Akan kuceritakan sebuah kisah. Kisah cinta salah satu mahkluk Tuhan. Bukan, bukan. Ini bukan kisah cinta romansa layaknya Romeo dan Juliet. Ini hanya sebuah kisah tentang proses seorang makhluk hidup dalam mencintai diri sendiri.
Beginilah mulanya.
Dahulu kala ada seorang makhluk yang sangat taat pada Tuhan nya. Tiap hari yang dilakukan adalah beribadah dan berdoa.
Dilakukannya semua hal itu dengan penuh suka cita. Sampai suatu saat ia lalai melakukan tugasnya karena cinta.
Perlahan namun pasti ia mulai meninggalkan semua hal yang dilakukannya. Dan seiring waktu berjalan ia menjadikan cinta sebagai pusat dunianya. Ah bukan cinta, tapi objek yang dicintainya. Manusia.
Lambat laun ia mulai bergantung dan berharap pada cintanya. Awalnya memang sangat manis dan indah.
Tiap hal yang dilakukan terasa sangat benar dimatanya. Semua kalimat-kalimat nasihat disekitarnya tak lagi didengarkan. Ah dia mulai abai dan terlena dengan cinta.
Namun hidup tetaplah hidup. Ada kalanya hidup terasa mudah. Ada kalanya hidup terasa manis.
Tapi perlu diingat, hidup tak sekedar merasa bahagia. Ada masanya kita merasakan kehidupan yang amat sulit.
Dan tibalah saat ia kehilangan semua rasa bahagianya. Saat ia sudah benar-benar jauh dari Tuhan dan hampir kehilangan iman.
Cobaan yang sangat sulit menanti tepat di depan mata. Saat dimana ia benar-benar memberikan seluruh hidupnya pada cinta. Disaat orang-orang disekitarnya berhenti peduli.
Apa kamu tau apa yang terjadi padanya?
Ya, cintanya mengkhianatinya. Cinta yang diagung-agungkan dihidupnya.
Saat ia sadar bahwa cinta itu ternyata menyakitkan. Ia baru teringat bahwa menggantung harap selain pada-Nya memang salah.
Mencurahkan seluruh cinta selain pada-Nya adalah kesalahan.
Berharap selain pada-Nya adalah kebodohan.
Mungkin harusnya ia paham bahwa mencintai-Nya adalah bentuk untuk mencintai diri sendiri.
Dan mencintai-Nya adalah cara menghindari diri dari patah hati yang teramat menyedihkan.
Karena mencintai-Nya tak akan memberi dampak yang menyakitkan.
Mencintai-Nya justru membawa banyak kebahagiaan.
Teruntuk kalian para manusia yang pernah bodoh karena cinta.
End
°°°
Adakah yang pernah menjadi sangat bodoh karena cinta?
KAMU SEDANG MEMBACA
About Love
CasualeCinta itu bukan antara pria dengan wanita saja. Bisa anak dengan orangtua, antar sahabat, bahkan rasa cinta pada alam dan binatang dan tentu saja cinta pada sang pencipta. Bentuk cinta itu banyak, tergantung porsi rasa dan dari aspek mana kamu melih...
