Menyelam

47 9 0
                                    

Sitn fokus mengemudikan yacht. Sudah lewat satu jam mereka menjauhi dermaga. Adys dan Phyden terlelap di sofa panjang dengan kepala saling menyandar. Rewt sedang memeriksa perlengkapan menyelam mereka, dan Nevd- ah laki-laki itu.

Tadi...

Begitu Sitn menjalankan yachtnya, Nevd berlari terbirit-birit dari apartemen. Barang bawaannya banyak sekali seperti orang yang hendak piknik.

"TUNGGU AKUUU!!!"

Adys dan Phyden yang baru hendak masuk ke dalam yacht, melongokkan kepala keluar. Nevd berusaha berlari secepat mungkin.

"Selalu terlambat" ujar Adys seraya memutar bola matanya malas. Lalu gadis itu masuk ke dalam. Begitu pun dengan Phyden.

Sitn tetap fokus menjalankan yacht, tapi dengan kecepatan minimum. Tidak mungkin ia benar-benar akan meninggalkan Nevd. Detik selanjutnya, laki-laki itu loncat ke yacht dan jatuh berdebum. Barang-barang yang di bawanya berserakan.

"Astaga, untuk apa kau membawa selimut tebal ini?" tanya Phyden seraya mengangkat gulungan kain itu.

"Kita akan bermalam di laut. Jadi aku pikir tidak ada salahnya membawa selimut, siapa tahu nanti kita kedinginan" jawab Nevd.

Sementara yacht mulai melaju dengan cepar, Nevd memunguti jaket, minuman soda, dan jangan lupakan tiga kotak pizza ukuran jumbo. Phyden menatap tidak percaya rekannya itu. Hei, mereka ingin menyelam bukan camping di tengah laut.

"Terserah kau saja" setelahnya Phyden masuk ke dalam ruangan.

Nevd menyusul masuk dengan membawa barangnya yang banyak. Adys dan Rewt menatap heran padanya. Sementara yang di tatap, cuek saja berjalan menuju meja pantry di bagian belakang.

"Hai, Sitn. Malammu menyenangkan?" tanya Nevd seraya membuka minuman kaleng bersodanya sambil berjalan mendekati Sitn. Cahaya lampu di dermaga semakin mengecil dan terlihat hanya sebatas titik.

"Akan lebih menyenangkan jika kau kujadikan umpan untuk ubur-ubur yang lapar" dengus Sitn.

Nevd terkekeh. "Terkadang kau begitu liar, honey" goda Nevd

BUGH

Satu tendangan mulus mengenai perut Nevd. Kaleng sodanya terjatuh. Laki-laki itu membungkukkan badan seraya meremas perut yang baru saja di tendang oleh Sitn.

"Terkadang dia memang liar" bisik Adys pada Phyden.

"Yeah, begitulah"

Nevd masih merintih kesakitan. Sementara Sitn tetap fokus mengemudikan yacht. Merasa tidak bersalah telah berbuat demikian.

∞∞

Sitn menyalakan kemudi otomatis. Kemudian ia berjalan menuju meja pantry. Perutnya meronta minta jatah makan malam.

Di atas meja, tersisa satu kotak pizza yang sudah di makan setengah. Nevd sengaja menyisakannya untuk Sitn. Tak ayal gadis itu tersenyum lalu menatap Nevd yang tidur di bawah beralaskan selimut yang ia bawa. Jaketnya berada cukup jauh dari tempatnya. Sedangkan suhu dalam ruangan cukup dingin.

Sitn menunduk untuk mengambil jaket Nevd yang berada dekat kakinya. Kemudian, ia mendekati Nevd dan menyelimutinya dengan jaket laki-laki itu. Sitn menghela napas pelan.

Ia kembali berdiri dan mulai duduk di meja pantry. Perutnya sudah meronta tak sabar. Ia mulai memakan potongan pertamanya yang langsung habis tidak sampai satu menit.

Tiga puluh menit kemudian Sitn membangunkan anggotanya yang tertidur. Adys, Phyden, Rewt, dan Nevd langsung mempersiapkan peralatan menyelam mereka meski kantuk masih hinggap. Sitn kembali mengemudikan yacht. Kendali otomatis di nonaktifkan.

Atlantis Water AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang