Organisasi bisa jadi miniatur rumah tangga
Semakin kita berikhtiar dengan ikhlas
Maka semakin mudah kita mencapai target kehidupan yang kita mulai-Presepsi-
***
Hari ini ruangan kelas terdengar riuh. Kegiatan belajar mengajar (KBM) sedang kosong dikarenakan guru-guru SMA Negeri 4 Tasikmalaya sedang rapat mengenai study tour yang akan dilaksanakan oleh kelas 11.
"Assalamu'alaikum, dek boleh masuk?" tanya seseorang dengan ramah.
"Wa'alaikum salam, Boleh teh silahkan," ucap Agasbi selaku ketua kelas tak kalah ramah.
"Assalamu'alakum warohmatullahi wabarokatuh, perkenalkan kami dari organisasi siswa instra sekolah, sudah memulai open member, bagi yang minat silahkan hubungi nomer yang tertera di brosur," ucap ketua OSIS yang diketahui namanya Habib.
"Boleh silahkan barang kali ada yang mau ditanyakan," ucap Safna selaku sekertaris Habib.
"Kak tugasnya Osis itu apa sih?" ucap Neshaldy setelah berintrupsi.
"Tugas OSIS adalah membantu pihak sekolah serta ekstrakurikuler untuk mewujudkan program kerja yang sudah di agendakan selama satu periode," Jawab Riza calon pengganti Habib.
Kemudian Deril ikut mengacungkan tangannya, "Kakak kenapa sih harus ikutan organisasi?" tanya Deril mengisi kegabutan dirinya yang mulai kumat.
"Karena ilmu berorganisasi itu ga bisa didapatkan di kelas, semakin banyak relasi maka semakin banyak kemudahan yang dapat kita raih," ucap Denis selaku calon ketua osis baru juga.
"Kak bedanya OSIS sama MPK itu apa? Apa sih yang membuat OSIS MPK sering berselisih paham? Contohnya bersinggungan TUPOKSI," kini Shafira melontarkan penasarannya.
Saat Shafira membuka suara suasana kelas mendadak hening, Akang Teteh OSIS sibuk mendiskusikan pertanyaan Shafira.
"OSIS itu organisasi di bidang eksekutif dimana organisasi itu memiliki peranan terjun langsung ke lapangan, sedangkan MPK organisasi di bidang yudikatif yang mengatur segala strategi untuk berjalannya lembaga eksekutif," Jawab Habib dengan nada tegasnya.
"Bener yang ade ini bilang, OSIS MPK ini sering berselisih paham karena adanya penumpukan tugas pokok dan fungsi, hal itu disebabkan karena kurangnya pemahaman baik dari anggota organisasi maupun pengurus sekolah tentang dua organisasi itu yang kerap dianggap sama," Tambah Safna memberikan penjelasan.
"Namanya siapa dek?" tanya Safna penasaran dengan seseorang yang bertanya kritis.
"Shafira," ucap Shafira memperkenalkan diri.
"Saya tunggu di OSIS ya de," ucap Habib tersenyum ramah.
Setelah berpamitan Akang Teteh OSIS itu meninggalkan ruangan kelas sepuluh Mipa 4, mereka kembali berkeliling dari kelas ke kelas untuk menyebar luaskan informasi.
Satu persatu organisasi dan ekskul silih berganti memasuki ruang kelas sepuluh mipa 4. Namun tak ada satupun yang membuat Shafira tertarik untuk mengikutinya.
"Shaf lo mau ikutan apa? " ujar Denovi penasaran.
"Gatau deh, gue nunggu kakak PMR ko ga dateng-dateng ya," ucap Shafira terdengar lesu.
"Sabar nanti juga ada," ucapnya menenangkan.
"Lo ga tertarik ikut OSIS kan Shaf?" tanya Cahya mendekat ke bangku Shafira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Presepsi (On Going)
Teen FictionMenjadi seseorang yang berambisi bukan sesuatu hal yang mudah. Melihat hasil tak sesuai ambisi membuat sulit untuk bangkit dalam ketidak purukan. Namun kehidupannya berubah ketika motto hidup dalam sebuah organisasi terungkap dan berhasil menjernihk...