Bagian Enam # Gorila

38 5 0
                                    

"Gue emang aneh, gila dan gak waras, tapi setidaknya gue seneng karena, gue jadi salah satu alasan lo buat senyum"
====================================

Brak!!!

"Siapa disana?"

Seseorang perlahan keluar dari balik tembok, Dory terkejut bukan main saat mengetahui siapa orang yang sedari tadi mengintai aktivitasnya.

"Lo? Ngapain Lo disini hah?"

"Gak! Gue tadi abis buang sampah, nih buktinya", Dara mengangkat sebuah tong sampah plastik yang telah kosong.

"Ais sial gara-gara lo target gue kabur", Dory berdecak sebal mengacak kasar rambutnya yang memang sudah acak-acakan.

"Ya mana gue tau", Dara hanya menggeleng dan mengangkat kedua bahunya.

"Jadi cewek gak usah kepo"

"Gak kepo tuh, gr Lo berlebihan"

"Sampah"

"Apa!! Sampah? Maksud Lo apa sih"

"Lo gak guna, sampah", brug!tubuh Dara menghantam dinding keras.

Dara yang mendapat cekikan maut dari Dory hanya pasrah, ia berdoa dalam hati semoga tuhan menghapuskan segala dosanya jika memang ini akhir dari hidupnya.

"Lo udah bosen hidup?"

"Aw lepas ih sakit tau"Dara terus meronta mencari kebebasan.

"Gue gak peduli"

" Lepasin gak atau gue teriak"

"Dari tadi Lo udah teriak"

"Teriak yang lebih kenceng lh"

"Diem Lo!!! Atau Lo gue bunuh mau?"

"Ya ya gue diem nih"

"Nah gitu kek dari tadi", akhirnya Dory melepaskan cekikan mautnya, tersisahlah dara dengan nafas tersegal-segal.

"Uhuk.. uhuk wah gila Lo niat banget mau bunuh gue"

"Gak usah berisik"

"Abisnya sih Lo......", Dara menghentikan perkataannya tatapannya mengarah pada tangan Dory yang dimasukan di dalam saku celananya.

"Darah" tanpa permisi Dara menarik tangan yang telah berhasil menarik perhatiannya.

"Lepas"Dory menempik kasar tangan Dara.

Dara merogoh saku roknya mencari sesuatu, Dory mengerutkan keningnya bingung dengan sikap gadis aneh di depannya ini.

"Siniin" Dara menyodorkan telapak tangannya.

"Apaan?"

"Tangan Lo, siniin"

"Buat apa?"

"Ck tangan Lo berdarah tuh"

Dory melihat tangan kanannya, dan memang benar punggung tangannya sedikit memar dan mengeluarkan cairan berwarna merah, ah Dory baru ingat mungkin tangannya luka akibat tadi ia meninju dinding.

"Gak usah gue bisa sendiri"

"Bohong, Lo kan bisanya cuman berantem doang, sini cepetan gue gak punya banyak waktu"

Dory dengan cepat menyembunyikan tangannya di belakang "gak usah, gue gak papa"

"Dasar ngeyel Lo, kek bocah", Dara menarik paksa tangan Dory.

"Lepas!"

"Diem!!", Dory akhirnya pasrah dan menuruti apa yang gadis itu lakukan.

Dara mengelap darah tersebut kemudian memasangkan sebuah plester luka kuning bergambar kartun Spongebob.

DARA & DORY: The Secret Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang