23. Bulan madu.

6.1K 505 35
                                    

Pintu mobil dibuka oleh Kenan. Ia persilahlan Celine masuk terlebih dahulu. Celine disana berjalan bersama Sara, Fira, dan satu adik perempuannya yang bergantian bicara.

Sharon terus berceloteh menitipkan banyak amanat oleh-oleh. Apa yang ia lihat di internet, ia sebutkan, sekaligus negaranya. Dari mulai tas yang sedang booming di Singapura, ciki yang viral di Jepang, hingga makanan instan yang ada di Itali.

"Ya, kak, yaa?! Pliis! Aku mauuu!" paksa Sharon melangkah mundur menghadang kakaknya.

"Hmm! Iyaaa." Celine biarkan tangannya diguncang.

"Tapi nanti tasnya harus satu ukuran tiga warna, yaa! Next i'll write it on a chat! Right?!"

"Ya Allah, adek. Banyak sekali titipannya." Sara buka suara.

"Ehehe. Ya, kak, yaa?! Plis!"

"Yes, yes, yes!" jawab Celine menarik tangan adiknya hingga mereka berdekapan. Ia goyangkan tubuh mereka ke kanan ke kiri.

"But,.. one thing you should know, i don't like black color. Anything! I'll throw it away if you give me that." Sharon begitu manja berceloteh.

"Heii! Adeek."

"Hahaha. Jangan dibuang, dong." Yuda melangkah dengan dua tangan masuk kedalam saku.

"Kakak nanti jangan lupa ibadah, yaa. Ga papa ga langsung full. Yang penting harus ada masa kakak mengingat Allah, menyerahkan diri pada Allah," ucap Sara mengusap lengan anaknya yang ia peluk.

"Iya, miih."

"Awas, lho, nanti makan-makan pedes! Kamu suka maksain! Ntar mommy gas samperin kalian! Ga mau, kan?" sembur Fira menunjuk hidung menantunya.

Celine mengedik dan mencebik sebagai jawaban. Ia lepas genggamannya pada Fira, ia memilih memeluk lengan sang ibu dengan erat sembari menyandarkan kepala.

Sara terkekeh, lalu ia tersenyum pada Kenan kala mereka sudah dekat dengan mobil. Ia beri anaknya dekapan erat.

"Kakak sekarang istrinya abang Kenan, ya, kakak. Mamih seneng kakak punya suami baik," bisik Sara menangkup wajah cantik anaknya.

"Iya, miih." Celine mengedip lembut. Ucapan sang ibu mengandung banyak arti.

"Doain kakak biar jadi istri yang baik, ya. Biar kayak mamih ke papih."

"Aamiin! Jadi istri yang baik versi terbaik diri kakak sendiri itu lebih baik."

"Aamiin, mih." Celine mencengkeram lembut dua tangan ibunya yang tak henti menangkup sisi wajah. 

'Cuup.'

'Mmwah.'

Celine mendengus tipis menerima kecupan di kening disusul kecupan di kedua pipi, kening, hingga hidung. Kata-kata penyemangat tak henti ibunya ucap.

"I love you both," ucap Celine menarik Fira kedalam dekapan hingga mereka bertiga berpelukan.

"Si anak cantik! Udah gede sekarang!" ungkap Fira mendaratkan dagu di kepala Celine.

"Hehehe."

"Kakak Celine, sini." Yuda merentangkan tangan. Tapi malah Sharon yang datang ke pelukannya. Sontak gelak tawa semua hadir. Sharon bahkan berusaha naik seperti koala.

Celine sontak cemberut. Ia singkirkan adiknya dengan manja. Sempat terjadi peperangan antara keduanya, namun Sharon paham. Adiknya kini berpindah pada sang ibu.

Celine kebingungan kala tubuhnya diajak menjahi orang-orang. Kepalanya sampai memutar 90 derajat dimana ibu dan ibu mertuanya berada.

"Cuma satu saran papih. Jangan dulu punya anak."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My lovely sweet Celine [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang