TERLEWATKAN

61 10 2
                                    

HAI GAES😊
SALKEN YA...

SEMOGA SUKA SAMA CERITANYA..

JANGAN PERNAH BERHENTI MEMBACA YA.

MAKASIHH.


#


"Hai Ra, kantin yuk," ajak seseorang sembari merangkul sahabatnya.

"Lo aja. Gue mau ke belakang sekolah," jawab sang sahabat.

"Ngapain?"

"Mau ngasih sesuatu ke Pak Darto,"

"Penjaga sekolah?, yaudah gue duluan ya.. laper nii," sahabatnya pun membalikan badan dan meninggalkan gadis tersebut. Membalas dengan anggukan pun sudah cukup.

Menatap keramaian siswa membuat Gadis ini merasa gembira. Melewati lorong demi lorong yang terlihat begitu ramai.

Tak lama kemudian ia sampai di ujung lorong yang sangat sepi dan gelap tak ada seorang pun disana. Lorong itu adalah satu-satunya jalan menuju ke belakang sekolah. Dan jarang dilewati oleh siapapun, ya kalau tidak terpaksa.

Gelap, sepi, dan tidak ada seorang pun disana. Pencahayaan yang terlihat sangat kurang sungguh suasana yang mencekam.

Sang Gadis mencoba untuk tidak takut dan terus berjalan. Namun....

"Hai cantik," sapa seseorang dari arah belakang. Membuat Gadis tersebut terkejut.

Ia kenal suara itu... ya suara ituu.

Gadis tersebut mencoba mempercepat langkah karena itu adalah jalan terbaiknya.

"WOI!! MAU KEMANA LO," suara lantang dan sangat mengerikan.

Gadis tersebut tak memperdulikannya, ia terus berjalan dengan cepat. Dalam hitungan detik sebuah derap langkah yang tak kalah cepat menghampirinya.

Tangannya dicekal dan tubuhnya dirangkul dari belakang, membuat lehernya tercekat. Sang gadis tidak bisa lari, tubuhnya terkunci.

Ketakutan marasuki dirinya. Tak dapat berteriak atau meminta tolong, hanya menyisakan isak tangis.

"Lo nggak bisa kemana-mana," suara yang tepat berada di telinganya.

"Lepasin, gue mohon." mohon sang gadis setitik air berhasil terjun dari matanya.

"LEPASIN? LO YAKIN?" laki-laki tersebut mendongakkan kepala sang gadis, "HAHAHAH. Gakk akan!," bisiknya lagi.

Sungguh keji, bantinnya.

"LEPASINN. gue nggak bisa nafas, gue mohon" mohon sang gadis, udara semakin menipis saat lehernya di cekat. "Apa salah gue sama lo?"

"NGELEPASIN LO? NGGAK AKAN.  Lo itu gadis bodoh, tolol, ceroboh, NGGAK GUNA," maki laki-laki tersebut.

"LO EMANG NGGAK PUNYA SALAH SAMA GUE. TAPI GUE YANG MAU BUAT KESALAHAN SAMA LO!!"

Gadis itu tidak perduli dengan ucapannya. Ia hanya ingin bernafas dan berharap ada seseorang yang menolongnya, namun mustahil.

"Gue mohonnn"

"jangan harap" senyuman licik timbul di sudut bibirnya. "Tunggu aja. Gue cuma mau main sama lo SEBENTAR,"

"Le..pa..sin gu..e ple..ase..." ucapnya terbata-bata.

"LO BISA DIEM NGGAK" bentak laki-laki itu.

memberontak pun tak cukup karena tubuh sang gadis benar benar terkunci dan tak bisa bergerak. sampai..

"Tolong lepasin gu....." tubuhnya melemas dan barang yang dibawanya pun terjatuh.

BRAKK

Laki-laki tersebut terkejut dan melepaskan rangkulannya, membuat sang gadis terjatuh di lantai.

"Cihh. Bodoh, lemah" maki laki-laki itu. Yang tak memiliki rasa bersalah sedikit pun.

Gadis tersebut pingsan.

"AURORAAA," teriakan yang sangat keras hingga menggema di seluruh penjuru lorong.

"LO!!"

BHUKK
BHUKK
BHUKK

Dari arah lain empat orang datang dan satu dari mereka menghajar habis laki-laki tersebut. Tiga lainnya langsung menghampiri sang gadis.

Ketiga orang tersebut terus menepuk pipi sang gadis agar tersadar, namun alhasil sang gadis tak kunjung membuka matanya. Denyut nadinya pun semakin pelan dan melemah.
Dan hidungnya mulai mengeluarkan darah.

Peristiwa tersebut membuat satu sekolah pun ikut andil dalam kegiatan tersebut. Ya hanya menonton. Yang tadinya terlihat sepi dan sekarang menjadi sorotan yang paling utama.

"APA YANG LO LAKUIN SAMA ADIK GUEEE," amarah tersebut dapat dilihat dari matanya, seperti orang kesetanan. Meraih seragam sekolah laki-laki brengsek tersebut.

"Adik lo Bang?? Adik kelaskan?,"

"DIA ADIK KANDUNG GUE,"

"Sejak kapan? Oooo atau dia ngemis ke lo biar jadi adiknya, sumpah gila keren ya"

"JAGA TU MULUT, BANGSATT. DIA ITU ADIK KANDUNG GUE."

"Nggak mungkin. Huh"

"GUE SENGAJA SEMBUNYIIN IDENTITASNYA BIAR NGGAK KENA MASALAH GARA-GARA GUE, TAPI GUE SALAH TERNYATA ORANG KAYAK LO ADALAH BIANGNYA MASALAHNYA,"

"DAN LO YANG AKAN BAYAR SEMUA INI" tangannya tak tinggal diam, langsung menonjoknya lagi lagi dan lagi. Hingga menimbulkan darah segar di ujung pelipis laki-laki itu.

Tak tau lagi harus berbuat apa, semua guru tak ada yang berani mendekatinya. Cowok itu sudah habis babak belur. Bahkan sudut bibir, hidung, dan pelipisnya mengeluarkan darah.

"DAN LO SEMUA. MULAI SAAT INI HARUS TAU KALO AURORA ITU ADIK GUE, TERUTAMA LO!!" tunjuknya. Warga sekolah sangat terkejut, begitupun dengan si laki-laki brengsek.

Tak tinggal diam ke empat orang tersebut langsung bergegas pergi menuju rumah sakit dengan mobil yang telah disiapkan.

#

Rasa sedih dan pasrah menyelimuti keadaan yang ada disana para dokter dan tenaga medis sibuk berlarian kesana-kemari untuk menangani  gadis tersebut.

Ke empat orang yang membawa sang gadis dirumah sakit tersebut juga tak tinggal diam mereka terus berdoa dan mencoba menenangkan satu sama lain.

Peristiwa itu membuat gadis itu harus dirawat dirumah sakit selama berminggu-minggu. Sang gadis juga harus bergelut dengan selang oxygen dan alat-alat medis yang menempel pada tubuhnya selama ia tak sadarkan diri.

Karena dia mempunyai asma dan terdapat penyakit yang sangat serius. Penyakit tersebut telah dideritanya sejak kecil.

( nanti pasti tau kok,sabar ya).

Tauma, pasti. Tidak sekali atau dua kali tapi berkali kali. Dan mungkin akan terus menyelimuti pikirannya.

***

Makasih yang udah baca❤

Semoga suka ya..

Hurts To ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang