*Part sebelumnya ada sedikit tambahan sekaligus clue
Aku terbangun dan seketika merasakan sakit di kepalaku, saat aku membuka mata, hal itu membuatku pusing, aku bingung, kenapa banyak orang mengelilingiku? Aku tidak mengenali siapapun yang berada di sekelilingku saat ini, bahkan aku tidak mengetahui namaku sendiri.
"Kau mengingat kami Hyung?.." Tanya Winwin lirih, aku hanya menggeleng.
Aku mendengar helaan nafas mereka, dan beberapa dari mereka pun mulai menangis. Tetapi aku melihat seseorang berdiri sedikit jauh dari tempatku, dia memegang kotak berwarna merah, dia hanya tersenyum saat melihatku menatap matanya, senyumnya... Aneh?
Dia membuka kotaknya dan memperlihatkan isinya padaku dari jauh, huh? Apa itu? Hanya kaca bulat? Aku mengerutkan kening, kepalaku terasa pening, dan akupun kembali pingsan.
Beberapa jam kemudian aku kembali terbangun. Sekelilingku gelap dan tidak ada orang, aku merasakan kepalaku sedikit sakit. Aku berharap ada seseorang menemaniku saat ini. Tetapi naas, aku tidak bisa melihat seorangpun disini, aku menghela nafas kasar dan kembali berusaha untuk tidur. Sepertinya tidak berguna aku bangun.
Baru saja aku akan memejamkan mata, samar samar aku mendengar suara dari luar.
"Kenapa kau menunjukkan sensor itu pada Taeyong?!"
"Kau bodoh? Dia anggota kita! Dia yang bertanggung jawab atas semua ini, bagaimana dengan segala rencana kita jika dia hilang ingatan seperti ini?!"
"Kita akan mengubah alurnya dan merombak ulang. Taeyong tidak boleh ikut dan dia akan menjadi manusia biasa, dia tidak bisa memimpin kita jika dalam kondisi hilang ingatan Jhon!"
"Kita bisa membuatnya kembali ingat! Apa kau mau kita menjadi turun jabatan karena hal ini?"
"Apa kau mau mati?! Rencana itu tidak akan berhasil jika Taeyong tidak memimpin! Sudahlah, kita temui Lucas dan kita akan membuatnya menurut untuk merombak ulang segala rencana"
"Kau gila, sungguh, aku tidak bohong"
"Kau mau ikut tidak? Jika tidak akau akan tetap berangkat"
"Baiklah terserah"
Aku tetap diam, aku jelas tidak memahami apa yang mereka bicarakan, pembicaraan mereka sungguh aneh, memang alur apa? Apa mereka penulis? Sudahlah, tidak penting memikirkan urusan orang, lebih baik aku akan pergi tidur.
.
.
.
.
Jhonny dan Haechan sedang berada disebuah hotel, mereka memang kabur dari Taeyong yang mungkin sudah mengetahui kebenarannya, mereka memiliki rencana yang lebih baik untuk kedepannya, tetapi rencana itu akan gagal jika Chenle atau Taeyong tau, terlebih Jisung.
"Bagaimana?" Tanya Jhonny kepada Haechan.
Haechan diam memperhatikan kaca bulat itu dengan seksama, pinggirannya tiba tiba retak.
"Kita dalam bahaya, Taeyong sudah mendapatkan ingatannya kembali, dia dan Chenle sudah memasuki portal dan sedang berkeliaran di masa lalu! Dia melihat segalanya! Tetapi dia masih belum mencernanya dengan baik" kata Haechan dengan raut muka khawatir
"Sial! Bagaimana ini? Apakah Taeyong Hyung baik baik saja?" Tanya Jhonny
"Tidak. Kristal yang diberikan Chenle untuk perlindungan dan tetap tidak terlihat tidak berada didekatnya. Dia kritis, jika dia mati disana semua akan hancur!"
"Apa yang harus kita lakukan?.. apa kita harus memanggil Lucas juga Jaehwan?"
"Sepertinya kita perlu mereka, baiklah, kita harus kembali saat ini juga, kita tidak tahu sampai kapan Taeyong bisa bertahan disana"
KAMU SEDANG MEMBACA
❝New Dorm -Lee Taeyong❞
Horreur𝑺𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒌𝒊𝒔𝒂𝒏, 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒃𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒂𝒏𝒆𝒉 -𝑵𝒆𝒘 𝑫𝒐𝒓𝒎