Senior High School

37 9 2
                                    

Jika tempat itu bukan yang terbaik menurutmu
Maka jadilah kamu yang terbaik di tempat itu

-Presepsi-

***

Hari ini adalah hari pertama Shafira menjalankan rutinitas pagi bersiap menuju sekolah seperti biasanya. Ada hal yang berbeda untuk Shafira kali ini disekolahnya ia tak akan lagi menemui sahabatnya disana melainkan ia harus bertemu dengan orang-orang baru yang kelak akan mengukir cerita di kisah masa putih abunya.

"Shafira bangun ini udah pagi," ungkap Reni ibunya Shafira.

"5 menit lagi mah," gumam shafira.
Lima menit kemudian.

"Ayo bangun ini udah pukul 06.15 loh, nanti kesiangan," ungkap Reni menurunkan selimut anak tercintanya.

"Nanti mah masih ngantuk 5 menit lagi deh," tawar Shafira.

Tiba-tiba byurrrrrrrrrrrrr Shafira menjadi sasaran satu gayung air es yang disasarkan kepada Shafira, oleh ayah Shafira yang bernama Hendra.

"Heran punya anak gadis ko susah banget bangunnya gimana mau bangun rumah tangga bangun pagi aja susah," omel Hendra geram.

"Masih pagi udah deh jan ngaco," kesal Shafira.

"Udah sana mandi nanti telat sekolah lagi, ga nyontohin banget" sindir Hendra.

"Bukannya ayah sama mamah yang daftarin aku sekolah disana, kenapa ga kalian aja yang berangkat sekolah," shafira masih belum bisa menerima kenyataan klo dia dipisahkan dengan sahabatnya.

"Sejak kapan kamu diajarin jadi anak yang kurang ajar kaya gini?" Murka Hendra.

"Sejak kalian ga mau denger apa yang aku mau," sambil membanting pintu kamar mandi.

"Udah yah, sabar," ucap Reni istrinya menenangkan.

Selesai bersiap-siap Shafira langsung menyalimi kedua orang tuanya pergi tanpa sarapan.

***

At School

Matanya Shafira kini tengah mencari seseorang sosok yang ia kenal namun nihil. Teringat ini hari pertamanya ia menuntut ilmu di SMA Shafira belum memiliki teman, ia segera berlari ke kelas yang berada dilantai tiga. Sudah menjadi tradisi di hari pertama sekolah harus datang lebih pagi. Karena akan menjadi keistimewaan tersendiri bagi Shafira bisa bebas memilih tempat duduknya sendiri. Namun rencananya untuk duduk di bangku yang paling depan gagal tempat ini yang berstatus sebagai kelasnya sekarang sudah terlihat ramai, lalu Shafira menghampiri bangku yang belum berpenghuni itu duduk dan mulai memetakan peralatan perangnya hari ini.

"Hei" sapa seseorang yang memiliki ketampananyang Shafira  kagumi semenjak MPLS.

"Hai" jawab Shafira kikuk karena melihat cowo yang dikaguminya duduk disebelahnya.

" Kenalin nama gue Rasya, gue alumni SMPN 1," dilengkapi uluran tangan perkenalan.

" Gue Shafira,"  jawabnya singkat tanpa membalas uluran tangan.

"Ko lo milih bangku yang kosong sih padahal masih banyak yang belum ada chairmatenya?" tanya Rasya penasaran.

"Nanti juga ada," jawabnya jutek.

Presepsi (On Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang