Jgn lupa follow akun wattpad ku ya
Enjoyyy....
***
Zean mengacak rambutnya frustasi. Dirinya hampir saja keblablasan didekat perempuan itu. Sudah 8 tahun lamanya tapi efek berdekatan dengannya benar benar masih kuat.
Dan ini sangat salah
Ia sudah menanti sangat lama untuk menyelesaikan segala hal diantara mereka berdua. Dan semuanya itu sudah berada didepan mata sekarang
Airin akan membatalkan perjodohannya. Dan dirinya akan meminang Sofia secepatnya
Semuanya begitu mudah, tinggal menunggu waktu, maka Airin akan menjadi seseorang dimasa lalunya yang tidak akan pernah menjadi masa depannya. Sesimpel itu! Tapi mengapa ia merasa ada begitu banyak rintangan hanya untuk membatalkan perjodohan mereka
"Arghhhhh"
"Gara gara perempuan itu lagi?" Arnold bersidekap dada dengan menyandarkan dirinya dipintu ruangan Zean. Ia memiliki urusan penting pada Zean, tapi apa yang ia lihat, lelaki itu termenung sambil memandang pemandangan yang berada dibalkon ruangannya
Zean tidak terkejut sedikit pun. Ia membalikkan badannya dari pemandangan yang sudah diliatnya sehari-hari
"Ada apa?" tanya Zean dengan datar
Kini Zean lebih menfokuskan dirinya pada dokumen yang sudah menumpuk dimejanya, dari pada memikirkan hal yang membuat kepalanya semakin tidak karuan
Arnold berjalan ke arah sofa dan mendudukan dirinya tanpa diminta. Ia melirik ekspresi Zean sekilas sebelum memainkan ponselnya, hanya sekedar mengusap ngusap layar
"Aku tidak tau kau masih bisa memikirkannya setelah semua yang dilakukan perempuan itu padamu"
Zean yang fokusnya mulai pecah mengangkat kepalanya dari dokumen yang membosankan itu "Jangan ucapkan omong kosong diruanganku Ar"
"Siapa yang bicarain omong kosong. Jelas jelas kau memang memikirkannya"
"Dan dia siapa maksud mu disini?"
Arnold menyunggingkan senyum miringnya "Kau jelas tau siapa 'dia' yang ku maksud"
Zean menggeram kesal. Kesabaranya hampir hilang menanggapi perkataan sahabatnya yang berbelit-belit. Ia akui ia memang memikirkan Airin. Tapi apakah ia harus mengatakannya terang-terangan? Padahal ia yakin Arnold sudah tau tanpa perlu ia katakan
Tanpa mau mempedulikan raut wajah Zean, Arnold kembali berbicara "Kalau dipikir pikir. Airin dan Sofia itu sangat bertolak belakang"
"Sofia sangat berbeda dengannya, dia tidak pernah meninggalkan ku saat aku tengah terpuruk" ucap Zean dengan sedikit sewot
Arnold menganggukan kepalanya mengerti. Ia tidak terlau tau tentang kisah percintaan sahabatnya. Yang ia tau, Airin melakukan kesalahan fatal pada masa lalu, dan membuat Zean sangat sakit hati
"Tapi apa kau yakin Airin memang sengaja melakukannya? Kita jelas tau bagaimana perempuan itu selalu mendambakan mu setiap saat dan tidak ingin lepas dari mu sedikit pun"
Ucapan Arnold barusan melemparnya pada kilasan masa lalu yang cukup menyakitkan baginya. Ia jelas tau perempuan itu selalu mengatakan cinta padanya setiap saat dan menatapnya dengan begitu memuja
Bullshit
"Sikap Airin benar-benar berbeda sekarang dengan 8 tahun yang lalu" Arnold menatap Zean yang sepertinya baru sadar akan fakta baru yang disadarinya
Benar. Airin dulu sangat ceria dan tidak mengenal waktu melemparkannya dengan gombalan receh andalan perempuan itu. Tapi sekarang perempuan itu malah paling anti berdekatan padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Romance (End)
RomanceDON'T FORGET TO FOLLOW ME. DAN JGN COPY PASTE CERITA INI. INI REAL HASIL PEMIKIRAN SAYA SENDIRI . . . Kedatangan Airin kembali ke Indonesia hanya satu alasan Membatalkan perjodohannya Saat keduanya kembali bertemu disatu ruangan yang sama, saat itu...