[ 01 ]

33 3 0
                                    


Bugh!!!

"sorry, soryy gue buru buru nih" Pria berbadan tegap itu menabrak tubuh Raisa sedikit keras hingga terjatuh dan membuat buku yang dibawanya berserakan di lantai. Tanpa dosanya pria itu meninggalkan Raisa yang masih tergeletak dibawah.

"WOI, LU GASADAR YA, BANTUIN KEK" teriak Raisa dari tempat kejadian yang menghasilkan pria itu berbalik menuju ke arah wanita yang ditabraknya.

"aduh pake jatoh segala, bangun bangun, tapi bener bener gue harus pergi" dengus pria itu yang terlihat seperti sedang buru buru untuk pergi dan benar pria itu akhirnya melenggang pergi setelah membantu Raisa berdiri.

"wah gila kali ya, udah nabrak malah pergi gitu aja, ngerusak mood banget pagi pagi" Raisa langsung membereskan buku buku nya yang berada di lantai dan langsung memutuskan untuk pergi ke ruang kelasnya.

Raisa Annora Feisildy namanya peran utama di cerita absurd ini, panggil saja Raisa. Memiliki postur tubuh semampai,langsing dengan kulit putih membuat Raisa banyak dikagumi kaum adam dan membuat iri kaum hawa lainnya.

Raisa itu perempuan yang cuek dan jutek, sebenarnya dia tidak seperti itu, hanya saja ada alasan yang membuatnya bertahan dengan bersikap begitu.

"Raisa, dipanggil dekan tuh, sekarang ya"

Setelah mendengar itu Raisa mengucapkan terimakasih kepada Agung teman satu kelasnya, walaupun terkenal cuek Raisa tak akan melupakan sikap sopan santun yang diajarkan ayahnya. Raisa langsung melenggang menemui dekan diruangannya, tak jauh hanya berjarak 4 ruangan dari kelasnya ini. Sebenarnya, Raisa sudah tau kenapa dia dipanggil dekan sekarang.

Tokk..tok..

"masuk"

"iya pak ada apa?" Raisa duduk dihadapan pak Ilham,sebelumnya pak Andre sudah mempersilahkan Raisa untuk duduk.

"gimana uang kuliah kamu? Kita sudah mau ujian beberapa hari lagi, kamu tidak bisa ikut ujian kalau belum melunasinya" ucap pak Ilham serius dengan Raisa.

Benar kan! Karena uang itu Raisa dipanggil dekan, tak salah jika dekannya bersikap tegas, Raisa tau ini salahnya yang tidak melunasi uang kuliah dengan cepat.

Bisa saja Raisa meminta uang kepada papanya, tapi dia tak mau melakukan itu dan lebih memilih untuk membiayai kuliahnya sendiri.

"Iya pak, saya akan melunasinya secepatnya, tolong beri saya waktu sedikit lagi" mohon Raisa kepada pak Ilham.

"baiklah, saya tunggu, sekarang silahkan kamu kembali ke kelas" Pak Ilham memberikan Raisa kesempatan lagi untuk segera melunasinya, pak Ilham adalah dekan yang baik dan pengertian di kampus ini terutama Raisa karena Pak Ilham sedikit tau tentang hidup Raisa, untuk biaya kuliah Raisa yang membayarnya sendiri. Wajar baginya jika Raisa terlambat untuk melunasi uang kuliahnya itu.

Raisa pergi meninggalkan pak Ilham di ruangannya dan kembali menuju ruang kelasnya. Tak mudah bagi Raisa mencari uang sebanyak itu dalam jangka waktu yang sedikit terlebih lagi Raisa sudah tidak bekerja. Raisa terus memikirkan bagaimana caranya untuk mencari uang itu dengan cepat. Selama ini dia membayar uang kuliah karna ia bekerja, tapi sekarang Raisa sudah tidak bekerja karena tempat kerja yang dulu ia tempati sudah bangkrut dan terpaksa harus memberhentikan seluruh karyawan yang ada di sana, termasuk Raisa.

Gue harus cari kerjaan dimana lagi, huh!

ooOoo

"Sayang, udah lama?"

"Menurut lo? Yah udah lama lah, lagian darimana si"

"maaf ya sayang, tadi ada kendala pas mau kesini, jangan ditekuk gitu dong mukanya nanti cantiknya hilang" Angga selalu bisa membuat pacaranya berubah pikiran.

"emangnya ada apaansi"

"udahlah sayang, ga penting juga kok"

"Yaudah yaudah, tapi sekarang aku laper, kita makan ya" Rengek Sheren kepada angga dan tidak lama setelah itu Sheren langsung berjalan mendahului Angga untuk pergi ke kantin kampus. Angga hanya mengikuti apa yang diinginkan kekasihnya itu, karna Angga benar benar sayang padanya.

Angga? Sheren? Siapa mereka?
Mereka adalah siswa dan siswi yang terjebak dalam cinta di kampus ini, kampus yang Raisa tempati juga tentunya. Udah pacaran sekitar 5 bulan yang lalu. Mereka kenal tentunya sudah lama dari awal masuk Angga sudah memerhatikan Sheren, entah dari bagian mana Angga sangat menyukai seorang Sheren Anastasya.

Angga sudah memesan makanan dan tentunya sudah menyarikan tempat duduk yang kosong untuk pacarnya itu, Angga sudah tau kalau pacarnya lapar jadi dia tidak tega membiarkan Sheren memesan makanan dan menunggu terlalu lama yang bisa membuat perutnya semakin lapar.

Lebay! Gerutu para jomblo yang membacanya, mungkin. Tapi yang perlu kalian tahu Angga adalah pria yang sangat romance dan bisa memperlakukan kekasihnya dengan sangat special. Baginya apapun yang sudah menjadi bagian dari hidupnya dia harus bisa membuatnya bahagia, walau caranya terkesan sedikit lebay.

Angga membawa nampan berisi 2 porsi mi ayam dan 2 gelas jus jeruk berjalan menuju sheren dan Menghidangkan dengan sangat hati hati ke meja yang sudah di tempati gadisnya itu.

"selamat makan tuan putri" Sebelum makan Angga tentunya harus menatap gadisnya itu memastikan bahwa Sheren menyukai perlakuannya, tentu saja! Siapa yang tidak suka diperlakukan seperti itu. Sheren membalas tatapan itu dan tersenyum lalu menyantap makanan yang sudah dipesankan oleh pacarnya. Sangat romantis!

ooOoo

Beruntungnya mata kuliah Raisa hari ini cuma ada satu, jadi Raisa bisa menghabiskan sisa harinya untuk mencari pekerjaan di kota yang keras ini.

Tidak naik kendaraan pribadi, Raisa memilih untuk menaiki kendaraan umum dan berjalan kaki, alasan lainnya adalah ia hanya senang melihat langsung mobil, motor berlomba lomba untuk sampai tujuan dan merasakan langsung cahaya yang diberikan oleh sang matahari untuk buminya.

Setelah menaiki angkutan umum, Raisa berjalan dipinggir jalan raya sekedar untuk melihat gedung pencakar langit yang mungkin di kaca depan terdapat secarik kertas bertuliskan "ada lowongan pekerjaan".

Setelah 15 menit berjalan, mata Raisa tertuju pada satu gedung yang memiliki secarik kertas itu. Tidak usah berlama lama,  Raisa langsung mempercepat langkahnya untuk segera masuk ke dalam gedung itu.

"Maaf permisi mas, ada lowongan pekerjaan ya?" Tanya Raisa kepada seorang laki laki bernametag Satria.

"Oh iya, mbaknya mau lamar pekerjaan disini? Biar saya temui dengan bos kami, mari.. " Raisa mendengar itu hanya bisa tersenyum sumringah, dan langsung mengikuti langkah karyawan itu.

Raisa menunggu diluar karena belum dipersilahkan masuk kedalam ruangan bos itu, tak sopan baginya jika langsung menerobos masuk kedalam.

"silahkan mbak" Ucap satria mempersilahkan Raisa untuk masuk dan menemui bosnya.

"Ya, silahkan duduk" suara berat terdengar di telinga Raisa, spontan Raisa langsung duduk di hadapan pria yang kisaran umurnya 50 tahun.

"Maaf pak sebelumnya, saya Raisa ingin melamar pekerjaan di restoran ini" Ya, tempat ini adalah sebuah restoran mewah berbintang 5, terlihat dari kondisi gedung dan pernak pernik di dalamnya.

"Kebetulan sekali, kami sedang mencari pegawai baru untuk didapur, apakah kamu mau nak? Sebelumnya apa yang membuat kamu untuk mencari pekerjaan?" Pertanyaan yang sering dijumpai saat interview kerja kini harus dijawab oleh Raisa.

"Tentu pak, apapun itu karna saya lagi butuh pekerjaan untuk membiayai kuliah saya sekarang" Singkat padat dan jelas, beginilah yang seharusnya dijawab oleh para pelamar kerja.

"Baiklah, tak usah menunggu lama, kamu diterima disini, dan boleh bekerja besok, saya harap kamu bisa membagi waktu anatara bekerja dengan kuliah mu" Sodoran tangan diterima oleh Raisa tanda persetujuan untuk bekerja dengan baik di restoran ini.

"terimakasih pak, saya akan bekerja semaksimal mungkin" setelah itu Raisa pergi dari ruangan dingin bernuansa monokrom itu dan memilih untuk kembali pulang kerumah.

------
Selamat membaca.
Semoga suka, sampai jumpa di next part🖤

A N D A R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang