella
Roman d'amourMeski aku bukan cinderella bisakah kau mencintaiku secara istimewah? Warning : Tinggalkan jejak vote jika ingin membaca, jangan jadi pembaca gelap/bisu.