Delapan

69 16 18
                                    

jangan lupa vote + komenn!!!




L u k a 🕊️


H a p p y R e a d i n g ! 🧚🏻‍♀️

"Sini tangannya biar gue yang obatin!" Ucap seorang cowok yang datang membawa beberapa kapas yang ia beli di minimarket terdekat.

"Gausah biar gue sendiri aja yang obatin." Tolaknya

"Kan susah kalo sama lo sendiri, biar gue bantu aja."

"Gausah! Gue bisa sendiri."

"Sekali ini aja Cel lo jangan egois, nurut dikit napa ama gue."

Cewek itu hanya mengangguk pasrah untuk diobati oleh cowok disebelahnya.

Lantas mengernyitkan dahi nya saat kapas mendarat di tangannya.

"Aww perih, ro."

"Diem dulu ah, namanya juga diobatin." Ucap Alfaro, tangannya dengan telaten bergerak membersihkan luka di tangan Rachel.

"Lain kali kalo mau nyebrang tuh hati-hati, untung luka lo ga terlalu parah." Ujarnya sambil fokus pada luka yang ada pada tangan cewek itu.

"Kira-kira orang yang tadi nolongin gue gimana ya keadaannya?" Ucapnya memikirkan seseorang yang tiba-tiba saja menolong dia.

"Pikirin dulu keadaan lo sekarang!"

"Gue gapapa ko, luka kecil doang ini mah."

"Luka kecil kalo di diemin kan bisa parah, nanti kalo infeksi gimana?"

Cewek itu hanya diam mendengar beberapa ocehan dari cowok disebelahnya.

Tiba-tiba, dari belakang terdengar suara rengekan anak kecil yang tak lain adalah Alena. Setelah kejadian tadi dia menangis karena gulali yang ia beli terjatuh di tengah jalan. Dan setelah beberapa waktu ditenangkan oleh Rachel dia tertidur pulas di kursi belakang.

"Ale maafin kaka ya gulali nya jadi jatoh." Ucapnya cewek itu.

"Abanggg Ale mau gulali lagii."

"Tuh sana beli ke depan."

"Ka Acel mau anter Ale beli gulali gaa, nanti aku maafin deh."

"Ga boleh! Liat tangannya lagi luka, sama abang aja belinya."

"Ga mau ah, abang mah pelit, nanti Ale jajan nya dikit."

"Yaudah kalo ga mau, ga usah jajan aja."

Anak kecil itu hanya memandang kakaknya geram sambil memajukan bibirnya.

Anak kecil itu hanya memandang kakaknya geram sambil memajukan bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang