Jujur, Dongpyo lelah menangis. Ia pikir ini adalah salahnya, namun ia sendiri tidak bisa menemukan letak kesalahannya.
Apa mengisi secreto milik Donghyun adalah kesalahan? Apa menyembunyikan perasaannya merupakan kesalahan?
Atau, menyukai seseorang yang dekat dengan kita, sudah menganggap sebagai keluarga, adalah sebuah kesalahan?
Matanya sudah bengkak, wajahnya memerah, dan isakan masih terdengar walaupun samar.
Diingat-ingat, hari ini adalah hari terakhir Donghyun menjadi milik Dongpyo, dan rencana Dongpyo seketika hancur saat Donghyun marah padanya.
Hari ini, Dongpyo ingin jujur pada Donghyun tentang perasaannya. Kalau saja dia tidak ceroboh kemarin, rencananya akan terlaksana.
Tangannya mencari ponselnya yang tenggelam antara bantal dan selimutnya. Lalu membuka roomchat nya dengan Donghyun.
Hanya dibaca, tidak dibalas.
Dongpyo menaruh kembali ponselnya dikasur dan menenggelamkan wajahnya di bantal.
"Dongpyo kau bodoh. ."
"Kamu yang kenapa?! Harusnya kamu minta penjelasan, diselesaiin baik baik, kamu juga nggak nyesal kaya gini."
"Aku kalut kak, makanya langsung pergi dari sana."
Minhee memutarkan matanya malas, "Kamu tau sekarang Dongpyo lagi nangis dikamarnya? Dia ngerasa bersalah Hyun. Harusnya kamu bisa tahan emosi, kalian nggak bakal jadi kaya gini."
"Udah Hee, terlanjur. Kita cuma perlu cari cara, biar kalian bisa selesain masalah."
Yunseong yang berdiri di sebelah Minhee, sedangkan Minhee duduk di kasur kamar Donghyun. Dan pemilik kamar juga duduk bersila di tengah tengah kasur.
"Trus kamu mau gimana? Dongpyo bakal susah diajak ketemu kalau habis ada masalah kaya gini."
Donghyun hanya mengusak rambutnya asal, bukan seperti ini yang dia inginkan.
"Kak Dongpyo udah terlalu banyak ngerasa sakit hati, kalau aku pergi dari kehidupan kak Dongpyo, itu ide bagus kan?"
"Donghyun!"
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
secreto.site . keumpyo
Fanfic𝐃onghyun . 𝐃ongpyo 𝐀ku suka sama kamu, tapi susah mau bilang