[MY LOVELY SWEET CELINE]
"Eergh! Ssst!" Ringis Kenan menekan kuat sisi keningnya. Tubuhnya menyamping diatas ranjang besar ini.
"Ssut." Nisa menyeringai puas. Dipijatnya punggung dan bahu besar Kenan dengan kekuatan yang pas.
Kenan terpejam merasakan pening di kepalanya. Kepalanya menekan kuat pada bantal, kedua tangannya menjambak kuat.
"Ssst! Aakhh! Where is it?" Gumam Kenan kesulitan bebas membuka mata. Kepalanya terasa berdenyut, tenggorokannya serak, matanya terasa berat tuk membuka.
"Sssut! Tuan yang tenang dulu, tidur lagi. Bahaya kalo dipaksain."
Suara dan usapan itu sesaat tak membuat Kenan keharanan, namun beberapa saat setelahnya berhasil membuat Kenan membeku, lalu meringis sakit tuk bisa mengendalikan pikirannya.
"Makasih, tuan. Saya ga nyangka malam tadi bakalan terulang lagi. It was our second time." Nisa tersenyum manis mendaratkan dagunya di atas lengan kekar Kenan. Diusapnya dada bidang itu dengan penuh rasa nyaman.
"Lepas!" Desis Kenan sontak terperanjat menghentak tubuhnya.
Kenan berdiri menjulang dengan handuk kimono yang ia pasangkan segera. Tubuhnya menghadap pada sosok wanita muda disana yang begitu nyaman menyamping dengan tangan yang dijadikan tumpuan.
Tak ada percakapan diantara mereka berdua. Kenan menatap geram pada Nisa yang tersenyum dengan entah apa yang ia pikirkan. Kedua tangan Kenan mengepal kuat, matanya melotot memerah menakutkan, giginya bergemelatuk kuat.
"Sengaja? What do you want, what do you need?" Tegas Kenan menatap menyelidik.
"I-i want you!" Pungkas Nisa mengedik tak ada lagi jawaban lain.
Kenan menggeleng menolak, sudut bibirnya meringis jijik melihat tingkah naif Nisa disana. Kenan tak paham dengan pola pikir asisten pribadi sepupunya ini, bisa-bisanya melakukan hal seperti itu, padahal Kenan mengira dirinya yang memaksa dalam keadaan mabuk, namun jawaban Nisa mengartikan hal sebaliknya.
Nisa melotot tak percaya kala Kenan bergegas memakai pakaian tanpa berucap satu kata pun. Kenan memanglah Kenan, sangat datar, lurus, jarang berbicara kalau tidak penting, apalagi bersama orang yang menurutnya tak berkepentingan.
"Tuaan! Hiks. Tuan, tunggu! Jangan tinggalin saya!" Jerit Nisa histeris mengejar Kenan yang mulai berjalan pergi.
"Huuuu! Saya jatuh cinta sama tuan. Hiks. Sejak saya remaja, saya suka sama tuan. Hiks. Hiks."
Kenan membengis berusaha melepas tangan yang melingkar kuat di perutnya. Nisa benar-benar begitu kencang mendekap, wajahnya menelusup disana.
"Lepasin saya, Nisa!" Geram Kenan berjalan sengaja, namun tubuh Nisa justru malah ijut melangkah tak ingin lepas.
"Gaak! Huuuu!"
"Jangan melunjak!" Teria Kenan membengis dengan kuat melepas ikatan tangan Nisa yang membelenggu tubuhnya sejak tadi.
'Plak!'
"Aaa!" Pekik Nisa berjalan mundur terperanjat. Tamparan Kenan di pipinya amatlah sangat kencang dan tentunya menyakitkan.
Kenan terdiam dipenuhi amarah yang tidak main-main. Ditatapnya tubuh telanjang itu dengan penuh ketidakminatan. Bisa-bisanya Kenan dijebak oleh orang seperti Nisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My lovely sweet Celine [ON GOING]
General FictionSejak kecil, Kenan sangat suka sekali pada bayi bernama Celine. Ternyata hingga besapun dirinya jatuh hati pada gadis ini. Meski gadis itu manja, sangat manja, selalu mengatur, banyak menuntut, tapi bagi Kenan, Celine sangat menggemaskan, manis, dan...