Tiga

114 40 8
                                    

jangan lupa vote + komen! Thank you.



P u l a n g 🕊️


H a p p y R e a d i n g ! 🧚🏻‍♀️

Bel pulang berbunyi. Rachel segera membereskan buku-bukunya dan bersiap untuk pergi ekskul. Cewek itu mengikat asal rambut nya dan beranjak dari kursi.

"Cel" panggil Zara

Gadis itu membalikan badan nya dan hanya menjawab dengan berdeham.

"Lo nanti pulang ekskul bareng siapa? Trus naik apa?" Tanya Zara pada gadis di hadapan nya itu.

"Lo duluan aja Zar, nanti gue pesen taksi atau ojek online aja" jawab Rachel mulai menunjukan sikap aslinya.

Rachel adalah tipikal orang yang tidak mau merepotkan orang-orang yang ada di sekitar nya, terutama sahabat nya sendiri. Meskipun dia dan sahabat nya sudah lama berteman.

Zara berdecak. Di balik wajahnya yang jutek jelas tersimpan rasa peduli. "Lo bareng gue aja Cel, daripada lo pulang sendirian. Ntar gue tungguin lo sampe selesai ekskul."

Rachel tertawa kecil. "Gue udah biasa pergi sendirian kali Zar, lo pulang sana gue nanti bareng sama anak basket yang lain aja."

Zara mengangguk pelan, dalam hatinya ia percaya bahwa sahabat nya itu bisa menjaga diri nya sendiri. "Gue balik dulu deh."

Rachel melambaikan tangan nya, tersenyum kecil ketika Zara membalikan badan nya dengan tatapan tajam. Hanya dengan tatapan saja Rachel bisa menilai Zara sedang memperingati nya bahwa jika ada yang macam-macam, segera menawari cewek itu.

"Iya iya sana pulang ah! Gue mau ganti baju nih"

Usai Zara pergi, ia menoleh pada tas nya yang ia letakan di meja dan mengambil baju basket nya dan pergi ke ruang ganti.

🌫️🌫️🌫️


Setelah beberapa lama pemanasan dan latihan akhirnya mereka diberi waktu untuk istirahat. Banyak orang yang memutuskan pergi ke kantin untuk pergi membeli minum.

Rachel menghampiri salah satu bangku disana dan bertanya pada lelaki yang sedang duduk di bangku itu. "Yan, lo nanti pulang sendiri ga? Lo mau ga anterin gue pulang?"

"Yahh gue udah janji anter si Rara pulang nih, sorry ya Cel, lo bareng sama si Dimas aja tuh kayanya dia pulang sendiri tuh." Jawab Ryan dengan nada dan ekspresi yang bersalah.

"Yaudah gue nanti minta si Dimas anterin aja." Ucap Rachel kemudian pergi meninggalkan Ryan sendiri di bangku itu dan kembali mencari Dimas di kantin.

Saat sampai di kantin, gadis itu mencari teman laki-lakinya.

"Woi!" Panggil cewek itu sambil menepuk pundak laki-laki yang sedang menyeruput minumannya dari belakang.

Laki laki itu terlonjak kaget oleh teriakan cewek yang sekarang sedang duduk di hadapannya.

"Kaget gue, untung gue ga punya penyakit jantung ah."

"Lo tuh alay banget sih masa gitu doang lo kaget." Ejek Rachel pada laki-laki itu.

"Gue emang beneran kaget woi, jantung gue deg-degan, apalagi ditambah lo yang deket sama gue, ambyarr dah Cel." gombal Dimas pada Rachel yang sejak tadi cengengesan karna melihat tingkah laku dirinya sendiri.

RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang