LIMA

217 89 9
                                    

"Tuan ada kiriman dari tuan muda." Ucap seorang pelayan mengetuk pintu majikannya.

"Bawakan kesini."

Pelayan itu membawa sebuah box kehadapan sang majikan lalu keluar dari ruang kerja meninggalkan majikan dengan box dihadapannya.

Sang tuan berjalan ke arah box membuka isi box lalu tersenyum ketika melihat isinya.

"Kau sekarang benar-benar menjadi pembunuh terhebat Yuto." Puji sang tuan.

Sepasang mata dan satu kepala seorang wanita yang berada didalam box itu. Itu adalah mata Ichima dan kepala seorang wanita yang berhasil Keito dan Yuto habisi.

"Sayang aku akan pergi ke su-" Daiki membulatkan matanya melihat apa yang ada di meja kerja suaminya.

"OMG, kenapa barang menjijikan seperti ini ada di ruanganmu sayang?" Daiki menutup hidungnya dari bau yang menyengat dari box itu lalu menatap sang suami.

"Ini hasil kerja anak kita sayang."

"Kalau begitu cepat buang, aku akan pergi ke supermarket kau mau ikut?" Tanya Daiki dengan memeluk lengan suaminya.

"Tentu saja aku akan menemanimu sayang." Ucap Yuya dengan mencium pipi istri tercintanya.

~

"Kau sudah mengirimnya kan?" Tanya Yuto pada Keito yang sedang asik menonton tv.

"Tentu saja." Jawab Keito tanpa mengalihkan pandangannya dari tv.

"Lalu Ryo ah maksudku Yamada san, apa kau sudah melatihnya?" Yuto berdiri dijendela dan menatap kebawah apatonya.

"Dia cepat belajar dan sepertinya sudah siap untuk tugas pertamanya." Keito menoleh sebentar kearah Yuto lalu kembali menonton tv.

Yuto hanya mengangguk dan melihat Ryosuke yang sedang berlatih dihalaman apatonya. Ryosuke sudah 2 minggu ini berlatih dan juga tinggal bersama Yuto dan Keito. Sejak Ryosuke menerima tawaran Yuto, sejak itu juga ia menjadi budaknya Yuto dan dilatih langsung oleh Keito.

"Kalau begitu cepat kasih dia tugas pertamanya." Yuto berjalan memberikan sebuah surat pada Keito.

"Apa ini tidak terlalu berat? Harusnya kita beri dia tugas yang ringan dulu." Ucap Keito setelah membaca surat itu.

"Kau tau aku tidak suka dibantah kan?" Yuto memberikan pisau pada Keito.

"Biarkan dia hanya menggunakan pisau dulu jangan pistol, jangan membantahku Keito." Tegas Yuto.

"Yayayaya kau sama saja dengan papamu." Kesal Keito berdiri lalu berjalan menemui Ryosuke.

"Ryo ini tugas pertamamu." Keito memberikan sebuah foto dan diterima oleh Ryosuke.

Ryosuke melihat foto itu lalu mengerutkan dahinya bingung.

"Apa yang kau maksud?" Tanya Ryosuke.

"Bunuh dia." Jelas Keito.

"Baiklah." Yamada mengambil fotonya lalu berjalan keluar apato namun ia segera kembali setelah ingat sesuatu.

"Dimana aku bisa menemukannya?" Tanya Ryosuke dengan senyum kikuknya.

"Makanya jangan asal pergi, aku bahkan belum memberitahumu secara lengkap." Keito membisikan sesuatu pada Ryosuke dan langsung mendapat anggukan paham darinya.

Yuto hanya melihat dari jendela apatonya bagaimana Keito dan Ryosuke mengatur strategi untuk tugasnya.

"Semoga semuanya berjalan lancar ryo."

~

Seorang pria berlarian menuju salah satu perusahaan ternama dijepang dengan tergesa-gesa.

"Tu-tuan dia kembali." Ucap pria ini dengan napas yang tersengal-sengal.

[KONTES MENULIS] EMPTY DREAM BY YAMADAPUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang