Hari ini aku mengantar dan menjemput Jisung kesekolah, bukan apa apa. Hanya saja dreamies akan sering menemui kami. Bukan menemui sih, dreames akan bersama dengan kami, dorm mereka sedang dalam perbaikan. Jadi mereka akan bersama kami untuk sementara. Kami masih memiliki beberapa kamar yang kosong, jadi itu sebuah hal yang menguntungkan.
Sedikit cerita aku memang pernah menceritakan keanehan di dorm, tepatnya kemarin.aku harap dengan menceritakan hal itu, para Dream akan takut dan menjaga diri baik baik disana. Tetapi perkiraanku salah. Dreamis tertarik dengan itu dan malah bersemangat untuk ikut kami dalam penelusuran. apalagi Jisung dan Chenle. Mereka benar benar bersemangat dengan hal hal yang berbau horor.
Tepat juga kemarin disaat mereka datang ke dorm dengan koper mereka, Chenle sudah mendapatkan hal aneh yang sedikit dia lihat. Juga aku yang mengingat tentang adikku. Kemarin Ji-Sung, Nana, Jeno dan Renjun langsung tidur di kamarnya karena kelelahan dengan perjalanan ke dorm. Jadi hanya Chenle yang menemui kami.
Nana, Jeno dan Renjun sempat tertarik tetapi memilih tidak percaya karena kata mereka itu tidak mungkin. Mereka termasuk pada anak yang sedikit dewasa, jadi meski diceritakan hal aneh apapun atau tidak diceritakan mereka akan menjaga diri mereka. Semoga saja begitu, karena kadang para Dream benar benar menipu dengan penampilan mereka yang imut imut.
Jisung dan Chenle juga berkata akan ikut menyelidiki beberapa waktu dengan kami karena penasaran dengan kejadian itu.
Aku hanya mengiyakan dan akan bertanggung jawab bila mereka terjadi apa apa dengan kejadian ini. Aku harap mereka baik baik saja, jika mereka terluka atau apapun pasti aku yang akan salah dan aku yang harus bertanggung jawab. Aku sudah sempat melarang mereka untuk tidak ikut dalam urusan ini, tetapi namanya saja anak muda. Karena penasarannya itulah mereka menjadi sangat susah untuk dilarang. Jadi dengan terpaksa aku mengiyakan.
Sejujurnya aku semakin sering menemukan keanehan dikamar, aku tidak tau pasti tetapi aku merasa sering diikuti dan sering diperhatikan padahal aku sedang sendiri waktu itu. Juga aku sering mencium bau gosong padahal tidak ada yang sedang memasak atau tidak ada yang sedang membakar sesuatu. Banyak sekali hal yang aneh.
Terlebih Winwin, keanehan paling banyak ditemui pada kamarnya karena Winwinlah yang menemukan lukisan itu pertama. Tiba tiba barang bergerak sendiri lah, lampu yang mati dan menyala sendiri, atau hal hal lainnya.
Beberapa member lain juga merasakan hal yang sama. Juga merasakan diawasi dan diperhatikan meski dalam keadaan sendiri.
Siang ini aku menunggu Jisung di depan gerbang. agak lama aku berdiri akhirnya Jisung datang dengan langkah lemas.
Akh sempat bingung dan mendekatinya. Juga merangkul bahunya untuk mencoba menenangkannya."Jis, ada apa?" Tanya Taeyong lembut sambil tersenyum ke arah Jisung.
Jisung hanya menggeleng pelan lalu tersenyum kecil dan segera masuk ke mobil. Aku memilih diam, karena mungkin kupikir Jisung sedang badmood. Kebiasaannya memang begitu, Jisung akan selalu diam saat Badmood dan tak akan menjawab sebelum dia sendiri yg bercerita.
Didalam mobil aku sempat menenangkannya, dan tetap saja tak ada balasan darinya.
"Hei, Jis. Jika ada masalah atau ada yang ingin diceritakan, aku ada disini untuk selalu ada sebagai teman bercerita mu. Siapa tau ntar Jisung jadi lebih lega klo habis cerita."
Kami di mobil salim diam setelah aku mengucapkan itu, Jisung hanya mengangguk tadi. Suasana menjadi canggung, ingin memutar musik juga tidak bisa karena takut Jisung yang terganggu. Tiba tiba Jisung memamggilku
"Hyung, Tae hyung..." Panggilnya lemah
"Hmmm?.."balasku singkat sambil tersenyum karena Jisung akan bercerita
"Tadi disekolah aku pingsan, kepala pusing banget soalnya.." Kata Ji-Sung pelan
Aku cukup terkejut karena selama ini Jisung tidak pernah pingsan. Atau bisa dibilang jarang sekali pingsan
"Kenapa bisa pingsan?? Sakit ya? Klo sakit kok masuk sekolah? Istirahat aja dirumah.. Klo ga ada yang jaga biar aku aja ke dorm. Atau mungkin belum sarapan?"
Jisung menggeleng."Saat pelajaran MTK, aku melihat anak kecil yang wajahnya hangus terbakar...ia mendekati ku sambil bilang bahwa waktuku hidup akan segera habis"
Aku terdiam. Menunggu kelanjutannya.
"Dia juga berkata bahwa ada kebohongan yang tersembunyi, suatu saat akan ada sebuah benda dimana benda itu bisa untuk menemukan kebenaran yang ada. Benda itu sebenarnya sudah ada tetapi kita yang tidak menyadarinya."
"Aku masih belum paham apa yang dikatakan oleh dia...tapi setelah dia menghilang aku pun pingsan karena pusing yang tiba tiba."
Taeyong pun tersenyum dan mengusap rambut Jisung pelan dengan satu tanganya, "Udah, mungkin itu hanya halusinasi mu..." Kataku berusaha menenangkannya
"Sepertinya tidak hyung. Karena aku mendengar suaranya terus, sekarang pun juga. Aku mendengar suaranya."
"Dia berkata bahwa kita akan berakhir.."
"Dia berkata bahwa kita akan dalam bahaya jika kita tak segera menyelesaikan semuanya"
Aku pun begitu terkejut, dan tanpa aku sadari, setir mobil ku tidak bisa kukendalikan, aku cukup panik karena rem mobil yang tiba tiba menjadi blong.
"Hyung!! Jisung takut!!!" Teriak Ji-Sung sambil memeluk lenganku dan menutup matanya, aku semakin panik.
"Berpegangan yang erat!! Aku akan menghentikannya!!" Kataku dengan gugup. Jujur, aku tak yakin semuanya baik baik saja.
Aku berusaha mengendalikan mobil dengan segala kekuatanku. Mobil benar benar terombang ambing, sialnya kita sedang di daerah perbukitan karena perjalanan ke dorm kami yang melewati bukit, tak ada seorangpun disini! Aku mencoba tenang dan membelokkan mobil dengan ritme seperti biasanya, tetapi seakan ada sesuatu yang mendorong mobil, tiba tiba mobil ini bergerak dengan sangat cepat dan tak terkendali. Aku kembali kewalahan dalam mengendalikannya. Tetapi naas, akhirnya mobil kami masuk ke jurang.
Terakhir yang aku ingat hanya teriakan Jisung yang ketakutan juga suara ledakan serta api yang berkobar.
Semua gelap.
Tampak dikejauhan ada lelaki yang memakai Hoodie hitam sedang tersenyum kecil. Mukanya tertutup tudung topinya membuat dia sangat aneh dan sangat perlu dicurigai. Dia memainkan sesuatu dalam saku Hoodienya, sedikit cahaya mu cul dari saku tersebut, dan akhirnya dia pun mulai mengeluarkan ponselnya. Dan dia ternyata menelpon seseorang
"Hyung, satu korban berhasil"
"Benarkah? Aku kira tak akan semudah itu"
"Dia pasti hidup lagi, kita bisa mengaturnya"
"Kau ingin dia hidup lagi?"
"Ya, aku ingin mempermainkannya sebentar"
"Hahaha, jahat sekali kau ternyata"
"Ini semu Hyung, jadi tenang lah"
"Baiklah kalau begitu, lakukan misimu"
"Siap laksanakan"
Lelaki itupun memasukkan ponselnya kedalam saku dan tubuhnya tiba tiba memudar secara perlahan dan menghilang menyatu dengan udara.
↷ ·˚ ༘ 𝓝𝓮𝔀 𝓓𝓸𝓻𝓶 ! ::─────── .°୭̥ ❁ ˎˊ˗
Eyyo-! Jangan lupa votenya-!😉
Tunggu kelanjutannya ya!~█║▌│█│║▌║││█║▌║▌
©ᴮᵃᵉᵉʸᵒⁿˢ_
KAMU SEDANG MEMBACA
❝New Dorm -Lee Taeyong❞
Horror𝑺𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒍𝒖𝒌𝒊𝒔𝒂𝒏, 𝒅𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒂𝒉𝒂𝒏 𝒊𝒕𝒖 𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒖𝒃𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒂𝒏𝒆𝒉 -𝑵𝒆𝒘 𝑫𝒐𝒓𝒎