"Kita gak harus pisah, Rat," kata lelaki yang di belakang kemudi.
"Enggak, Ja, kita gak bisa kaya gini terus. Kamu tau orangtua kita gak mendukung sama sekali," kata perempuan yang matanya sudah berkaca-kaca.
Memang mereka berbeda. Cara mereka memuji allah mereka sangatlah berbeda. Ratu dengan tangan yang terlipat dan Raja dengan tangan yang menengadah.
Waktu ibadah Raja yang lima kali sehari, sedangkan Ratu yang sekali pada hari terakhir disetiap minggu.
"Rat, kita bisa jelasin ke mereka. Kita bisa tetap sama kepercayaan kita masing-masing," Raja masih berusaha, ia tidak menginginkan perpisahan.
"Tapi, Ja..." Ratu juga tidak ingin perpisahan, tapi tidak memungkinkan.
Nyatanya kalimat Ratu tidak bisa diselesaikan. Fokus Raja terbagi antara mengemudi dan gadis di sebelahnya karena perdebatan mereka.
Semua gelap dan air mata Ratu pun jatuh.
Karena manusia tidak bisa memisahkan yang berbeda, akhirnya ciptaan mereka pun yang melakukannya.
Raja pun kehilangan Ratunya.
÷÷
akhirnya berani ngepublish cerita dari halaman terakhir buku kimia gue yang udah mengendap setengah taun lebih
enjoy!
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspoken Words
Teen FictionBerisikan pemikiran yang terbersit saat menatap langit-langit kamar.