Ryosuke terbangun dari tidurnya yang tanpa mimpi. Ia duduk lalu melihat dengan malas jam di dinding kamarnya.
Jam menunjukkan pukul lima pagi. Ia mulai berdiri mengambil handuk dan memulai mandinya karena ia harus mengantarkan koran dipagi hari dan langsung bergegas ketoko buku yang ia jaga.
Ryosuke keluar kosannya dengan membawa sepeda lalu mengayuhnya ke tempat pengambil koran dan menyebarkannya ke setiap rumah langganannya.
Tidak butuh waktu lama Ryosuke sudah selesai mengantarkan semua korannya lalu kembali mengayuh sepedanya menuju toko tempat ia bekerja.
"Ohayou Ryo." Sapa salah satu temen kerja Ryosuke
"Ohayou Yuri." Balas Ryosuke sambil memakirkan sepedanya.
Yuri hanya membalasnya dengan senyuman lalu kembali menyusun buku baru di rak buku.
Ryosuke memasuki toko buku lalu mengganti pakaiannya dengan pakaian toko kemudian membantu Yuri menyusun buku.
~
"Yuto bangunlah." Keito menggoyangkan badan Yuto dengan malas.
"Yuto bangun atau akan kuadukan dengan papamu." Ancam Keito
"Kau ini bawel sekali." Yuto bangun dengan muka malasnya.
"Ini saatnya kita mengintai target." Keito mengambil roti lalu memasukannya kepemanggang.
"Kau saja yang melakukannya seperti biasa." Yuto berdiri lalu berjalan menuju toilet.
"Kau saja yang melakukannya bla bla bla." Ejek Keito menirukan ucapan Yuto dengan kesal.
Yuto membasuh wajahnya kasar, menggosok giginya lalu kembali duduk disofa.
Keito baru saja ingin menyuapkan roti yang baru selesai ia bikin tapi malah diambil Yuto lalu dimakan Yuto dengan santainya membuat Keito menahan marahnya pada sahabat sekaligus bosnya ini.
"Sabar Keito sabar." Batin Keito
"Pergilah cari tau target lalu kabari aku." Perintah Yuto lalu memakan roti yang Keito bikin tadi.
"Baiklah YUTO-SAMA." Jawab Keito dengan sengaja menekan kata Yuto sama.
~
"Ryo aku makan siang duluan ne, perutku sudah keroncongan." Izin Yuri pada Ryosuke.
"Iya, aku juga tak nafsu makan." Jawab Ryosuke masih setia berdiri di kasir.
"Kau ini sudah chibi lalu badan tulang semua, perempuan mana yang mau denganmu." Ejek Yuri kemudian berjalan keluar pintu untuk makan siang.
Ryosuke hanya diam tanpa menjawab ledekan Yuri.
"Yuto pasti mau denganku." Batin Ryosuke.
"Sumimasen apa kau tau orang ini?" Tanya seseorang yang baru saja masuk ketoko buku.
"Ah ini Ichima san, kebetulan hari ini dia akan kesini, mungkin sebentar lagi akan datang." Jawab Ryosuke setelah melihat foto yang ditunjukkan.
"Souka, apa aku boleh menunggunya disini?"
"Tentu saja, silahkan duduk disini." Ryosuke menggeser sedikit kursinya membiarkan pria ini duduk disebelahnya.
"Siapa namamu?" Tanya pria itu.
"Yamada Ryosuke desu." Jawab Ryosuke mengulurkan tangan.
"Okamoto Keito." Jawab Keito menjabat tangan Yamada.
"Sepertinya nama anak ini tidak asing lagi bagiku." Batin Keito.
Keadaan hening beberapa saat sampai ada seseorang yang dicari Keito datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[KONTES MENULIS] EMPTY DREAM BY YAMADAPUTRI
FanfictionHidup yang kejam Cacian dan makian Masih bisa ryosuke lewati Tapi mengetahui bahwa kekasih yang ditunggunya selama 11 tahun telah berubah menjadi pembunuh yang sadis? Sungguh ini sangat menyakitkan.