Happy readingSuara hentakan heels yang melangkah dengan anggunnya bergema dibandara Soekarna-hatta. Semua mata memandangannya dengan penasaran hingga membuatnya menjadi pusat perhatian seketika
Angin menghembuskan rambut yang dibiarkannya terurai dengan bagian ujungnya dibuat bergelombang. Kaki jenjangnya melangkah keluar dari bandara, decakan kagum mengiringi setiap langkahnya tapi perempuan itu tidak mempedulikannya sama sekali. Matanya memandang lurus ke depan dengan dagu terangkat tinggi
Sangat berkarisma dan mengintimidasi dalam satu waktu
"Nona Airin" sebuah suara menyapanya dari arah belakang. Perempuan yang bernama Airin itu mengerlingkan pandanganya, dan matanya melihat seorang pria paruh baya yang memegang sebuah papan namanya
"Mari non, mobil ada didepan"
Airin hanya menganggukan kepalanya sekali lalu berjalan ke depan dengan disusul supir pribadi keluarganya
Ia menghembuskn nafas pelan setelah duduk dikursi penumpang belakang. Matanya melihat pemandangan yang sudah ditinggalkannya selama 8 tahun belakangan ini. Terlalu banyak yang berubah
"Maaf non, nyonya bilang untuk langsung mengantar nona balik ke rumah"
Airin tidak menjawab. Matanya masih terpaku pada pandangan diluar. Raut wajahnya terlalu tenang sehingga susah menebak ekspresi perempuan itu
Getaran dalam tasnya membuyarkan lamunanya. Airin mengambil ponselnya, nama ibunya tertera didepan layar, tanpa pikir panjang ia menekan tombol berwarna hijau dilayar ponselnya
"Hy sweetie my honey my spirit, Airin sudah sampai ya? Airin uda dijemput pak Surto kan? Kamu masih stay healthy kan sayang? Atau kamu mau mommy panggilkan spa sekarang juga?"
Airin memijit pelipisnya dengan mata yang terpejam "Mi, Airin mau nyampe rumah, nanti Airin cerita ya. Airin tutup"
Perempuan itu langsung mematikan sambungan telponnya tanpa menunggu perkataan ibunya. Yang ia butuhkan sejenak hanya ketenangan sebelum ia menghadapi ibunya yang akan menghujamnya dengan berbagai pertanyaan
Seiring berjalannya waktu, mobil yang ia naiki sudah terparkir didepan rumahnya yang menjulang tinggi ke atas, tapi sayang dirumah itu hanya ditinggali oleh ibunya dan para maid yang bekerja. Ia sendiri sudah membeli apartemennya, ia memiliki alasan sendiri mengapa ia memilih tinggal berpisah dengan ibunya
"Oh my lord, Airin ku sudah balik" Jennifer ibu Airin yang berada diteras rumah langsung berlari memeluk putri satu satunya yang baru saja keluar dari mobil. Airin membalas pelukan ibunya, ia memejamkan matanya menyalurkan segala kerinduannya yang selama ini berpisah dari ibunya
"I miss you so bad" suara Jennifer terdengar lirih. Para maid yang berada disana ikut terharu dengan kedua majikannya yang selama ini sudah berpisah beberapa tahun
"Dan jangan lupakan paman yang selalu menjaga mami mu" sahut seseorang dari arah belakang Jennifer. Seorang lelaki yang masih tampan diumurnya yang 36 tahun, tanpa pendamping hidup sampai sekarang
Jennifer mendelik kesal, lalu melepaskan pelukan antar ibu dan anak itu "Apa kau bisa tidak menghancurkan suasana Hans?"
Hans tidak menanggapinya, ia bergantian memeluk ponakan satu satunya itu "Airin semakin cantik saja. Mami mu pasti kalah saing ini"
Airin hanya tersenyum tipis mendengar perkataan pamannya itu "Terimakasih sudah jaga mami, paman" ucap Airin tulus setelah melepaskan pelukan dari pamannya
"It's okay dear. Yah walaupun mami mu ini suka sekali memukul tapi paman tidak pernah membiarkan mami mu ini menangis" Hans membusungkan dadanya sambil menepuknya dengan pelan yang mengundang tatapan geli dari para maid
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Romance (End)
RomanceDON'T FORGET TO FOLLOW ME. DAN JGN COPY PASTE CERITA INI. INI REAL HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI . . . Kedatangan Airin kembali ke Indonesia hanya satu alasan Membatalkan perjodohannya Saat keduanya kembali bertemu disatu ruangan yang sama, saat itu...